Tim VR46 Aramco Racing akan menggunakan motor Ducati pada MotoGP 2022-2024 dalam lima tahun kesepakatan tampil di kelas elite. Kini, siapa yang menjadi rekan setim Luca Marini masih misteri, bisa jadi Valentino Rossi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
TAVULLIA, KAMIS — Valentino Rossi telah berada di ujung karier. Akan tetapi, dia masih memiliki peluang melanjutkan menyusul pintu yang dibuka oleh Tim VR46 Aramco Racing. Tim yang bermarkas di Tavullia, Italia, itu sudah dipastikan bekerja sama dengan Ducati untuk tiga musim mulai 2022. Meskipun belum mengumumkan siapa pebalap mereka musim depan, posisi Luca Marini di VR46 dipastikan tidak digusur. Adapun calon rekan setim Marini masih terbuka antara pebalap Moto2 VR46 Marco Bezzecchi dan Valentino Rossi.
”Bagi saya, akan sangat bagus apabila Valentino Rossi bisa berkompetisi dalam beberapa tahun ke depan sebagai pebalap bagi VR46 Aramco Racing. Bersama dengan adiknya, Luca Marini, yang sudah berkompetisi tahun ini dengan sponsor brand kami KSA New Cities, MAIC Technologies, TANAL Entertainment Sport & Media,” ujar Pangeran Arab Saudi Abdulaziz bin Abdullah Al Saud, yang merupakan pemilik TANAL Entertainment Sport & Media, Kamis (24/6/2021).
Kondisi ini membuka lebar pintu bagi Rossi untuk meneruskan karier balapnya jika tidak diperpanjang kontraknya oleh tim Petronas SRT Yamaha. Namun, Rossi baru akan memutuskan melanjutkan karier balapnya atau pensiun setelah jeda musim panas sepanjang Juli. Rossi ini berjuang meraih momentum kebangkitan dalam balapan terakhir sebelum jeda balapan sebulan pada seri Belanda di Sirkuit Assen, akhir pekan ini.
Assen yang disebut Katedral Kecepatan menjadi sirkuit sakral bagi Rossi yang meraih podium tertinggi pada 1997 (kelas 125cc), 1998 (kelas 250cc), dan delapan kali di kelas MotoGP pada 2002, 2004, 2005, 2007, 2009, 2013, 2015, 2017. Kemenangan pada 2009 merupakan kemenangan ke-100 Rossi di ajang Grand Prix. Ketika itu, dia menjadi pebalap kedua yang mencapai rekor tersebut setelah Giacomo Agostini. Momen itu juga menempatkan Rossi sebagai pebalap dengan karier kemenangan terpanjang di grand prix, 20 tahun 313 hari. Hingga kini, belum ada pebalap yang mencapai 100 kemenangan. Marc Marquez adalah pebalap yang paling dekat, dengan berbekal 83 kemenangan di semua kelas.
Assen selalu istimewa bagi Rossi. Dia juga meraih kemenangan ke-115 atau yang terakhir di sepanjang karier balapnya di sana. Kemenangan setelah lebih dari satu tahun paceklik podium tertinggi itu diraih dengan brilian, dalam pertarungan sengit melawan Danilo Petrucci. Rossi finis dengan berdiri yang memicu ledakan euforia di garasi tim pabrikan Yamaha serta tribune penonton. Bendera kuning bertuliskan ”The Doctor” serta asap suar berwarna kuning mengepul tebal menyelimuti para penggemar Rossi.
Empat tahun berlalu, dan Rossi kini berada dalam posisi yang sangat berbeda. Pebalap berusia 42 tahun itu kini dalam momen yang sangat sulit. Dia berada di peringkat ke-19 dengan 17 poin dari delapan balapan yang telah dijalani pada musim 2021. Akhir pekan ini, Rossi memasuki momentum krusial karena Assen menjadi balapan terakhir sebelum dia memutuskan apakah akan melanjutkan karier balapnya atau pensiun.
