Max Verstappen memetik kemenangan Formula 1 seri Perancis berkat keberanian menerapkan strategi tak lazim dengan dua kali ”pit stop”. Ini menjadi pembalasan sempurna atas kekalahan dari Lewis Hamilton di Catalunya.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
LE CASTELLET, MINGGU — Max Verstappen sangat menikmati menjadi pemburu dalam balapan Formula 1 di Sirkuit Paul Ricard, Perancis, Minggu (20/6/2021). Pebalap tim Red Bull itu berada dalam posisi Lewis Hamilton saat mengejar dirinya di Sirkuit Barcelona, Catalunya, Spanyol, pada awal Mei dan merebut podium tertinggi di pengujung balapan. Kemenangan Verstappen ini berkat keberanian Red Bull melempar dadu perjudian dengan dua kali melakukan penggantian ban.
Strategi dua kali pit stop merupakan taktik di luar kelaziman, bahkan pemasok ban Pirelli tidak memasukkan dua kali berhenti dalam taktik penggunaan ban. Pirelli memperkirakan semua tim akan melakukan sekali pit stop dengan tiga pilihan, yaitu ban kompon medium-keras, keras-medium, dan keras-lunak.
Namun, Red Bull keluar dari pakem itu, mirip seperti Mercedes di Barcelona. Bedanya, Mercedes memiliki dua ban baru berkompon medium di seri Spanyol, sedangkan Red Bull memiliki dua ban yang sudah terpakai dalam sesi latihan di seri Perancis. Strategi ini bukan improvisasi mendadak, melainkan telah dikaji dengan matang oleh tim asal Austria itu, seperti diungkap oleh Kepala Tim Red Bull Christian Horner.
Ini balapan yang luar biasa. Anda melihat betapa ketat di antara tim-tim. Ini persaingan yang sangat ketat dalam kejuaraan. Hari ini merupakan pembalasan untuk Barcelona.
”Ini balapan yang luar biasa. Anda melihat betapa ketat di antara tim-tim. Ini persaingan yang sangat ketat dalam kejuaraan. Hari ini merupakan pembalasan untuk Barcelona,” tegas Horner.
Red Bull memutuskan memanggil Verstappen melakukan pit stop kedua pada lap ke-33 setelah pebalap asal Belanda itu mengeluhkan kondisi ban keras yang menggantikan ban medium setelah pit stop pertama.
”Kita tidak bisa mempertahankan ini hingga akhir balapan,” ujar Verstappen melalui radio tim saat memimpin balapan di lap ke-28 dan dibuntuti oleh Hamilton.
Lima putaran kemudian, Verstappen melakukan pit stop kedua dan menggunakan ban berkompon medium. Dia kembali ke lintasan di posisi keempat di belakang rekan setimnya, Sergio Perez. Dua pebalap Mercedes, Hamilton dan Valtteri Bottas, di depan mereka. Hamilton dengan ban kompon keras berusaha memaksimalkan ban hingga akhir, tetapi Verstappen dengan pace yang lebih bagus terus memangkas selisih waktu.
Verstappen semakin dekat, tetapi Mercedes sudah terlambat untuk mengubah strategi menjadi dua kali pit stop. Verstappen perlahan merangkak ke posisi ketiga, kemudian melewati Bottas yang sudah kehabisan ban untuk menempati posisi kedua. Verstappen terus mendekati Hamilton dan mendahului pada lap ke-52 dari 53 putaran.
”Ahh.. kawan, terasa manis menjadi pemburu. Balapan luar biasa,” teriak Verstappen setelah melintasi garis finis.
Momen ini mirip dengan seri Spanyol saat Hamilton mendahului Verstappen pada lap ke-60 dari 66 putaran di Catalunya. Waktu itu Hamilton yang memburu Verstappen dengan taktik dua kali pit stop setelah kehilangan posisi terdepan karena direbut Verstappen setelah start. Hamilton waktu itu mengaku, kemenangan itu berkat perjudian yang bagus.
Kali ini, Verstappen yang kehilangan posisi terdepan setelah start akibat melebar di tikungan 1 karena kehilangan daya cengkeram ban belakang. Pebalap berusia 23 tahun itu bisa kembali ke lintasan di posisi kedua di belakang Hamilton. Dia bisa merebut kembali pimpinan balapan dengan melakukan pit stop lebih awal di lap ke-19, yang sukses dalam memangkas waktu saat Hamilton mengganti ban di putaran ke-20.
Meskipun memimpin balapan, Verstappen tidak nyaman dengan degradasi ban kompon keras. Dia tidak bisa memperlebar jarak dengan Hamilton, justru semakin dekat. Dalam posisi itulah dadu dilempar dengan melakukan dua kali pit stop.
