logo Kompas.id
OlahragaVAR, Campur Tangan yang...
Iklan

VAR, Campur Tangan yang ”Diharamkan” Sekaligus Diharapkan

Perancis bakal kalah dan dipaksa bertemu Inggris di babak 16 besar jika tidak ada VAR di Piala Eropa 2020. Meskipun tidak disukai sejumlah pihak, teknologi wasit itu mencegah terulangnya skandal gol Si "Tangan Tuhan".

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W4815FnRyinM7ICLKr7HscitXLQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FFBL-EURO-2020-2021-MATCH33-SVK-ESP_97139854_1624547749.jpg
JAVIER SORIANO / POOL / AFP

Wasit asal Belanda, Bjorn Kuipers (kanan), meninjau rekaman video dari VAR (wasit peninjau video) yang berujung penalti Spanyol pada laga versus Slowakia di penyisihan grup Piala Eropa 2020 di Sevilla, Spanyol, Kamis (24/6/2021) dini hari WIB. VAR telah 12 kali mengoreksi putusan wasit sejauh ini.

Pada Piala Dunia Meksiko 1986, persepsi terhadap Diego Maradona terbelah tajam. Bagi publik Argentina, dia dianggap seperti manusia setengah dewa. Sebaliknya, bagi warga Inggris, dia dibenci dan disebut manusia licik.

Terbelahnya persepsi itu hanya bermula dari kejadian sepersekian detik di perempat final turnamen itu. Saat itu, bola jatuh bak dari langit. Maradona, dengan tubuh yang gempal, melompat tinggi. Dia dan kiper jangkung Inggris, Peter Shilton, berduel menjangkau bola itu.

Editor:
Yulvianus Harjono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000