Jika dalam jeda balapan sepanjang Juli Rossi memutuskan untuk pensiun, Katedral Kecepatan Assen berpotensi menjadi simpul terakhir kemenangan legenda hidup itu. Mengingat performa Rossi sejak awal musim ini, sangat sulit bagi The Doctor untuk meraih kemenangan ke-116 atau lebih. Bahkan, untuk meraih podium dia sangat sulit karena belum menemukan setelan motor yang pas dengan gaya membalapnya.
Keputusan melanjutkan balapan atau pensiun akan didasarkan pada performa. Jika melihat hasil musim ini, Rossi sangat jauh dari kompetitif. Jika Rossi memutuskan pensiun, pebalap yang akan menjadi rekan setim Marini adalah Bezzecchi. Pebalap Tim VR46 SKY Racing itu menunjukan potensi besar musim ini dengan meraih empat podium, tetapi belum pernah memenangi balapan. Bezzecchi kini menempati posisi ketiga klasemen Moto2 dengan nilai 117. Dia terpaut 47 poin dari pemuncak klasemen Remy Gardner.
Siapa pun pebalap yang akan bergabung dengan tim VR46 Aramco Racing mulai musim depan, mereka akan memacu motor Ducati. Kerja sama dengan Ducati itu diumumkan pada Kamis pekan ini. VR46 akan menjadi tim independen di MotoGP 2022 dengan manajer Pablo Nieto yang saat ini menjadi Manajer VR67 Sky Racing Moto2 dan Moto3.
”Kami sangat senang mencapai kesepakatan ini dengan VR46 untuk tiga tahun ke depan. Akademi mereka selalu bekerja dengan serius dan dengan profesionalisme yang sangat tinggi, memberi banyak pebalap kesempatan untuk meraih pengalaman di Moto2 dan Moto3 dan, hari ini, mereka bisa bangga telah membawa tiga pebalap muda dengan talenta hebat,” ujar General Manajer Ducati Corse Luigi Dall’Igna.
VR46 juga menunjukkan bisa mengelola secara kompeten tim yang sukses di Moto3 dan Moto2. Oleh karena itu. kami akan berusaha keras menyediakan dukungan teknik secara maksimal untuk tim baru mereka di MotoGP.
”VR46 juga menunjukkan bisa mengelola secara kompeten tim yang sukses di Moto3 dan Moto2. Oleh karena itu, kami akan berusaha keras menyediakan dukungan teknik secara maksimal untuk tim baru mereka di MotoGP. VR46 telah menemukan rekanan yang ambisus dan penuh motivasi seperti kami, dengan target bersama meraih hasil bagus bersama,” ungkap Dall’Igna.
Kehadiran tim VR46 di kelas MotoGP akan menambah ketat persaingan podium untuk lima musim, 2022-2026. Ini juga menjadi salah satu pencapaian Valentino Rossi yang terus mengembangkan bakat-bakat muda balap untuk menembus MotoGP. Saat ini, tiga pebalap binaan VR46 telah bersaing di MotoGP, yaitu Franco Morbidelli, Francesco Bagnaia, dan Luca Marini.
”Sungguh menyenangkan menyambut Tim VR46 ke kategori MotoGP pada 2022 yang juga menggembirakan bagi pada penggemar di seluruh dunia serta paddock MotoGP menyusul karier luar biasa Valentino Rossi dan perkembangan Akademi Pebalap VR46 sejak awal,” ujar CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta.
”Valentino adalah dan akan terus menjadi bagian sangat penting dari Kejuaraan Dunia MotoGP dan sekarang, dengan kehadiran timnya dalam kelas MotoGP, warisan luar biasa dia akan terus menginspirasi generasi baru pebalap dan penggemar. Kami menyambut mereka di kelas primer dan menantikan banyak pencapaian hebat ke depan,” tutur Ezpeleta.