Laga melawan Portugal, Senin dini hari WIB, akan menjadi ujian bagi kedewasaan Belgia yang berambisi juara di Piala Eropa 2020. Portugal enggan tersingkir sebab ingin mempertahankan titel Eropa.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
SEVILLA, SABTU — Catatan sempurna di babak penyisihan bukan jaminan bagi Belgia untuk tampil lebih baik dari Portugal pada duel fase 16 besar, Senin (28/6/2021) pukul 02.00 WIB, di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol. ”Setan Merah” perlu mengatasi ekspektasi besar sebagai salah satu kandidat juara demi mampu menjaga konsistensi penampilan di fase gugur.
Sejak menduduki singgasana peringkat FIFA, September 2018, Belgia tampil sangat dominan dalam 32 laga terakhir. Anak asuhan Roberto Martinez itu mengoleksi 26 kemenangan, empat hasil imbang, dan hanya dua kali menderita kekalahan. Meski rekor pertandingan Setan Merah amat fantastis, salah satu kekalahan yang dialami membuyarkan peluang Belgia untuk meraih gelar.
Satu kekalahan itu tercipta saat dilibas Swiss, 2-5, pada laga fase grup Liga Nasional Eropa 2018-2019. Hasil itu membuat Belgia kalah bersaing dari Swiss untuk menyegel tiket semifinal di edisi perdana Liga Nasional Eropa.
Belgia juga tumbang 1-2 dari Inggris, Oktober 2020, pada laga fase grup Liga Nasional Eropa 2020-2021 di Stadion Wembley. Beruntung, kekalahan itu bisa dibalas Setan Merah pada pertemuan kedua di Brussels dengan skor 2-0, November 2020, sehingga Belgia akan berhadapan dengan Perancis di semifinal Liga Nasional Eropa edisi kedua.
Sebelumnya, Belgia juga harus mengakui keunggulan Perancis dengan skor tipis 0-1 pada semifinal Piala Dunia 2018. Padahal, Belgia memiliki bekal menawan ketika tiba di Rusia karena tidak terkalahkan selama dua tahun. Alhasil, Belgia telah menderita dua kekalahan yang berarti sangat mahal karena menggugurkan misi generasi terbaik sepak bola negara multietnis itu untuk mempersembahkan trofi juara.
Dengan dua momen kekalahan menyakitkan itu, Martinez berharap anak asuhannya dapat menampilkan sikap dan permainan yang lebih dewasa ketika menghadapi Portugal. Ia menegaskan, Portugal yang telah meraih Piala Eropa dan Liga Nasional Eropa dalam waktu lima tahun terakhir telah paham apa yang dibutuhkan untuk unggul di laga sebuah turnamen.
Tidak ada perubahan gaya permainan tim yang akan saya lakukan. Namun, saya tekankan kepada semua pemain untuk tampil menguasai laga lebih dinamis sehingga mereka tahu kapan harus sabar untuk membongkar pertahanan solid Portugal.
”Tidak ada perubahan gaya permainan tim yang akan saya lakukan. Namun, saya tekankan kepada semua pemain untuk tampil menguasai laga lebih dinamis sehingga mereka tahu kapan harus sabar untuk membongkar pertahanan solid Portugal. Saya yakin kami bisa mengatasi berbagai situasi di babak 16 besar karena skuad kami kian berpengalaman,” kata Martinez dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belgia (RBFA), Sabtu (26/6/2021).
Selain mempersiapkan taktik, Martinez pun menyiapkan secara khusus timnya untuk menghadapi cuaca panas khas kawasan Mediterania pada musim panas. Pertandingan Belgia melawan Portugal, yang dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat, diperkirakan akan dinaungi suhu 30 derajat celsius.
Oleh karena itu, staf tim Belgia telah berada di Sevilla sejak Jumat (25/6/2021) untuk mempersiapkan metode latihan dan asupan nutrisi. Martinez mengungkapkan, dirinya ingin para pemainnya memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan suhu panas di Spanyol.
”Kami telah bersiap untuk segala situasi di laga nanti. Kami pun memiliki sejumlah skenario taktik yang dibutuhkan untuk menang selama 90 menit atau apabila laga memerlukan adu penalti,” ujar mantan pelatih Wigan Athletic itu.
Momentum terbaik
Romelu Lukaku, penyerang Belgia, mengakui, pergelaran Piala Eropa 2020 ini adalah momentum terbaik bagi skuad Belgia untuk mengakhiri dahaga juara. Sejumlah pemain utama, lanjutnya, telah berada di masa puncak karier dan telah memiliki sejumlah pengalaman mengoleksi titel juara bersama klub masing-masing.
Ia pun mencontohkan dirinya yang membawa Inter Milan meraih scudetto, Mei lalu. Menurut Lukaku, trofi perdana bersama Inter itu telah mendewasakan dirinya, terutama untuk lebih memahami cara membawa tim menjadi juara. Atas dasar itu, Lukaku menegaskan, skuad Belgia saat ini jauh lebih siap untuk bersaing menjadi juara dibandingkan ketika meraih gelar peringkat ketiga di Piala Dunia 2018.
”Portugal adalah tim yang sangat bagus secara teknik. Meski begitu, kami tengah berada dalam kondisi terbaik dan amat bersemangat untuk menang,” kata Lukaku.
Sementara itu, Portugal juga ingin menjaga asa untuk menjadi tim kedua yang mampu meraih dua trofi Piala Eropa beruntun setelah Spanyol pada edisi 2008 dan 2012. Jelang laga babak 16 besar, Pelatih Portugal Fernando Santos diprediksi akan menurunkan susunan pemain yang serupa ketika menahan imbang Perancis, 2-2, di pertandingan terakhir Grup F.
Pada laga itu, Santos melakukan perombakan signifikan di lini tengah dengan mencadangkan Bruno Fernandes, kemudian memainkan gelandang Lille, Renato Sanches, sejak menit awal. Kehadiran Sanches memberikan warna baru bagi permainan Portugal yang lebih berani berduel secara fisik di garis tengah lapangan.
Sanches pun menilai, timnya memiliki modal untuk bisa mengalahkan Belgia. Selain memiliki kualitas merata di seluruh posisi, tambah Sanches, skuad Portugal paham bagaimana harus tampil untuk memenangi duel di fase gugur Piala Eropa seperti pada edisi lima tahun silam.
”Kualitas (tim) tidak selalu menjadi jaminan sebuah tim bisa menang ketika memasuki babak gugur. Sebab, sikap dan perjuangan yang ditunjukkan di atas lapangan amat diperlukan untuk tampil lebih unggul atas lawan di laga bertensi tinggi,” ucap Sanches, yang dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Eropa 2016 itu, dilansir laman A Bola.
Nuno Gomes, mantan penyerang Portugal, menilai, perubahan susunan lini tengah ketika melawan Perancis menjadi hal positif dari ”A Selecao”. Ia mengatakan, Belgia akan bermain seperti Perancis yang akan mencoba mendominasi laga melalui kemampuan olah bola mumpuni dari sejumlah pemain tengah berkualitas dunia.
”Kualitas individu kedua tim berpeluang menghadirkan perbedaan. Portugal memiliki Cristiano Ronaldo yang menjadi jaminan hadirnya gol, sedangkan Lukaku adalah sosok penyelesai ulung bagi permainan istimewa Belgia,” tulis Gomes dalam kolomnya di laman UEFA. (AFP)