Laga terakhir Grup C tidak menentukan lagi bagi Belanda. Mereka hanya perlu memikirkan menjaga kebugaran pemain dan motivasi yang sedang tinggi. Untuk Makedonia Utara, laga tetap penting demi menjaga marwah tim.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AMSTERDAM, MINGGU — Setelah memastikan lolos ke babak 16 Besar Piala Eropa 2020, Belanda menghadapi laga terakhir Grup C melawan Makedonia Utara di Stadion Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Senin (21/6/2021). Pelatih Frank de Boer mempunyai pilihan untuk memberikan watu bermain bagi pemain pelapis, atau tetap menurunkan tim terbaik untuk menjaga momentum kemenangan.
”Makedonia Utara benar-benar layak berada di sini. Mereka melakukannya dengan sangat baik, terorganisasi, dan memiliki pemain cerdas Goran Pandev yang bisa membuat perbedaan. Senang melihat Pandev masih menikmati kariernya dan bisa menjadi elemen penting bagi negaranya. Kami tidak bisa meremehkan mereka,” ujar De Boer pada laman UEFA.
Belanda mulai bangkit setelah gagal lolos ke Piala Eropa Perancis 2016 dan Piala Dunia Rusia 2018. Mereka telah memetik dua kemenangan dari dua laga awal di Grup C, yakni 3-2 atas Ukraina dan 2-0 atas Austria.
Dua kemenangan itu memberi kepercayaan diri pada Georginio Wijnaldum dan kawan-kawan jelang 16 Besar.
Reporter sepak bola Belanda, Derek Brookman, di laman UEFA mengatakan, peforma meyakinkan itu membuat De Boer (51) menghadapi dilema. Pelatih berusia 51 tahun ini dihadapkan pada dua pilihan, yakni mengistirahatkan skuad inti agar bugar menjalani 16 besar atau tetap memainkan mereka untuk menjaga motivasi tetap di puncak.
”Di tengah dilema ini, kemungkinan besar De Boer memilih jalan tengah atau strategi hibrida, yakni merotasi sebagian pemain utama,” katanya. Pemain muda, seperti penyerang Donyel Mallen dan gelandang Ajax Amsterdam berusia 19 tahun, Ryan Gravenberch, yang menjadi pemain pengganti lawan Austria, berpeluang dimainkan sejak awal.
Mengubah taktik
Dengan kemewahan tanpa tekanan melawan Makedonia Utara, De Boer bisa mempertimbangkan taktik baru untuk memperkaya strategi sebelum mengarungi fase gugur dengan lawan yang jauh lebih berat. Pada dua laga kontra Ukraina dan Austria, mereka menerapkan formasi 3-4-1-2 yang bisa bertransformasi menjadi 5-3-2.
Menghadapi Makedonia Utara, Belanda diperkirakan mencoba kembali taktik tradisional 4-3-3 untuk menambah daya dobrak karena Makedonia Utara kemungkinan menumpuk lima pemain bertahan.
”Saya berpikir menurunkan tiga penyerang. Itu satu-satunya cara untuk menghadapi mereka yang akan bermain dengan lima orang di belakang, dan masih punya misi lolos ke 16 besar,” terang De Boer.
Makedonia Utara bukan lawan yang bisa diremehkan. Mereka bermain penuh semangat saat takluk 1-3 dari Austria dan tumbang 1-2 dari Ukraina. Skuad berjuluk ”Lavovi”, Si Singa, ini selalu menyulitkan Belanda. Dari empat pertemuan sebelumnya, kedua tim dua kali bermain imbang, dan Belanda memenangi dua laga terakhir.
Bek senior Daley Blind pun ingin timnya menurunkan kekuatan terbaik. ”Kami ingin mengalahkan Makedonia Utara, karena itu bagus untuk menjaga kepercayaan diri dan semangat tim,” tuturnya.
Bermain lepas
Walau peluang lolos sangat tipis, Makedonia Utara tetap mengincar kemenangan untuk kebanggaan tim dan memberikan kebahagiaan kepada para penggemar. Mereka berjanji bermain lepas dalam laga ini.
”Kami akan melawan Belanda seperti kami bermain terbuka menghadapi Ukraina. Kami tidak akan rugi apa-apa, kami akan pergi ke sana untuk menaruh hati kami di lengan baju kami,” ungkap penyerang Aleksandar Trajkovski.
Visar Musliu, bek Makedonia Utara, di laman UEFA menuturkan, melawan Belanda yang jauh lebih kuat, timnya wajib bermain lebih solid di tengah dan mencoba mengejutkan melalui serangan balik. Jika bisa disiplin, mereka berpeluang mencuri poin dari Belanda.
Saya berpikir menurunkan tiga penyerang. Itu satu-satunya cara untuk menghadapi mereka yang akan bermain dengan lima orang di belakang, dan masih punya misi lolos ke 16 besar.
Pelatih Makedonia Utara Igor Angelovski menyatakan, kemenangan sangat penting untuk membuktikan, timnya pantas berada di Piala Eropa. ”Kami ingin tampil nyata untuk mengambil poin pertama dari turnamen ini,” ujarnya.
Ukraina-Austria
Saat bersamaan, laga yang menentukan akan dihadapi Ukraina dan Austria di Stadion Nasional Bucharest, Romania. Kedua tim sama-sama mengoleksi tiga poin, tetapi Ukraina unggul produktivitas gol dari Austria. Hasil imbang cukup bagi tim asuhan Andriy Shevchenko memastikan posisi kedua grup dan lolos ke 16 Besar.
Namun, Ukraina tak mau bermain aman dan ingin tampil maksimal. Gelandang Ukraina, Taras Stepanenko, mengutarakan, mengincar hasil seri justru bisa menjadi bumerang. Secara psikologis, pemain akan berkonsentrasi melindungi gawang agar tidak kebobolan. Jika kebobolan, pemain bisa kebingungan untuk menyamakan kedudukan.
”Kami tidak boleh hanya bermain untuk hasil imbang. Kami harus bermain dengan tujuan untuk menang,” tegasnya.
Sebaliknya, hasil imbang riskan untuk Austria yang akan tertahan di posisi ketiga dan menanti hasil laga dari grup lain untuk lolos sebagai empat tim peringkat ketiga terbaik.
Kemenangan menjadi harga mati untuk Austria. ”Kami harus berusaha mencetak lebih banyak gol daripada tim lawan. Ini adalah laga final untuk kami,” kata Christoph Baumgartner, gelandang skuad berjuluk ”Das Team” itu di laman UEFA. (REUTERS/DRI)