Perancis tidak bisa bersantai setelah melewati grup berat Piala Eropa 2020. Mereka akan menghadapi Swiss, tim yang tidak bisa diremehkan, di tengah badai cedera pemain jelang laga babak 16 besar.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
BUCHAREST, MINGGU – Setelah keluar sebagai juara dari grup neraka, Grup F, di Piala Eropa 2020, Perancis coba mengatur ulang motivasi memasuki fase gugur. Bagi tim "Les Bleus", kompetisi sesungguhnya baru dimulai dan tidak ada lawan yang pantas untuk diremehkan, termasuk Swiss, pada laga babak 16 besar di Stadion Nasional Bucharest, Rumania, Kamis (29/6/2021) dini hari WIB.
”Swiss adalah tim yang terstruktur dengan baik dan mereka memiliki potensi serangan yang bagus dengan (Haris) Steferovic, (Breel) Embolo, dan (Xherdan) Shaqiri. Kami tidak boleh meremehkan mereka dan ini merupakan laga sistem gugur. Kami harus melakukan segala upaya yang bisa dilakukan untuk memastikan kami bisa tersenyum di akhir laga,” ujar Pelatih Perancis Didier Deschamps di laman UEFA.
Di kejuaraan kali ini, Perancis sudah tidak bisa bersantai sejak penyisihan grup. Sebab, mereka tergabung dalam grup terberat yang berisi Jerman selaku salah satu dari dua tim yang paling banyak menjuarai turnamen ini, juara bertahan Portugal, dan tim legendaris Hongaria.
Namun, dengan kualitas pemain yang merata, juara Piala Dunia Rusia 2018 itu berhasil keluar sebagai juara grup dengan koleksi lima poin dari hasil menang 1-0 atas Jerman, imbang 1-1 dengan Hongaria, dan imbang 2-2 dengan Portugal.
Meskipun unggul atas Jerman dan Portugal di fase grup, bukan berarti Perancis sudah mendapatkan garansi bisa melenggang mulus menjuarai gelaran kali ini. Bagi Deschamps, persaingan sesungguhnya baru akan dimulai pada fase gugur.
”Sebuah kompetisi baru dimulai sekarang (sejak 16 besar),” terangnya memperingatkan semua orang seperti dikutip The Guardian, Kamis (24/6).
Mulai menemukan karakter
Wajar kalau Deschamps mewanti-wanti babak gugur. Penampilan Perancis belum terlalu meyakinkan di dua laga penyisihan grup. Kendati menang 1-0 atas Jerman, Les Bleus justru lebih banyak dikurung oleh tim Panser.
Gol kemenangan mereka pun ditentukan oleh bunuh diri bek "Die Mannschaft", Mats Hummels, di menit ke-20. Ketika ditahan Hongaria, 1-1, Perancis nyaris kalah seandainya penyerang mereka, Antoine Gierzmann, tidak menyamakan kedudukan pada menit ke-66.
Perancis baru menemukan karakter aslinya kala imbang 2-2 dengan Portugal. Mental pemain tidak anjlok walau tertinggal lebih dahulu oleh gol penalti Cristiano Ronaldo pada menit ke-31. Bahkan, mereka bisa berbalik unggul melalui dua gol penyerang Karim Benzema sebelum disamakan kembali oleh gol penalti Ronaldo pada menit ke-60.
Dalam laga itu, pemain Perancis bisa mengatasi cuaca panas Arena Puskas, Budapest, yang menjadi tantangan utama saat menghadapi Hongaria di laga sebelumnya. Para pemainnya juga mulai menemukan bentuk penampilan terbaiknya.
Salah satu masalah Perancis saat ini adalah terjadinya badai cedera pemain. Satu per satu pemain tim pengoleksi dua trofi Piala Eropa itu dibekap cedera.
