Warga Milan Girang Sambut Lolosnya Italia ke Perempat Final
Lolosnya ”Gli Azzurri” ke perempat final Piala Eropa 2020 disambut sukacita warga Milan. Para ”tifosi” yang ikut acara ”nobar” meyakini Italia bisa juara, apalagi seusai melampaui rekor di era Vittorio Pozzo, 1939 silam.
Oleh
Agnandito Dwirana Moradeo dari Milan, Italia
·4 menit baca
MILAN, KOMPAS — Warga Milan, Italia, bersukacita menyambut keberhasilan tim kesayangan mereka, ”Gli Azzurri”, lolos ke perempat final Piala Eropa 2020 seusai mengalahkan Austria, 2-1, lewat perpanjangan waktu, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB, di London, Inggris. Kegembiraan itu, antara lain, terlihat dalam acara nonton bareng laga tersebut di Porta Genova, Milan.
Suasana di Milan, kota terbesar di Italia utara, tampak meriah jelang laga itu, Sabtu malam waktu setempat. Sejumlah pub dan ruang publik yang menggelar acara nonton bareng laga itu mulai ramai sejak Sabtu sore. Tidak sedikit pula penggemar sepak bola yang akhirnya harus menunggu di luar karena tidak mendapatkan tempat duduk.
Saya beruntung karena bisa memasuki salah satu lokasi nonton bareng di kawasan Porta Genova, Milan, meski tidak memesan kursi sebelumnya. Pihak penyelenggara telah menyediakan layar besar untuk menyiarkan laga itu secara langsung. Menurut penjaga lokasi, jumlah pengunjung telah melampaui kapasitas. Hal itu menunjukkan tingginya antusiasme warga.
Maklum, telah lima tahun lamanya sejak kali terakhir Italia lolos ke fase gugur turnamen besar, yaitu pada Piala Eropa 2016 di Perancis. Kala itu, Gli Azzurri asuhan Pelatih Antonio Conte juga melaju hingga perempat final. Setelah itu, Italia absen di Piala Dunia Rusia 2018 karena kalah dari Swedia di babak playoff.
Antusias
Antusiasme menyambut fase gugur Piala Eropa 2020 bertambah karena Italia tampil sangat baik di babak gugur dengan mencetak tujuh gol tanpa sekali pun kebobolan. Mereka juga selalu menang di tiga laga babak itu.
”Saya senang dengan tim Italia saat ini karena punya banyak pemain muda berbakat,” ujar Clemente Marmorino (58), warga Milan yang hadir pada acara nonton bareng itu.
Catatan tersebut mengalahkan rekor sebelumnya yang ditorehkan Gli Azzurri di era mantan pelatih legendarisnya, Vittorio Pozzo, pada 1939.
Namun, pada laga versus Austria, Italia memulai laga tidak seperti biasanya. Mereka tampak lebih berhati-hati sehingga tempo pertandingan cenderung berjalan lambat pada babak pertama. Pada babak kedua, Austria bahkan sempat berkali-kali mengancam pertahanan Italia yang dijaga kiper Gianluigi Donnarumma.
Suasana di Porta Genova pun mendadak sunyi pada menit ke-64 laga itu. Striker Austria, Marko Arnautovic, lebih dulu menjebol gawang Italia. Wajah mayoritas penonton di tempat itu pun terlihat cemas. Sebagian bahkan menutupi wajahnya setelah gol tersebut tercipta.
Namun, dua menit berselang, kecemasan itu langsung berganti kegembiraan. Setelah berkonsultasi dengan VAR (wasit peninjau video), gol itu dianulir oleh Anthony Taylor, wasit ternama asal Inggris yang memimpin laga tersebut. Arnautovic diketahui berdiri pada posisi offside sebelum gol itu tercipta.
Karena imbang 0-0 hingga berakhirnya waktu normal selama 90 menit, laga pun harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Sempat terlihat kekecewaan dari para tifosi, julukan fans Italia, di tempat itu. Mereka sebelumnya meyakini Gli Azzuri bisa memenangi laga atas runner-up Grup C itu dengan mudah. Namun, lini pertahanan Austria tampil sangat solid dan sulit ditembus.
Akhirnya, kekecewaan para tifosi sirna seketika setelah penyerang sayap Italia yang turun dari bangku cadangan, Federico Chiesa, membobol gawang Austria ketika babak perpanjangan waktu baru berjalan lima menit. Para penonton pun ”meledak” dalam sukacita setelah gelandang Italia, Matteo Pessina, menambah keunggulan timnya.
Sempat dibuat cemas sesaat setelah pemain Austria, Sasa Kalajdzoiz, membalas gol dari sepak pojok, para penonton di Porta Genova berteriak girang dan saling berpelukan setelah laga berakhir. Italia menang, 2-1. Tidak hanya itu, yang juga membuat para tifosi bangga, tim asuhan Pelatih Roberto Mancini ini juga mencetak rekor baru.
Mereka mencatatkan 31 laga tidak terkalahkan sejak 2018. Catatan itu mengalahkan rekor sebelumnya yang ditorehkan Gli Azzurri di era mantan pelatih legendarisnya, Vittorio Pozzo, pada 1939. Tak pelak, para tifosi pun meyakini, Italia bisa menjadi juara pada Piala Eropa 2020.
”Saya sangat bersemangat. Tim Italia bermain bagus sejauh ini dan memiliki kerja sama antarpemain yang sangat bagus,” ungkap Temugin Cattaneo (21), fans Italia lainnya.
Italia selanjutnya akan bertemu Belgia atau Portugal yang akan bertanding pada babak 16 besar, Senin (28/6/2021) dini hari WIB nanti.