Belgia akhirnya bisa menampilkan sejumlah pemain bintangnya sejak menit awal saat menghadapi Finlandia, Selasa dini hari WIB. Finlandia ingin meniru jejak Eslandia yang lolos ke fase gugur di partisipasi perdana.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·7 menit baca
SAINT PETERSBURG, MINGGU — Pelatih Belgia Roberto Martinez perlu menunggu hingga laga terakhir di Grup B untuk bisa menurunkan susunan tim terbaik skuad ”Setan Merah”. Meskipun sudah memastikan tiket ke babak 16 besar, Martinez tetap akan memainkan pemain utamanya ketika menghadapi Finlandia, Selasa (22/6/2021) pukul 02.00 WIB, di Stadion Krestovsky, Rusia. Langkah itu demi menyiapkan mental sekaligus pemanasan bagi bintang Belgia jelang laga hidup-mati di fase gugur.
Dalam dua laga awal fase grup, Martinez baru bisa memainkan tim terbaiknya ketika laga melawan Denmark, Kamis (17/6/2021), memasuki menit ke-60. Setelah tertinggal 0-1 dari Denmark di babak pertama, Martinez memasukkan Kevin De Bruyne di awal babak kedua, kemudian memberikan kesempatan tampil untuk Eden Hazard dan Axel Witsel ketika laga menginjak waktu 59 menit.
Kehadiran ketiganya meningkatkan kualitas permainan Belgia selama 30 menit terakhir pertandingan di Stadion Parken, Kopenhagen, itu. Setan Merah mencatatkan empat peluang atau meningkat dua kali lipat dibandingkan di 60 menit awal laga yang hanya menciptakan dua peluang.
Puncaknya, Belgia mencetak gol kedua sekaligus penentu kemenangan pada menit ke-70 melalui sepakan keras kaki kiri De Bruyne setelah menerima operan Hazard. De Bruyne terlebih dulu menghasilkan asis untuk gol penyama kedudukan yang dicetak Thorgan Hazard pada menit ke-55.
Meskipun hanya bermain di babak kedua, De Bruyne dan Hazard secara akumulasi menghasilkan tiga tembakan. Mereka tampil lebih baik dibandingkan dengan Romelu Lukaku yang gagal menghasilkan satu pun tembakan meski tampil selama 90 menit.
Selain itu, De Bruyne dan Hazard masing-masing melakukan lima dan satu kali mendribel bola dengan tingkat keberhasilan 100 persen. Hal itu membantu Belgia membuka ruang lini pertahanan Denmark yang bermain kokoh dan berlapis di bawah komando Simon Kjaer.
Martinez memastikan, semua pemain terbaik yang telah pulih dari cedera akan tampil sejak menit pertama saat menghadapi Finlandia. Ia menambahkan, tim terbaik Belgia akan tampil untuk memenuhi target menyapu bersih tiga laga di fase grup dengan kemenangan.
Kami akan bermain untuk menang di setiap pertandingan dengan tidak menganggap remeh satu pun lawan. Eden (Hazard), Kevin (De Bruyne), dan Axel (Witsel) akan memulai laga sejak menit awal di laga terakhir. Sebab, kami ingin melihat seberapa fit mereka dan berapa menit mereka bisa tampil dalam kondisi terbaik.
”Kami akan bermain untuk menang di setiap pertandingan dengan tidak menganggap remeh satu pun lawan. Eden (Hazard), Kevin (De Bruyne), dan Axel (Witsel) akan memulai laga sejak menit awal di laga terakhir. Sebab, kami ingin melihat seberapa fit mereka dan berapa menit mereka bisa tampil dalam kondisi terbaik,” kata Martinez dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belgia (RBFA).
Selain ketiganya, Martinez juga berencana memainkan pemain paling senior Belgia, yaitu Thomas Vermaelen, di Saint Petersburg. Menurut Martinez, Varmaelen, yang memiliki segudang pengalaman, amat penting bagi skuad Belgia yang berambisi untuk mengejar trofi perdana di turnamen mayor.
Thibaut Courtois, kiper Belgia, setuju dengan sang pelatih. Ia menilai, kehadiran para pemain bintang itu adalah sebuah wujud keseriusan Belgia untuk menganggap seluruh laga sama pentingnya.
”Di dalam sepak bola, Anda tidak bisa mengalkulasi segalanya karena selalu hadir potensi kejutan. Sebagai contoh, kami lebih kesulitan menghadapi Jepang dibandingkan dengan Brasil di Piala Dunia (2018) sehingga hal itu mengajarkan kami untuk selalu mencoba yang terbaik demi meraih kemenangan tanpa memedulikan lawan yang dihadapi,” ujar kiper Real Madrid itu kepada UEFA TV.
Andai meraih kemenangan atau seri, Belgia memastikan diri sebagai juara Grup B. Di babak 16 besar, Setan Merah akan menghadapi salah satu dari empat tim yang meraih predikat posisi ketiga terbaik. Laga itu akan berlangsung di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol.
Beradaptasi
De Bruyne pun sudah siap untuk kembali tampil sejak menit pertama. Terakhir kali De Bruyne bermain sebagai pemain inti saat membela Manchester City di final Liga Champions melawan Chelsea, akhir Mei lalu. Cedera retak tulang hidung dan rongga mata membuat pemain berambut pirang itu harus menepi dan hanya puas menyaksikan skuad Belgia dari sisi lapangan.
