Akhir pekan ini Valentino Rossi akan kembali ke Sirkuit Assen, tempat dia meraih kemenangan terakhir MotoGP pada 2017. Kemenangan tersebut di luar dugaan, dan kini Rossi ingin mengulangi kejutan itu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ASSEN, KAMIS — Sirkuit Assen selalu dinanti oleh para pebalap Yamaha karena trek di Belanda ini sangat cocok dengan YZR-M1 yang unggul dalam melibas tikungan. Sirkuit berjuluk ”Cathedral of Speed” (Katedral Kecepatan) ini memiliki karakter cepat, mengalir, dengan tikungan-tikungan kecepatan tinggi. Valentino Rossi menjadi pebalap MotoGP aktif yang paling banyak meraih kemenangan di Assen, 10 kali, 8 di antaranya di ajang MotoGP. Rossi terakhir menang di Assen pada 2017 sekaligus kemenangan terakhirnya dalam 26 musim di ajang Grand Prix.
Katedral Kecepatan menjadi sirkuit sakral bagi Rossi yang meraih podium tertinggi pada 1997 (kelas 125cc), 1998 (kelas 250cc), dan delapan kali di kelas MotoGP pada 2002, 2004, 2005, 2007, 2009, 2013, 2015, dan 2017. Kemenangan pada 2009 merupakan kemenangan ke-100 Rossi di ajang Grand Prix, di mana dia menjadi pebalap kedua yang mencapai rekor itu setelah Giacomo Agostini. Momen itu juga menempatkan Rossi sebagai pebalap dengan karier kemenangan terpanjang di Grand Prix, 20 tahun 313 hari. Hingga kini belum ada pebalap yang mencapai 100 kemenangan, dengan Marc Marquez yang paling dekat berbekal 83 kemenangan di semua kelas.
Assen selalu istimewa bagi Rossi. Dia juga meraih kemenangan ke-115 atau yang terakhir di sepanjang karier balapnya di sana. Kemenangan setelah lebih dari satu tahun paceklik podium tertinggi itu diraih dengan brilian, dalam pertarungan sengit melawan Danilo Petrucci. Rossi finis dengan berdiri yang memicu ledakan euforia di garasi tim pabrikan Yamaha serta tribune penonton. Bendera kuning bertuliskan ”The Doctor” serta asap suar berwarna kuning mengepul tebal menyelimuti para penggemar Rossi.
Empat tahun berlalu, dan Rossi kini berada dalam posisi yang sangat berbeda. Pebalap berusia 42 tahun itu kini dalam momen yang sangat sulit. Dia berada di peringkat ke-19 dengan 17 poin dari delapan balapan yang telah dijalani pada musim 2021. Akhir pekan ini, Rossi memasuki momentum krusial karena Assen menjadi balapan terakhir sebelum dia memutuskan apakah akan melanjutkan karier balapnya atau pensiun.
Jika dalam jeda balapan sepanjang Juli Rossi memutuskan untuk pensiun, Katedral Kecepatan Assen berpotensi menjadi simpul terakhir kemenangan sang legenda hidup itu. Mengingat performa Rossi sejak awal musim ini, sangat sulit bagi The Doctor untuk meraih kemenangan ke-116 atau lebih. Bahkan, untuk meraih podium, dia sangat sulit karena belum menemukan setelan motor yang pas dengan gaya membalapnya.
Morbidelli diganti Gerloff
Akhir pekan lalu, Rossi juga meraih hasil buruk di Sachsenring dengan finis di posisi ke-14 dengan selisih lebih dari 22 detik dibandingkan dengan pemenang seri Jerman, Marc Marquez. Namun, Rossi belum kehilangan harapan, dia terus berusaha berpikir positif untuk meraih podium, bahkan kemenangan di Assen akhir pekan ini. Langkah krusial yang dilakukan Rossi dan timnya di Petronas SRT Yamaha adalah mencari apa yang salah dalam balapan di Sachsenring.
”Kami perlu menemukan apa yang terjadi di Jerman dan bekerja dengan baik untuk melakukan perbaikan sebelum kami kembali ke lintasan akhir pekan ini,” ujar Rossi dikutip Crash.
Assen adalah trek yang sangat bagus bagi saya dan saya sangat menyukai tata sirkuit, sangat mengalir. Ini tempat di mana saya sangat menikmati dan selalu merasakan emosi yang sangat bagus ketika membalap di sana.
”Assen adalah trek yang sangat bagus bagi saya dan saya sangat menyukai tata sirkuit, sangat mengalir. Ini tempat di mana saya sangat menikmati dan selalu merasakan emosi yang sangat bagus ketika membalap di sana,” lanjut pebalap asal Italia itu.
”Jadi, kami perlu terus berpikir positif, konsentrasi pada putaran akhir sebelum jeda musim panas dan meraih hasil bagus di Assen,” ucap Rossi.
Akhir pekan ini, Rossi tidak akan membalap bersama rekan setimnya, Franco Morbidelli, karena harus memulihkan cedera lutut. Morbidelli mengalami robek ligamen lutut saat terjatuh ketika melakukan pergantian motor dalam latihan di Le Mans, Perancis. Cedera itu kembali kambuh sehingga pebalap lulusan Akademi VR46 milik Rossi itu harus absen di Assen.
Saya mengalami kecelakaan saat latihan di ranch (sirkuit milik Akademi VR46). Saya terjatuh, tetapi saya perlu menjatuhkan kaki saya ke tanah dan seperti yang Anda lihat pagi ini lutut saya lemah. Cedera itu mulai terasa sakit sejak akhir pekan lalu,” ujar Morbidelli saat balapan akhir pekan di Le Mans.
”Jadi, lutut saya sangat tidak stabil pada saat ini. Ketika saya berganti motor, saya bertumpu pada kaki kiri, lutut terasa seperti akan lepas. Jadi, saya terhuyung dan menabrak motor saya,” kata Morbidelli.
Posisi Morbidelli di Assen akan ditempati pebalap Superbike Yamaha, Garrett Gerloff. Pebalap asal Amerika Serikat itu musim lalu menggantikan posisi Rossi saat absen karena positif Covid-19.
”Saya sangat senang atas kesempatan ini. Saya bukan seseorang yang melarikan diri dari tantangan. Jadi, saya siap berada di lintasan. Ini akan menjadi sirkuit baru bagi saya, saya suka amencoba trek-trek baru, ini terlihat menyenangkan, cepat dan mengalir, dan sangat cocok dengan gaya membalap saya,” ujar Gerloff.