Untuk pertama kalinya, kompetisi sepak bola nasional akan berlangsung dengan sistem seri. Terdapat tiga kluster wilayah yang akan menyelenggarakan enam seri Liga 1 2021. Liga akan dimulai pada 10 Juli.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
Kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di Tanah Air memerlukan berbagai penyesuaian dalam semua aspek kehidupan, termasuk sepak bola. PT Liga Indonesia Baru, operator Liga 1, memastikan akan menghadirkan wajah baru dalam penyelenggaraan musim istimewa tahun ini. Liga 1 2021, yang akan dimulai pada 10 Juli, direncanakan berlangsung dengan sistem seri sehingga tidak ada tim yang memiliki privilese sebagai tuan rumah.
Sistem seri memang menjadi hal baru dalam kompetisi sepak bola profesional Indonesia, tetapi skema tersebut bukanlah hal asing dalam kompetisi cabang olahraga lain, seperti bola basket dan bola voli. Selama ini, kompetisi bola basket, yakni Liga Basket Indonesia (IBL), atau bola voli, Proliga, selalu menggunakan sistem seri yang dilangsungkan di wilayah berbeda pada setiap serinya.
Artinya, semua tim akan bertanding secara terpusat di wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan setiap seri. Dalam sistem itu, 18 kontestan Liga 1 akan menjalani kompetisi penuh dengan berjumpa sebanyak dua kali, tetapi tidak ada sistem kandang-tandang.
Di era pandemi itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan melangsungkan Liga 1 edisi 2021-2022 dalam enam seri yang dilangsungkan dalam tiga kluster wilayah berbeda. Kluster pertama ialah Banten dan Jawa Barat. Kluster kedua di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta kluster ketiga adalah Jawa Timur.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengungkapkan, seri pertama hingga ketiga akan bermain secara berurutan dari kluster pertama hingga ketiga. Kemudian seri keempat akan tetap bermain di kluster ketiga, lalu seri kelima di kluster wilayah kedua, kemudian babak penentu musim ini atau seri terakhir akan kembali ke kluster satu.
Sebagai langkah persiapan seri pertama, PT LIB telah melakukan penilaian terhadap fasilitas dan kesiapan sejumlah stadion di kluster wilayah pertama. Terdapat enam stadion yang telah diinspeksi oleh PT LIB selama 15-17 Juni, yaitu Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung), Stadion Wibawa Mukti (Bekasi), Stadion Patriot Chandrabhaga (Bekasi), Stadion Pakansari (Bogor), dan Stadion Indomilk Arena (Tangerang).
”Rencananya Liga 1 2021 akan dibuka dengan laga PS Sleman melawan Persija Jakarta pada 10 Juli di (Stadion) Pakansari. Setiap tim dijadwalkan bermain 7 hingga 8 kali selama sekitar 48 hari pada setiap seri,” ujar Sudjarno di Jakarta, akhir pekan lalu.
Ia menegaskan, setiap tim tidak akan bermain di kandang sendiri. Alhasil, penentuan lokasi bertanding tim akan dinilai dari dua hal, yaitu di luar wilayah kandang tim, serta tim tidak memiliki historis konflik antarpendukung di daerah tersebut.
Terkait dengan potensi konflik itu, Persija Jakarta tidak akan bermain di wilayah Bandung pada seri pertama dan terakhir. ”Macan Kemayoran” akan lebih banyak tampil di Pakansari, Bogor, pada seri pertama.
Setelah satu seri selesai, akan ada masa istirahat selama 10-14 hari sebelum seri selanjutnya dimulai. Hal itu pun bertujuan untuk mempersiapkan tim karena harus berpindah dan menetap di wilayah berlangsungnya seri berikutnya selama 1,5 bulan.
Akomodasi tim
Selama melaksanakan satu seri, setiap tim akan menetap di satu hotel. Untuk memastikan agar hotel tidak dipenuhi oleh tim, Sudjarno mengatakan, PT LIB juga telah menentukan bahwa satu hotel hanya bisa ditempati tiga tim berbeda.
Satu tim bisa berpindah hotel apabila lokasi bertanding berjarak lebih dari 120 menit dari hotel melalui perjalanan darat menggunakan bus. Misalnya, sebuah tim yang sebelumnya main di Tangerang atau Bekasi akan pindah hotel ketika dijadwalkan bermain di Bandung.
