Pembuktian Kesetiaan Giannis Antetokounmpo
Giannis, dengan Bucks, membalikkan keadaan 0-2 dari Nets untuk lolos ke final wilayah. Giannis menunjukkan kepada tim super Nets, hasil melalui proses lebih baik daripada sesuatu yang instan.
Pembuktian Kesetiaan Giannis Antetokounmpo
Giannis, dengan Bucks, membalikkan keadaan 0-2 dari Nets untuk lolos ke final wilayah. Giannis menunjukkan kepada tim super Nets, hasil melalui proses lebih baik daripada sesuatu yang instan.
NEW YORK, MINGGU — Giannis Antetokounmpo memilih setia bersama satu klub, Milwaukee Bucks, ketika para megabintang NBA bermigrasi untuk mencari gelar juara. Dia membuktikan pilihannya tepat seusai mengantarkan Bucks ke final Wilayah Timur. Mereka menumbangkan tim ” super” yang dibentuk sangat instan, Brooklyn Nets.
Giannis mengepalkan tangannya sambil berteriak seusai bel panjang berbunyi. Rasa puas dan lega bercampur di wajahnya. Perjuangannya bertarung 50 menit dalam laga dramatis berakhir manis. Bucks menang atas tuan rumah Nets, 113-111, lewat overtime pada gim 7 semifinal Wilayah Timur, Minggu (20/6/2021), di Barclays Center.
Peraih dua kali Most Valuable Player (MVP) NBA ini menjadi pahlawan kemenangan tim dengan sumbangan 40 poin, 13 rebound, dan 5 asis. Dia merebut sorotan dari forward Nets, Kevin Durant, yang memecahkan rekor poin terbanyak dalam sejarah gim 7 (48 poin).
Kami menjaga ketenangan meski sempat tertinggal 0-2 dalam seri ini. Banyak orang yang tidak percaya kami bisa melakukannya.
”Saya sangat bahagia dengan pencapaian kami. Saya sedikit emosional karena tim ini memainkan yang terbaik. Kami menjaga ketenangan meski sempat tertinggal 0-2 dalam seri ini. Banyak orang yang tidak percaya kami bisa melakukannya,” kata Giannis yang membawa timnya memenangi seri atas Nets, 4-3.
Selain kebangkitan dalam seri ini, sang forward 26 tahun itu juga membuktikan pilihannya tepat. Pada akhir musim lalu ketika kontraknya habis, banyak yang berspekulasi Giannis akan pindah untuk mencari gelar bersama klub lain, seperti tren di NBA saat ini.
Namun, dia justru meneken perpanjangan kontrak selama lima tahun dengan Bucks. Giannis memercayai proses dengan membangun dinasti sendiri di tim ini. Hasilnya, pemain asal Yunani ini kembali ke final wilayah untuk kedua kali dalam tiga musim terakhir.
Lebih indah lagi, Giannis sukses mengalahkan tim super Nets. Tim ini diperkirakan juara dengan mudah musim ini. Mereka membentuk instan tim penuh bintang dengan kehadiran James Harden dan Blake Griffin pada awal musim, melengkapi duet Durant dan Kyrie Irving.
Baca juga: Terance Mann, Pencabut Kutukan Setengah Abad Clippers
Bagi Giannis, kuncinya adalah kesabaran. ”Kami harus memercayai diri sendiri. Kami harus percaya dengan tim, dan memainkan bola basket terbaik dalam gim demi gim. Tentunya pekerjaan ini belum selesai. Kami baru setengah jalan,” ucap pebasket berotot kekar setinggi 2,11 meter ini.
Giannis bermain nyaris tanpa celah di laga penentu. Dia menciptakan akurasi lemparan hingga 62,5 persen, 15 masuk dari 24 percobaan. Nyaris seluruhnya, 13 kali, berasal dari lemparan jarak dekat. Dia sangat mendominasi area dalam pertahanan lawan yang dipimpin Griffin dan Durant.
Pemain berlengan panjang ini juga tampil fenomenal dalam 5 pertandingan terakhir seri ini. Giannis selalu mencetak minimal 30 poin dan 10 rebound. Dia menyamai rekor milik legenda NBA Kareem Abdul-Jabbar. Bucks menang 4 kali berkat penampilan itu.
Baca juga: Kehadiran Chris Paul Cerahkan Lembah Matahari
Duet Giannis, Khris Middleton, menilai timnya agak sedikit beruntung dalam kemenangan ini. Mereka nyaris saja kalah ketika Durant melepaskan lemparan terakhir dari jarak cukup jauh pada sisa detik kuarter keempat. Bucks masih unggul 109-107.
Lemparan itu masuk, dan menambah dua poin untuk Nets. Dalam tayangan ulang, terlihat Durant mengincar lemparan tiga poin. Tetapi, kakinya menginjak garis. Skor pun imbang, 109-109, dengan laga berlanjut ke overtime. ”Kami beruntung kakinya ada di garis dan mereka menghitung hanya dua poin,” kata Middleton yang menyumbang 23 poin dan 10 rebound.
Di overtime, Giannis menampilkan aksi heroik dengan memecah kebuntuan. Bucks sempat tertinggal 109-111 karena tidak mampu mencetak poin nyaris 4 menit berlalu. Dia berduel dengan Durant, lalu memasukkan bola dari jarak dekat. Momentum pindah ke Bucks setelahnya. Laga pun ditutup dengan tembakan perimeter Middleton.
Di sisi lain, Durant tampil sangat luar biasa selama 53 menit atau selalu berada di lapangan selama empat kuarter dan overtime. Dia menopang tim ini sendirian sebab Irving absen karena cedera dan Harden bermain dengan cedera hamstring.
Baca juga: Sabet Gelar Ketiga, Rudy Gobert Benteng Terkokoh di NBA
Perjuangan tersebut membuatnya kelelahan pada akhir permainan. Tembakan terakhir Durant pun gagal menemui sasaran. ”Kami punya kesempatan bagus di overtime, tetapi gagal menghabisi mereka. Hormat kepada Bucks tentang bagaimana persiapan mereka, juga bagaimana mereka menantang kami dengan segala perubahan dalam permainan,” ucap pebasket dengan dua gelar juara NBA tersebut.
Pelatih Bucks, Mike Budenholzer, merasakan tekanan yang sangat besar dalam seri ketat ini. ”Ini adalah seri yang gila. Anda menaruh emosi dan energi yang sangat besar. Kemenangan ini adalah bukti kami sukses melakukan tugas bersama-sama,” jelasnya.
Musim ini, Bucks lebih siap membantu juara Giannis. Mereka mendatangkan bantuan pemain senior, seperti guard Jrue Holiday dan forward PJ Tucker. Keduanya punya peran penting, khususnya dalam bertahan. Tucker berjuang keras menjaga Durant sepanjang seri ini.
Baca juga: Jokic, dari ”Kasta Kedua” Jadi Pemain Terbaik NBA 2020-2021
Bucks akan bertemu dengan pemenang dari laga gim 7 antara Philadelphia 76ers dan Atlanta Hawks. Kedua tim ini akan berudel dalam laga penentu di Wells Fargo Center, Senin (21/6/2021), pukul 07.00 WIB. (AP/AFP)