Bertambahnya nomor panahan yang diikuti Indonesia di Olimpiade Tokyo membuat tim pelatih menyusun ulang program latihan. Di sisi lain, penampilan enam pemanah yang tampil di Kejuaraan Panahan Dunia di Paris dievaluasi.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim pelatih panahan Indonesia menyesuaikan program latihan seiring bertambahnya jumlah pemanah yang tampil dalam Olimpiade Tokyo. Bersamaan dengan itu, Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia berencana mengevaluasi penampilan enam pemanah yang tampil dalam Kejuaraan Dunia Panahan di Paris, Perancis.
Hasil dari Kejuaraan Dunia Panahan tersebut memastikan tim beregu putra Indonesia lolos ke Olimpiade Tokyo. Mereka adalah Riau Ega Salsabila, Arif Pangestu, dan Alviyanto Bagas Prastyadi. Selain nomor beregu putra, Indonesia juga mengirimkan wakil di nomor beregu putri yang diwakili Diananda Choirunisa, Titik Kusumawardani, dan Rezza Octavia.
Dalam Olimpiade Tokyo nanti, pemanah Indonesia bakal ambil bagian di nomor individu putra dan putri, beregu putra, dan beregu campuran. Pelatih tim panahan Indonesia, Permadi Sandra Wibowo, Kamis (24/6/2021), mengatakan, selain tampil di nomor beregu putra, Riau Ega, Alviyanto, dan Arif masing-masing juga akan bertanding di nomor individu putra.
Sebelum berangkat ke Kejuaraan Dunia, mereka ditempa dengan program latihan khusus beregu putra. Oleh sebab itu, menjelang keberangkatan ke Tokyo, para pemanah juga akan mendapat program latihan untuk nomor individu putra dan putri.
”Untuk persiapan ke Olimpiade, pekerjaan saya bertambah dua, yaitu memberikan program latihan nomor perorangan dan beregu campuran. Nanti ada penyesuaian program latihan untuk perorangan, beregu campuran, dan beregu putra. Untuk yang beregu putra hanya melanjutkan saja program kita sebelum bertanding di Paris,” tutur Permadi, dihubungi dari Jakarta.
Saat ini, tim panahan Indonesia baru tiba di Tanah Air dari Paris dan tengah menjalani karantina hari kedua. Masa karantina ini dimanfaatkan pula untuk memulihkan kondisi fisik para pemanah. Setelah lima hari menjalani karantina, tim langsung melanjutkan pemusatan di Lapangan Panahan Senayan hingga berangkat ke Tokyo pada 18 Juli 2021.
Di sisa waktu pemusatan latihan sebelum berangkat ke Tokyo, Permadi bakal memfokuskan latihan pada peningkatan mental serta strategi. Sementara fisik dan stamina para pemanah dinilai sudah cukup bagus guna bersaing dalam Olimpiade.
Peningkatan mental salah satunya ditempuh dengan melibatkan psikolog. Selain itu, tim pelatih juga menekankan kepada para pemanah bahwa mereka semua tidak kalah dengan pemanah dari negara lain. Semua pemanah, kata Permadi, memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara.
”Kalau strategi, pemanah diminta untuk tetap tenang. Ketika sudah berada di arena, tidak perlu tergesa-gesa. Saya lihat sewaktu bertanding di Paris kemarin itu masih ada ketegangan,” katanya.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Tim Panahan Indonesia M Ikhsan Ingratubun mengatakan, Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) akan mengevaluasi penampilan keenam pemanah putra dan putri Indonesia yang tampil dalam Kejuaraan Dunia di Paris. Menurut Ikhsan, ada catatan-catatan penting dari pengurus dan tim pelatih terkait kestabilan penampilan para pemanah tersebut, salah satunya evaluasi dari sisi kestabilan dari ketiga pemanah putri yang tampil di Paris.
PB Perpani akan mengevaluasi siapa yang akan dikirim untuk pemanah putri. Bagaimana kesungguhan mereka dan faktor-faktor pendukung yang lain juga akan dibahas.
Pada Kejuaraan Dunia di Paris, tim panahan beregu putri Indonesia menempati peringkat ke-9 saat babak kualifikasi. Untuk penampilan secara individu, Diananda menempati peringkat ke-13 dengan 652 poin, Rezza di posisi ke-25 dengan 644 poin, dan Titik di peringkat ke-67 dengan 611 poin.
”PB Perpani akan mengevaluasi siapa yang akan dikirim untuk pemanah putri. Bagaimana kesungguhan mereka dan faktor-faktor pendukung yang lain juga akan dibahas. Minggu depan kalau sudah selesai pembahasan akan kami umumkan,” kata Ikhsan.
Pengurus PB Perpani juga tengah mencoba untuk menyisipkan agenda uji coba dengan tim pemanah dari pemusatan latihan daerah Jawa Tengah. Mereka menurut rencana akan diundang untuk bertanding di Lapangan Panahan Senayan menghadapi pemanah Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade.
Cara itu sebelumnya pernah dilakukan PB Perpani sebelum para pemanah berlaga dalam Kejuaraan Dunia di Paris. Saat itu, tim panahan Indonesia beruji coba dengan tim panahan Papua.
Metode uji coba atau latih tanding dengan pemanah dari daerah itu dinilai cukup efektif seiring keberhasilan tim panah beregu putra Indonesia menjadi finalis dalam Kejuaraan Dunia Paris dan mengunci tiket ke Olimpiade. Cara itu diharapkan kembali efektif mendongkrak performa pemanah Indonesia dalam Olimpiade Tokyo. Mereka ditargetkan bisa meraih medali emas.