Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas bak pejuang yang kehabisan amunisi hingga tak kuasa mengusik Max Verstappen dalam balapan F1 seri Styria. Namun, tim Panah Perak optimistis bisa menemukan celah untuk kembali menang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, MINGGU — Mercedes mengalami situasi serba salah menyusul empat balapan beruntun tanpa kemenangan untuk pertama kali dalam era mesin V6 turbo hibrida di Formula 1. Mobil Mercedes W12 jelas kalah cepat hingga 0,25 detik setiap putaran dari Red Bull RB16B, tetapi tim ”Panah Perak” sudah tidak memiliki paket perbaikan performa karena sumber daya difokuskan untuk menyiapkan mobil 2022 yang berbeda konsep.
Grand Prix Formula 1 Styria pada Minggu (27/6/2021) dimenangi pebalap andalan Red Bull, Max Verstappen, yang memimpin sejak start. Pebalap muda asal Belanda itu finis dengan keunggulan 35,743 detik atas Lewis Hamilton dan 46,907 detik atas Valtteri Bottas. Kedua pebalap Mercedes itu mengakui, mobil Verstappen jauh lebih cepat, terutama di trek lurus. Hamilton pun menegaskan tidak mungkin bersaing dengan Verstappen tanpa ada paket perbaikan untuk W12 musim ini
”Saya pernah mengatakan, (keunggulan Red Bull) sekitar seperempat detik (tiap putaran). Itu mungkin angka rata-rata, mungkin bisa tiga atau empat per sepuluh detik. Kecepatan yang mereka miliki sangat mengesankan, dan tidak ada yang bisa saya lakukan,” ujar Hamilton di laman Formula 1.
Hamilton kini berada di peringkat kedua klasemen pebalap, terpaut 18 poin dari Verstappen yang memimpin perburuan juara dengan 156 poin dari delapan balapan. Pebalap berusia 23 tahun itu sangat menikmati balapan di markas Red Bull itu karena mobilnya sangat nyaman dan cepat.
”Mobil ini sangat menyenangkan dikendarai, Anda tahu, situasinya tidak selalu seperti itu, tetapi hari ini saya sangat menikmati,” ungkap Verstappen.
Red Bull yang terus menyediakan paket perbaikan performa, meraih musim terbaik di era turbo hibrida. Mereka untuk pertama kali keluar dari bayang-bayang Mercedes yang dominan sejak 2014.
”Saya telah mengerahkan semua kemampuan. Saya tidak benar-benar tahu di bagian mana mereka meraih seluruh kecepatan itu. Saya pikir di semua bagian secara umum, terutama di lintasan lurus. Mereka jelas melakukan sejumlah langkah besar dalam beberapa balapan terakhir, dan kami tidak benar-benar mendapat jawaban untuk itu,” ujar Hamilton.
”Kami tidak membawa paket perbaikan apa pun. Saya tidak ingat kapan terakhir kali kami membawa paket perbaikan, tetapi mereka melakukan. Mereka jelas melakukan paket perbaikan mesin dan membawa sejumlah paket onderdil lainnya, dan hal itu membuat mereka di depan,” ungkap juara dunia tujuh kali Formula 1 itu.
”Jadi, mengingat jalan yang harus ditempuh sangat, sangat panjang, dengan kecepatan seperti itu, kami tidak banyak memiliki sesuatu untuk dilakukan, jadi kami hanya bisa terus berusaha keras. Saya memiliki keyakinan pada tim bahwa kami entah bagaimana akan menemukan sesuatu,” ungkap Hamilton.
Pemacu semangat
Rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas, menjadikan keunggulan Red Bull itu sebagai pemacu semangat untuk bekerja lebih keras membuat W12 lebih kompetitif. ”Mereka terlihat cepat. Saya merasa mereka lebih cepat hingga 0,3 detik dibandingkan dengan kami, dan itu sangat besar. Kami punya banyak pekerjaan untuk diselesaikan jika kami ingin membuat mobil kami lebih cepat dari mereka,” kata Bottas, yang start dari posisi kelima dan finis ketiga.
Terkait dengan potensi menyediakan paket perbaikan W12, Kepala Tim Mercedes Toto Wolff menyatakan itu situasi yang sulit. Mercedes kini sudah mengerahkan mayoritas sumber daya untuk membangun mobil 2022 yang berbeda konsep seiring perubahan regulasi Formula 1.
Saya tidak ingat kapan terakhir kali kami membawa paket perbaikan, tetapi mereka melakukan. Mereka jelas melakukan paket perbaikan mesin dan membawa sejumlah paket onderdil lainnya, dan hal itu membuat mereka di depan.
”Ini keputusan yang sangat, sangat sulit karena kami memiliki regulasi baru, bukan hanya untuk tahun depan, melainkan juga tahun-tahun berikutnya, sejumlah konsep mobil yang berbeda. Anda perlu memilih keseimbangan yang tepat, serta sebagian besar orang ada pada mobil tahun depan. Beberapa mungkin masih membawa sesuatu (paket perbaikan),” ujar Wolff dikutip Crash.
”Red Bull membawa mobil van pada Kamis dan Jumat dengan onderdil baru dan bisa dikatakan, itu sebuah strategi, dan terbukti berhasil seperti yang terjadi, karena hari ini mereka jelas berada dalam liga mereka sendiri dari sisi pace mobil,” ungkap Wolff.
Wolff pun sudah berbicara dengan Hamilton dan Bottas terkait situasi yang dihadapi Mercedes. Tim berjuluk Panah Perak itu mengambil keputusan yang sangat rasional dengan fokus pada pengembangan mobil 2022. Namun, Mercedes tidak melepas gelar juara musim ini, dan akan terus mencari cara untuk kembali meraih kemenangan.
”Kejuaraan tidak hanya dimainkan dengan mengunakan komponen aerodinamika karena pada babak tertentu, bahkan tim seperti Red Bull yang terus menyediakan onderdil, perlu mengalihkan semua pengembangan ke tahun depan,” ujar Wolff.
”Dan itu berarti semua eksploitasi mobil pada setelan, ban, dan optimalisasi bagaimana kami balapan akan menjadi bagian yang sangat, sangat penting,” katanya.
”Dan tidak masuk akal untuk menghabiskan satu atau dua bulan kembali ke mobil saat ini karena pencapaian tidak akan jauh dari raihan yang dibuat pada mobil 2022. Tetapi, bisa dikatakan, (perebutan juara) masih jauh dari selesai,” ujar Wolff.
”Kami sangat kesulitan dalam akhir pekan di Austria tanpa senjata dalam gudang senjata kami untuk memenangi balapan ini dan di trek lurus, tetapi kami akan memenangi balapan-balapan dalam tahun ini dan akan meraih pole position serta akan bertarung sekuat yang kami bisa untuk meraih setiap hasil,” pungkasnya.