Keselamatan Pemain Prioritas, Piala Wali Kota Solo Ditunda
Ketua Organizing Committee Piala Wali Kota Solo 2021 Cahyadi Wanda menerima keputusan penundaan turnamen akibat situasi pandemi Covid-19 belakangan ini. Keputusan itu atas rekomendasi Kapolda Jateng dan Gubernur Jateng.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Gubernur Jateng merekomendasikan Piala Wali Kota Solo yang sedianya dimulai Selasa (29/6/2021) ditunda. Panitia menerima dan menjalankan rekomendasi itu demi mengutamakan keselamatan dan kesehatan pemain di tengah peningkatan kasus Covid-19.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Iqbal Alqudusy mengemukakan, atas nama satgas penanganan Covid-19 di daerah, dia memastikan Piala Wali Kota Solo ditunda. Keputusan itu mempertimbangkan situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di Jateng, khususnya Solo Raya, yang sedang meningkat.
”Pelaksanaannya ditunda sampai menunggu waktu yang ditentukan atau situasi yang memungkinkan untuk melaksanakan pertandingan,” ujar Iqbal melalui keterangan video, Senin (28/6/2021).
Ketua Organizing Committee Piala Wali Kota Solo 2021 Cahyadi Wanda menerima keputusan pembatalan turnamen. Keputusan penundaan didasari rekomendasi pemerintah daerah dan kepolisian terkait kondisi penularan Covid-19 belakangan ini.
”Kami mendukung penuh keputusan dan arahan atas rekomendasi yang kami terima dari Polda Jateng dan Gubernur. Sebaiknya memang event ini ditunda terlebih dahulu,” kata Wanda dalam jumpa pers daring, Senin malam.
Menurut dia, jangan sampai perhelatan itu justru membahayakan kondisi kesehatan para pemain. Sebab, turnamen itu merupakan ajang pemanasan sebelum kompetisi resmi digelar. ”Saat ini fokus utama adalah keselamatan dan kesehatan pemain. Ini yang menjadi prioritas kami,” ucap Wanda.
Ini merupakan kedua kalinya turnamen tersebut ditunda. Sebelumnya, Piala Wali Kota Solo direncanakan dimulai 20 Juni 2021, tetapi kemudian mundur menjadi 29 Juni. Saat ini turnamen ditunda lagi hingga waktu yang belum ditentukan.
Wanda mengatakan, setelah menerima rekomendasi penundaan turnamen, pihaknya langsung berkomunikasi dengan klub-klub peserta. Setiap klub mendukung keputusan tersebut. Panitia juga mengganti biaya yang dikeluarkan klub untuk transportasi dan penginapan di Kota Surakarta.
Dalam jumpa pers sebelumnya atau Senin sore, Wanda mengonfirmasi delapan tim atau seluruh peserta Piala Wali Kota Solo telah tiba di kota itu. Tim terakhir yang tiba pada Senin adalah Bali United. Adapun ketujuh tim peserta lainnya adalah Persis Solo, Ahha PS Pati, Persib Bandung, Arema FC, Sriwijaya FC, Rans Cilegon FC, dan Bhayangkara Solo FC.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait penundaan Piala Wali Kota Solo tersebut kepada panitia. ”Tadi barusan Pak Kapolda dan Pak Ganjar (Gubernur Jateng) telepon saya. Nanti biar panitia yang umumkan,” kata Gibran, Senin sore.
Terkait kondisi Covid-19 di Surakarta, Gibran menilai daerahnya tidak separah sejumlah kabupaten lain. Namun, untuk alasan rinci penundaan, ia kembali menyerahkan kepada panitia.
Di Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, penularan Covid-19 di Jateng saat ini butuh perhatian serius. Ia juga meminta kabupaten/kota yang berada di satu kawasan yang sama untuk menerapkan kebijakan seragam sehingga upaya menekan laju penularan virus dapat optimal.
Kendati tidak merujuk pada acara tertentu, dia meminta semua acara yang berpotensi mengundang keramaian ditunda. ”Soal keramaian, sekarang semua ditunda dulu. Larang dulu. Kalau nekat, ya dibubarkan. Sebab, kondisi (saat ini) sudah butuh perhatian lebih serius,” ujar Ganjar.
Menurut data Pemkot Surakarta, Senin (28/6/2021) terdapat 13.263 kasus positif kumulatif di kota tersebut, dengan rincian 1.581 orang dirawat/isolasi mandiri (kasus aktif), 11.058 orang sembuh, dan 624 orang meninggal. Sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi terpusat di Kota Surakarta selama ini menjadi rujukan bagi daerah-daerah lain di Solo Raya.
Sementara pada data laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan Senin (28/6/2021) pukul 12.00, tercatat ada 248.672 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng, dengan rincian 22.311 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 210.486 orang sembuh, dan 15.875 orang meninggal. Terdapat penambahan 2.143 kasus positif dalam 24 jam terakhir.