”Saya senang bisa kembali tampil untuk membawa kualitas saya dan membantu tim di atas lapangan. Di 30 menit pertama melawan Denmark, saya merasa baik secara fisik. Setelah itu, saya merasa kelelahan, tetapi itu wajar karena saya tidak bermain selama tiga pekan,” ujar De Bruyne.
Hal serupa disampaikan Witsel. Gelandang Borussia Dortmund itu tampil selama 30 menit di laga melawan Denmark. Itu adalah laga pertama Witsel setelah mengalami cedera putus tendon achilles pada awal Januari 2021.
”Saya kesulitan mengimbangi kecepatan tim. Namun, saya pikir itu hal normal setelah absen selama lima bulan,” kata Witsel yang telah mencatatkan 111 penampilan bersama Setan Merah.
Meski begitu, De Bruyne mengungkapkan, masanya tidak bisa bermain menjadi kesempatan terbaiknya untuk memahami lebih baik kompatriotnya di tim Setan Merah. Ia mengungkapkan, pemain Belgia memiliki cara bermain yang berbeda dibandingkan dengan rekan setimnya di City. Ia mencontohkan, Raheem Sterling di City lebih senang berlari menerima bola di ruang kosong, sedangan Eden lebih suka langsung menerima bola langsung di kakinya.
”Ada tipe pemain berbeda di sekitar saya saat ini dan saya harus mampu memahami isi pikiran rekan setim saya. Ketika saya bisa memahami mereka dengan baik, itu akan memudahkan saya untuk menciptakan peluang dan mencetak gol,” kata De Bruyne.
Dengan sumbangan sebuah asis di laga melawan Denmark, De Bruyne telah menyumbangkan delapan asis bagi Belgia di dua turnamen mayor, yaitu Piala Dunia dan Piala Eropa. Itu adalah catatan asis tertinggi yang dihasilkan pemain Eropa sejak Piala Dunia 2014.
Sementara itu, duel melawan Belgia akan menjadi kesempatan emas bagi Finlandia untuk mengikuti prestasi Eslandia, tetangga di kawasan Skandinavia. Eslandia mencatatkan prestasi apik karena mampu menembus babak gugur di partisipasi perdana pada ajang Piala Eropa edisi 2016.
Dengan modal tiga poin berkat mengalahkan Denmark di pertandingan pembuka Grup B, Finlandia setidaknya butuh hasil imbang untuk membuka asa lolos dari fase grup. Dengan raihan empat poin, tim berjuluk ”Burung Hantu Elang” itu berpeluang besar menjadi runner-up grup atau salah satu tim dengan predikat peringkat tiga terbaik.
Penyerang Finlandia, Teemu Pukki, menekankan, meraih poin dalam duel melawan Belgia bukanlah pekerjaan yang mudah. Menurut Pukki, timnya harus tampil sempurna dan tanpa cela untuk mengimbangi skuad bertabur bintang milik Belgia yang menduduki urutan pertama ranking FIFA.
”Siapa yang pernah membayangkan kami bisa meraih kemenangan di fase grup ini? Tidak ada. Belgia tentu jauh lebih kuat daripada dua tim lain di grup ini. Meski begitu, bukan hal yang mustahil untuk kami meraih poin di laga terakhir,” ujar Pukki dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Finlandia.
Finlandia memiliki bekal untuk percaya diri. Dalam pertemuan terakhir kedua tim, Juni 2016, Burung Hantu Elang mampu menahan imbang Belgia di Brussel. Dalam laga itu, susunan skuad kedua tim tidak banyak berbeda dibandingkan di Piala Eropa 2020. Finlandia tetap mengandalkan pemain seperti Pukki, gelandang Tim Sparv; serta penjaga gawang Lukas Hradecky. Adapun Belgia telah diperkuat De Bruyne, Lukaku, Vertonghen, Courtois, dan Eden Hazard. Dalam 11 pertemuan yang telah dijalani kedua tim sejak 1953, Finlandia tidak terkalahkan dalam tujuh duel terakhir melawan Belgia.
Pelatih Finlandia Markku Kanerva mengungakapkan, anak asuhnya tengah dalam kondisi psikologis yang baik meskipun menderita kekalahan ketika menghadapi Rusia di laga kedua Grup B. Efektivitas lini depan menjadi bagian yang fokus diperbaiki Kanerva jelang lawan Belgia. Ia ingin barisan penyerang Finlandia mampu tampil efektif seperti ketika melawan Denmark yang mencetak satu gol melalui satu-satunya peluang yang didapatkan Burung Hantu Elang.
”Semua pemain saya memiliki semangat yang baik dan akan berusaha tampil habis-habisan untuk meraih tiket lolos dari fase grup,” ucap Kanerva dilansir laman UEFA.
Di laga lain Brup B, Rusia dan Denmark juga akan berjuang meraih kemenangan dalam laga di Stadion Parken, Kopenhagen, Selasa (22/6/2021) pukul 02.00 WIB. Kedua tim juga berburu tiga poin untuk menyegel satu tiket ke babak 16 besar. Rusia, yang telah memiliki tiga poin, akan menjadi runner-up grup apabila mengalahkan Denmark. Adapun Denmark, yang kalah di dua laga awal, butuh kemenangan lebih dari dua gol serta Finlandia kalah dari Belgia untuk membuka asa lolos dari fase grup. (AFP)