”Mendekati akhir saya menikmati balapan. Pada awalnya supersulit di sirkuit dengan terpaan angin. Satu putaran bisa seimbang kemudian lap berikutnya tergelincir di mana saja. Sangat sulit menjaga mobil tetap stabil. Setelah kami melakukan pit stop pertama, Anda bisa melihat dengan jelas dengan ban berkompon keras, mereka (para pebalap Mercedes) menekan saya dengan keras dari belakang,” ujar Verstappen yang meraih pole position, memenangi balapan, dan mencetak lap tercepat.
”Tapi kemudian, saat kami memutuskan melakukan dua kali pemberhentian, beruntung itu berhasil, tetapi kami harus bekerja keras untuk melakukan itu,” jelas Verstappen.
”Ini sulit karena ada cukup banyak pebalap di urutan belakang untuk didahului, tetapi kami bisa bertarung hingga akhir,” tegas pemuncak klasemen pebalap itu dengan 131 poin, unggul 12 poin atas Hamilton di urutan kedua.
Hamilton tak kuasa membendung Verstappen dan menegaskan timnya perlu menggali lebih dalam apa penyebab W12 kalah dari RB16B. ”Selamat untuk Max, dia melakukan pekerjaan dengan sangat bagus hari ini. Mereka lebih kuat akhir pekan ini,” ujar juara dunia tujuh kali F1 itu di laman Formula 1.
”Menimbang kesulitan yang kami alami pada Jumat, saya sangat senang dengan hasil hari ini. Tentu kami tidak menang. Kami sempat memimpin, tetapi saya sudah kehabisan ban dan sayangnya kehilangan posisi. Namun, ini tetap balapan yang bagus,” ungkap Hamilton.
”Kami harus menemukan pace, itu pasti. Hari ini kami paling sering kalah di lintasan lurus. Kami harus menggali dalam di mana itu berada, apakah tenaga atau koefisien gesek. Kami masih memiliki mobil yang bagus dan saya tidak yakin bagaimana kami bisa kehilangan posisi hari ini,” kata pebalap asal Inggris itu.
Hamilton menilai, strategi Mercedes tidak berjalan mulus karena ban depan lebih cepat habis dari perkiraan. Sebenarnya, itu karena dia terus dalam tekanan Verstappen sebelum pit stop pertama sehingga ban cepat habis. Saat dia mengganti ban satu lap setelah Verstappen, undercut di Paul Ricard ternyata besar sehingga strategi memangkas waktu dari Red Bull berhasil. Verstappen pun memimpin balapan saat Hamilton di pit lane.
”Kami tidak tahu akan seberapa kuat (undercut). Yang mengejutkan adalah laju keausan ban depan di awal balapan. Sudah pasti mereka memiliki strategi yang bagus dan itu berjalan dengan baik bagi mereka. (Max) Sudah cukup jauh di depan dan satu-satunya pilihan adalah tetap di lintasan selama mungkin dan berharap ban-ban bisa bertahan,” ujar Hamilton.
Sementara Bottas, yang finis di posisi keempat setelah gagal menahan Perez, menilai, seharusnya Mercedes menerapkan strategi dua kali pit stop untuk menang. ”Strategi untuk menang adalah dua kali berhenti. Sebagai tim, kami terlalu fokus pada sekali berhenti. Saya kehabisan ban sehingga saya hanya berusaha menjaga mobil bisa finis. Hari ini tidak menyenangkan,” kata pebalap asal Finlandia itu.
”Saya berusaha meraih podium, tetapi tidak berhasil,” ujar Bottas.
”Pembelajaran yang lain lagi akhir pekan ini. Kami berpikir dengan temperatur yang lebih rendah ban akan bertahan, tetapi ternyata tidak. Jika saya dua kali berhenti, saya akan bisa bertarung dalam balapan dan untuk meraih podium. Itu pasti,” kata Bottas.
Akhir pekan ini benar-benar menjadi milik Red Bull karena dua pebalap mereka berada di podium. Perez yang memenangi seri Azerbaijan meraih podium ketiga di Perancis. Ini podium kedua pebalap asal Meksiko itu bersama Red Bull.
”Penting untuk bisa tetap bersama dengan para pemimpin. Dalam sepuluh putaran pertama, mobil sangat sulit dikemudikan dengan terpaan angin. Kami membalap dengan downforce kurang sehingga sulit menjaga kestabilan. Namun, kemudian trek menjadi lebih baik dan saya mulai menaikkan kecepatan serta kami bisa melaju cukup lama sehingga saya pikir ini terbayar,” ujar Perez.
”Kami menjalani balapan yang sangat bagus dengan strategi hebat dari tim. Saya senang (Verstappen) memenangi balapan hari ini dan poin bagus bagi tim,” kata Perez.
Dua podium pebalap Red Bull itu menjaga posisi tim di puncak klasemen konstruktor dengan 215 poin. Sementara Mercedes di posisi kedua dengan 178 poin.