Chris Paul Akhiri Penantian Melelahkan Selama 16 Tahun
Petualangan karier Chris Paul selama 16 tahun berakhir manis. Kerja kerasnya terbayar lunas seusai mengantarkan Phoenix Suns ke final NBA.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Reaksi guard Phoenix Suns, Chris Paul, setelah matanya tersodok dalam pertandingan final Wilayah Barat melawan LA Clippers, Kamis (1/7/2021) pagi WIB. Suns lolos ke final NBA setelah mengalahkan Clippers, 130-103, pada gim keenam final Wilayah Barat di Staples Center, Los Angeles.
LOS ANGELES, KAMIS — Setelah melewati perjalanan panjang nan berliku selama 16 tahun, point guard veteran Chris Paul menggapai final NBA untuk pertama kalinya. Penantian pemain 36 tahun ini berakhir setelah sukses memimpin pasukan muda Phoenix Suns merajai Wilayah Barat.
”Sial, ini terasa sangat menyenangkan (ke final),” kata Paul, yang menjadi pahlawan kemenangan Suns atas Los Angeles Clippers, 130-103, dalam gim keenam final wilayah di Staples Center, Kamis (1/7/2021).
Paul menyumbang 41 poin dan 8 asis hanya dalam 35 menit bermain. Sumbangan itu mengantar Suns ke partai puncak sekaligus keluar sebagai juara Wilayah Barat. Paul dan rekan-rekan memenangi seri atas Clippers dalam enam gim, 4-2.
Selama 16 tahun ini penuh dengan operasi (karena cedera), kerja keras, dan kekalahan pahit. Semua berakhir dengan kemenangan hari ini. Saya sangat senang untuk semua orang yang ada di sekitar saya. Kami akan menikmatinya.
”Selama 16 tahun ini penuh dengan operasi (karena cedera), kerja keras, dan kekalahan pahit. Semua berakhir dengan kemenangan hari ini. Saya sangat senang untuk semua orang yang ada di sekitar saya. Kami akan menikmatinya,” tambah Paul, yang baru pindah dari Oklahoma City Thunder pada awal musim.
AP PHOTO/JAE C. HONG
Guard Phoenix Suns, Chris Paul, berebut bola dengan forward Los Angeles Clippers, Terance Mann, dalam pertandingan final Wilayah Barat, Kamis (1/7/2021) pagi WIB. Suns lolos ke final NBA setelah mengalahkan Clippers, 130-103, pada gim keenam final Wilayah Barat di Staples Center, Los Angeles.
Bagi Paul, kesempatan bermain di final adalah mimpi besar sejak menjalani debut pada usia 20 tahun. Dia sudah bertualang dengan empat klub (New Orleans Hornets, LA Clippers, Houston Rockets, dan Oklahoma City Thunder) sebelum datang ke Suns, tetapi mimpi tersebut urung terwujud. Hingga akhirnya, mimpi besarnya diraih pada musim pertama membela Suns.
Paul terlihat sangat bahagia seusai menggapai prestasi terbesar dalam kariernya. Dia tidak berhenti tersenyum setelah bel panjang berbunyi. Dia lalu memeluk erat satu per satu pemain Suns, pelatih Monty Williams, dan keluarganya di tribune penonton.
Pemain berjuluk ”Point God” ini sekaligus mengakhiri paceklik Suns selama 28 tahun terakhir. Ini merupakan final pertama Suns sejak terakhir pada 1993. Ketika itu, Suns yang dipimpin legenda hidup Charles Barkley kalah dari Chicago Bulls di partai puncak.
Williams, yang juga pernah melatih Paul di New Orleans Hornets (2010-2011), memuji tinggi sang pemain. Paul telah mengubah mentalitas tim yang tidak mampu lolos playoff selama satu dekade.
AP PHOTO/JAE C. HONG
Guard Los Angeles Clippers, Patrick Beverley (tengah), dijaga dua pemain Phoenix Suns, Chris Paul (kiri) dan Torrey Craig, dalam pertandingan final Wilayah Barat di Staples Center, Los Angeles, Kamis (1/7/2021) pagi WIB.
”Dia adalah pemain hebat, juga pemimpin yang hebat. Kami melihatnya malam ini. Dia terlihat kelelahan, tetapi bisa terus tampil maksimal. Itu adalah wujud dari keinginan besarnya. Saya sangat bahagia dengannya saat ini,” ucap Williams.
Aksi Paul tidak bisa dihentikan Clippers sepanjang laga. Dia menghujani pertahanan lawan dengan tembakan tiga poin sebanyak 7 kali, akurasinya mencapai 87,5 persen. Dia juga memasukkan total 16 dari 24 lemparan, termasuk menyumbang 8 asis.
Clippers sempat menipiskan jarak pada kuarter ketiga. Mereka hanya tertinggal 6 poin, 60-66. Namun, momentum tuan rumah itu dihancurkan kembali oleh Paul lewat tembakan-tembakan akuratnya.
Selain itu, mantan pemain Clippers ini juga memfasilitasi rekan setimnya, Devin Booker (22 poin), Jae Crowder (19 poin), dan DeAndre Ayton (16 poin). Paul benar-benar menjadi jenderal permainan Suns.
Penampilan Paul sangat mengejutkan karena dia sempat diragukan tampil hari ini karena cedera di bagian pergelangan tangan. Namun, dia tetap memaksakan untuk tampil dalam gim eliminasi tersebut.
AP PHOTO/JAE C. HONG
Guard Phoenix Suns, Chris Paul, mengangkat trofi sebagai juara final Wilayah Barat NBA. Kamis (1/7/2021). Suns lolos ke final NBA setelah mengalahkan LA Clippers, 130-103, pada gim keenam final Wilayah Barat di Staples Center, Los Angeles.
Cedera menjadi salah satu penguat dari cerita heroik Paul sepanjang playoff musim ini. Sebelumnya, dia juga memaksakan bermain dengan bahu cedera ketika mengalahkan juara bertahan Los Angeles Lakers di babak pertama.
Berakhirnya penantian panjang Paul disambut oleh banyak pemain NBA lain. Mereka menilai salah satu point guard terbaik abad ini tersebut pantas berada di partai puncak. Salah satu ucapan selamat datang dari megabintang Golden State Warriors, Stephen Curry. ”Hormat dan selamat untuk CP3 (Paul) setelah penantian 16 tahun,” tulisnya di Twitter.
Di sisi lain, Clippers kembali gagal melaju ke partai final. Mereka tidak mampu memaksa gim ketujuh karena kalah di markas sendiri. Padahal, Paul George dan rekan-rekan sempat menyulut harapan seusai menang pada gim kelima.
Pelatih Clippers Tyronn Lue menilai anak asuhnya sudah memberikan semua yang dimiliki dalam seri ini. ”Saya pikir kami sudah kehabisan bensin. Kami banyak membuat kesalahan tidak penting. Itu cukup untuk mengetahui mereka kelelahan,” ucapnya. (AP/AFP)