Rencananya Liga 1 2021 akan dibuka dengan laga PS Sleman melawan Persija Jakarta pada 10 Juli di Pakansari. Setiap tim dijadwalkan bermain 7 hingga 8 kali selama sekitar 48 hari pada setiap seri.
Akibat di situasi pandemi, PT LIB juga akan menanggung semua biaya akomodasi dan hotel bagi tim luar Pulau Jawa, serta tim yang berasal dari luar wilayah kluster tempat berlangsungnya seri. Sebagai contoh, pada seri pertama, tim asal Banten, Jakarta, dan Jawa Barat tidak akan mendapat subsidi hotel karena setiap pemain masih bisa menempati mes atau tempat tinggalnya masing-masing. Namun, tim tersebut tetap akan menerima bantuan transportasi pada hari pertandingan.
”Karena tidak mendapat bantuan akomodasi, kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada tim yang kandangnya digunakan sebagai lokasi tanding untuk mengambil 100 persen hak komersial di dalam stadion. Jadi, klub bisa mendapatkan uang tambahan dari kehadiran spanduk sponsor yang bisa dipasang di tribune stadion,” ucap Sudjarno.
Selain akomodasi, setiap tim juga akan mendapatkan hak uang subsidi yang akan dibagikan PT LIB seiring berlangsung laga. Tak hanya itu, PT LIB akan memberikan pula uang hak siar televisi hingga menanggung tes usap antigen untuk semua tim. Meski begitu, hak dana subsidi itu masih dalam tahap pembahasan karena PT LIB juga masih mengkaji sponsor utama Liga 1 yang kemungkinan besar akan berubah dibandingkan dengan dua musim sebelumnya. Pada edisi 2019 dan 2020, perusahaan rintisan asal Singapura, Shopee, menjadi sponsor utama sekaligus tercantum pada nama resmi kompetisi.
Tanpa penonton
Sudjarno mengatakan, Liga 1 2021-2022 tidak akan dihadiri penonton di tribune stadion. Selain akibat masih tingginya angka penyebaran Covid-19, Liga 1 juga belum bisa menerapkan pembatasan penonton dan menjamin penonton berjaga jarak karena mayoritas stadion belum dilengkapi fasilitas kursi tunggal (single seat).
Hanya ada beberapa stadion di Indonesia yang telah memiliki fasilitas kursi tunggal, yaitu Gelora Bung Karno, Pakansari, Gelora Bandung Lautan Api, Si Jalak Harupat, Patriot Chandrabhaga, Wibawa Mukti, dan Manahan.
”Oleh karena itu, dalam satu tahun ini akan menjadi kesempatan kami untuk mempersiapkan infrastruktur yang bisa menerapkan jaga jarak bagi penonton di stadion. Apabila mayoritas stadion klub Liga 1 telah memiliki kursi tunggal, hal itu akan memungkinkan kami untuk membatasi kehadiran penonton,” katanya.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora 2021, terutama dengan ketiadaan kluster penyebaran Covid-19 baru, menjadi bekal untuk melaksanakan Liga 1 tahun ini. Ia mengungkapkan, Liga 1 2021 akan dimulai 10 Juli hingga Maret 2022. Iriawan menegaskan, Liga 1 tetap akan berlangsung tanpa penonton demi mencegah kerumunan massa yang berpotensi menyebarkan Covid-19.
”PSSI berharap liga bisa berjalan dengan lancar. Yang terutama, semua pihak dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi keselamatan dan kesehatan bersama,” ujar Iriawan.
Sepakat
Adapun semua klub Liga 1 tidak bermasalah dengan format baru Liga 1 2021. Manajer Persebaya Surabaya Candra Wahyudi mengatakan, pihaknya setuju dengan sistem kompetisi itu karena kondisi pandemi Covid-19 yang masih masif di seluruh Indonesia.
”Kami siap untuk menghadapi Liga 1. Format baru itu hampir sama dengan Piala Menpora lalu karena setiap tim akan dikumpulkan di satu wilayah,” kata Candra.
Hal serupa disampaikan Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago. Menurut Jacksen, pelaksanaan liga dengan format seri itu menunjukkan penyelenggaraan liga tetap mengutamakan aspek kesehatan semua pihak yang terlibat di dalam kompetisi.
”Bagi saya, konsep kompetisi itu akan berjalan cukup efektif. Saya juga salut dengan PT LIB yang mengutamakan keadilan karena tidak ada tim yang bermain di kandangnya sendiri,” ujar Jackson, yang masih fokus mempersiapkan timnya jelang fase grup Piala AFC 2021.