Pada laga tersebut, gelandang Paul Pogba menemukan jati dirinya sebagai pusat serangan tim. Pemain Manchester United itu tampil menonjol lewat 95 operan atau tertinggi dari semua pemain dengan 93 operan tuntas atau tingkat akurasi 98 persen. Sembilan dari 10 umpan panjang pemain berusia 28 tahun itu menemukan sasaran. ”Kami tahu kami perlu berkembang,” kata Pogba.
Penampilan apik Pogba berkontribusi besar untuk dua gol Benzema yang menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut. Adapun Benzema menemukan lagi kepercayaan diri untuk mencetak gol di timnas setelah enam tahun tersisih.
”Pogba membuat kesan luar biasa di laga tersebut. Kami tahu kualitas yang dimilikinya dan senang melihat penampilannya seperti itu. Dia sangat penting bagi kami,” ungkap Jules Kounde, bek Perancis.
Penampilan menjanjikan Pogba dan Benzema menjadi nilai tambah untuk memperkuat daya gedor tim. Penyerang Kylian Mbappe dan Griezmann pun terus bermain stabil. Kalau semua pemain tampil konsisten, para pengamat memprediksi Perancis bisa melenggang mulus hingga partai puncak.
Namun, salah satu masalah Perancis saat ini adalah terjadinya badai cedera pemain. Satu per satu pemain tim pengoleksi dua trofi Piala Eropa itu dibekap cedera. Di lini belakang, bek sayap kiri, Lucas Digne, kemungkinan besar absen dari laga 16 besar karena cedera hamstring. Sementara itu, bek sayap kiri yang tersisa, Lucas Hernandez, masih berjuang dengan masalah lututnya.
Dari lini tengah, gelandang Adrien Rabiot belum dalam kondisi 100 persen dan sempat dicadangkan sewaktu laga kontra Portugal. Adapun gelandang Thomas Lemar mengalami cedera kaki. Di lini depan, penyerang Ousmane Dembele bakal absen hingga Piala Eropa usai karena cedera lutut. Lalu, penyerang Marcus Thuram belum bisa diturunkan karena cedera paha kanan dalam latihan, Kamis lalu.
Situasi kian sulit karena Perancis hanya memiliki lima hari untuk pemulihan sesudah menjalani laga melawan Portugal sebelum jumpa Swiss. Sebaliknya, Swiss bisa beristirahat lebih lama, yaitu hingga sembilan hari sebelum menghadapi Perancis.
Peluang Swiss
Kondisi sulit yang dihadapi Perancis bisa menjadi peluang Swiss mencuri kemenangan. Swiss perlu menjaga motivasi dalam laga nanti, terutama untuk bisa menang pertama kalinya atas Perancis dalam laga kompetitif. Tim berjuluk Rossocrociati itu pun patut percaya diri untuk mengejar target lolos dari 16 besar Piala Eropa untuk pertama kalinya.
Swiss belum pernah memenangi laga babak gugur di turnamen besar yang diikutinya dalam 67 tahun terakhir. ”Saat ini, tekanan justru ada pada mereka (Perancis). Kami berusaha tetap positif dalam situasi ini,” tutur bek Swiss, Loris Benito.
Bek Swiss, Ricardo Rodriguez, di laman UEFA menuturkan, mereka wajib tetap fokus dan berupaya menciptakan peluang dalam laga nanti. Mereka mencoba mengambil momentum tidak diunggulkan, sedangkan Perancis mungkin terbebani oleh status sebagai unggulan dan wajib menang. ”Peluang kami tipis, tetapi itu tetap ada,” ujarnya.
Breel Embolo, penyerang Swiss menyampaikan, semua pemain harus menepikan target pribadi untuk memenangkan laga atas Perancis. ”Hal yang utama adalah tim bisa lolos ke babak berikutnya. Kami memiliki tim yang sangat bagus dan selalu bekerja sebagai tim sejak kualifikasi,” pungkas pemain Borussia Monchengladbach tersebut. (AP/AFP)