Argentina mengakhiri paceklik kemenangan setelah menundukkan Uruguay, 1-0, di Copa America 2021. Kemenangan itu menjadi modal bagi tim ”Tango” yang berambisi menjuarai turnamen yang digelar di Brasil tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
BRASILIA, SABTU — Timnas sepak bola Argentina meraih kemenangan pertama di Copa America 2021 berkat tandukan gelandang Guido Rodriguez ke gawang Uruguay pada laga kedua penyisihan Grup B di Stadion Mane Garrincha, Brasilia, Brasil, Sabtu (19/6/2021) pagi WIB. Kemenangan 1-0 itu menambah kepercayaan diri tim ”Tango” yang berambisi menjadi juara guna mengakhiri puasa juara dalam 28 tahun terakhir.
”Kami pantas menang. Hari ini, kami mencoba untuk lebih kompak. Kami tahu bahwa dengan para pemain yang dimiliki di sini, kami dapat mencetak gol kapan saja. Hari ini, kami melakukan langkah kecil untuk lebih baik. Kami akan merayakannya,” ujar gelandang Argentina, Rodrigo de Paul, seusai laga itu.
Dalam laga ini, walau tidak mencetak gol, penyerang sekaligus kapten Argentina, Lionel Messi, menjadi bintang lapangan. Pemain berusia 33 tahun itu menjadi poros serangan tim. Ia berusaha keras membawa bola, mencari celah mencetak gol, membuka ruang, dan memberikan umpan-umpan matang untuk rekan-rekan setimnya.
Keberadaannya menjadi pembeda nyata dalam laga tersebut. Setidaknya, dari enam peluang terbaik Argentina, tiga lahir dari kreasi Messi. Puncaknya, di menit ke-13, umpan silang Messi dari sisi kiri bisa ditanduk dengan baik oleh Rodriguez. Bola sundulan itu meluncur deras ke gawang dan tidak bisa dihalau oleh kiper Uruguay, Fernando Muslera.
Gol Rodriguez itu menjadi satu-satunya pembeda pada laga itu. Argentina pun meraih kemenangan pertama di kejuaraan yang tertunda setahun tersebut setelah hanya meraih hasil imbang, 1-1, dengan Chile pada laga pembuka di Stadion Nilton Santos, Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (15/6).
Kami di sini untuk memenangi Copa America karena kami memiliki pemain terbaik dunia (Messi) dan pelatih yang baik (Lionel Scaloni) yang kaya strategi. (Emiliano Martinez)
Pesaing berat
Hasil itu memperpanjang rekor positif tak terkalahkan Argentina menjadi 15 laga sejak terakhir kalah 0-2 dari Brasil di semifinal Copa America 2019 pada 2 Juli 2019. Hasil laga itu juga menghentikan rangkaian hasil imbang beruntun pada tiga laga sebelumnya.
”Kami kurang beruntung untuk menang di tiga laga sebelumnya. Hari ini, kami berhasil meraih kemenangan dan didapat atas salah satu pesaing berat dalam perebutan juara Copa America kali ini (Uruguay),” kata gelandang Argentina, Angel Di Maria.
Maka itu, poin penuh atas Uruguay telah meningkatkan kepercayaan diri Argentina di tengah perburuan trofi Copa America. Di saat sama, rival terberat mereka, Brasil, terus menebar teror dengan dua kemenangan beruntun meyakinkan di turnamen ini, yakni menaklukan Venezuela 3-0 di laga perdana dan melumat Peru 4-0 di laga kedua.
[embed]https://youtu.be/XuRc-rVvJF0[/embed]
”Argentina selalu menjadi kandidat (untuk juara), tetapi Brasil menjadi tuan rumah dan mereka menunjukan performa yang sangat baik sejauh ini. Kami mencoba melangkah demi selangkah untuk menjaga mimpi tetap hidup (target menjadi juara),” tutur Di Maria.
Jika bisa mempertahankan permainan seperti ini, penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez, yakin timnya bisa memenangi Copa America. Hasil laga menghadapi Uruguay menunjukkan Argentina bisa bermain sangat solid dan seimbang. Kalau sedikit sabar dalam bertahan dan menyerang, mereka dapat mengalahkan tim mana pun di kejuaraan ini.
”Kami di sini untuk memenangi Copa America karena kami memiliki pemain terbaik dunia (Messi) dan pelatih yang baik (Lionel Scaloni) yang kaya strategi. Kami adalah skuad pemberani. Kami tidak takut pada siapa pun, tetapi kami menghormati semua orang dan kami akan menjalani laga demi laga. Sekarang, kami lebih solid dan punya performa yang bagus di pertahanan yang memberi soliditas,” ujar Martinez dikutip kantor berita Argentina, Telam.
Berkat kemenangan itu, Argentina sudah mengoleksi empat poin dan berada di urutan pertama Grup B. Mereka ditempel Chile di peringkat kedua dengan poin yang sama. Adapun Paraguay berada di urutan ketiga dengan koleksi tiga poin. Sementara itu, Uruguay di peringkat keempat dan Bolivia kelima tanpa raihan poin.
Masih ada peluang
Bagi Uruguay, hasil ini menjadi kekalahan pertama dalam enam laga terakhir di Copa America. Tim berjuluk ”La Celeste” itu pun memperpanjang rekor negatif, yaitu tidak pernah menang atas Argentina setelah terakhir menang, 2-0, di Copa America pada 14 Juli 1989.
Bahkan, dengan kekalahan dari Argentina, mereka tidak pernah menang dalam empat laga terakhir sejak menang 3-0 atas Kolombia di kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 pada 13 November 2020. Kendati demikian, Pelatih Uruguay Oscar Tabarez enggan ambil pusing.
Pelatih berjuluk ”El Maestro” atau ”Sang Guru” itu menyampaikan, dalam laga tersebut, Uruguay tidak mendapat banyak peluang untuk mencetak gol. Namun, pelatih berusia 74 tahun itu meyakini timnya masih memiliki peluang untuk lolos dari penyisihan grup.
Uruguay baru menjalani laga pertama dan masih punya tiga lainnya. ”Kami memiliki pemain yang tahu betul bagaimana mencetak gol, tetapi kami tidak bisa menggunakannya (kali ini),” pungkasnya. (AP/AFP/REUTERS)