Marc Marquez untuk pertama kali akan menjalani balapan MotoGP musim ini tanpa keterbatasan fisik. Ini peringatan keras bagi para pebalap lain yang berusaha merebut takhta dari Marquez di Sachsenring.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
CHEMNITZ, KAMIS — Penguasa Sachsenring, Marc Marquez, akan memberikan perlawanan terbaik dalam perebutan podium tertinggi MotoGP seri Jerman, akhir pekan ini. Peraih tujuh kemenangan beruntun di Sachsenring sejak 2013 itu sudah tidak merasakan kendala pada bahu, yang menjadi salah satu faktor dia tidak bisa membalap dengan maksimal pascacedera humerus kanan. Kini, Marquez bisa menaikkan level permainan dengan membalap sesuai karakternya yang superagresif.
Marquez pun optimistis bisa tampil lebih maksimal di Sachsenring di mana dia juga selalu menang sejak 2009-2012 di kelas 125 cc dan Moto2. Apalagi, tata sirkuit ini tidak akan membebani lengan kanan yang baru pulih karena hanya ada tiga tikungan ke kanan. Sementara sepuluh tikungan lainnya ke kiri. Meskipun menjadi keuntungan bagi fisik Marquez, tikungan yang lebih banyak ke kiri ini menuntut kelihaian pengelolaan ban dan teknik manuver.
”Sejujurnya mungkin akhir pekan ini akan menjadi akhir pekan di mana saya merasa lebih baik dengan bahu dan lengan. Saya pikir dan saya harap tidak akan ada keterbatasan di sirkuit karena memiliki banyak tikungan ke kiri dan hanya tiga tikungan ke kanan, di mana saya memiliki keterbatasan dan saya merasakan paling buruk. Jadi, kami bisa mengatakan bahwa ini akan menjadi akhir pekan pertama tanpa keterbatasan fisik,” ujar Marquez dalam konferensi pers menjelang balapan seri Jerman, Kamis (17/6/2021) malam WIB.
Marquez berpotensi besar meraih momen kebangkitan di Sachsenring, di mana dia tidak terkalahkan sejak debut MotoGP pada 2013. Jika dia bisa meraih podium, bahkan kemenangan, itu akan mendongkrak kepercayaan dirinya untuk menerapkan gaya membalap seperti sebelum cedera. Setelah balapan pertamanya di Portugal, Marquez perlahan menyesuaikan setelan sepeda motor dengan gaya membalapnya. Namun, keterbatasan fisik, terutama bahu kanan, membuat dia belum bisa maksimal. Bahkan, dalam tiga balapan terakhir, dia gagal finis di Le Mans, Mugello, dan Barcelona.
”Yang pasti, Anda tidak bisa datang ke sini dan mengubah situasi secara keseluruhan. Namun, terkait kondisi fisik, saya yakin kami akan jauh lebih baik dibandingkan di sirkuit lainnya. Kita lihat saja, kita lihat di mana kami berada dengan lebih sedikit keterbatasan fisik,” ujar Marquez.
Pebalap tim Repsol Honda itu meraih suntikan kepercayaan diri setelah menyelesaikan 87 putaran dalam tes di Barcelona. Jumlah putaran itu terbanyak dibandingkan pebalap lain. Dia fokus menguji kondisi fisiknya, selain mencoba paket aerodinamika baru. Tes itu mengonfirmasi bahwa kondisi fisiknya mendekati 100 persen sehingga bisa menjalani balapan dengan konstan dari awal hingga putaran terakhir.
”Tes di Barcelona sangat penting. Penting bagi Honda, tetapi juga penting bagi saya. Itu pertama kali saya bisa mengendarai sepeda motor tanpa kamera, tanpa tekanan, tanpa bergantung pada waktu putaran. Saya hanya berkendara, saya mencoba banyak hal pada sepeda motor. Benar bahwa saya mencoba banyak komponen untuk Honda mencari informasi, tetapi saya juga mencoba banyak hal pada diri saya dan itu bagus,” kata Marquez.
Jadi, setahap demi setahap tubuh saya merasa lebih siap.
Tes tersebut membuat fisik Marquez terkuras dan dia merasa sangat kelelahan, tetapi itu sekaligus menempatkan dirinya pada level yang lebih baik. ”Dalam dua hari berikutnya, saya benar-benar hancur, tetapi kemudian saya bisa melakukan langkah berikutnya, yaitu pada Jumat saya bisa bisa mengendarai sepeda motor flat track dengan bagus. Jadi, setahap demi setahap, tubuh saya merasa lebih siap. Namun, yang terpenting adalah tes di Montmelo, saya gembira setelah Senin,” ujar Marquez.
Dengan kondisi fisik yang jauh lebih baik, Marquez kini menghadapi tantangan lain yang tidak kalah berat. Dia perlu mengerahkan seluruh kemampuannya dan kelihaian tim mekanik untuk mengatasi masalah daya cengkeram ban belakang saat memasuki dan keluar tikungan. Masalah ini masih menjadi persoalan besar Honda sejak musim lalu. Di Barcelona, Marquez terjatuh di tikungan kesepuluh karena sepeda motor tidak bisa berhenti dan kemudian kehilangan daya cengkeram ban belakang.
Misi Quartararo
Kondisi Marquez yang mendekati 100 persen diyakini oleh pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, akan membuat dia kompetitif akhir pekan ini. Quartararo merupakan salah satu favorit pemenang balapan akhir pekan ini dengan bekal gaya membalap yang bisa memaksimalkan keunggulan YZR-M1 dalam menikung lebih cepat. Pemuncak klasemen sementara itu tetap mewaspadai kebangkitan ”sang raja Sachsenring”.
”Saya pikir dia (Marquez) akan ada dalam persaingan akhir pekan ini. Maksud saya, ini trek di mana, jika saya tidak salah, dia meraih sepuluh kemenangan dan sepuluh posisi start terdepan. Saat ini saya tidak benar-benar memperhatikan dia, tetapi yang pasti dia akan cepat. Ini momen sangat bagus bagi dia untuk bangkit. Bagi dia meraih podium atau kemenangan akan menjadi dorongan besar bagi kepercayaan dirinya,” ujar Quartararo kepada Crash.
Quartararo pun optimistis dirinya bisa kompetitif di Sachsenring karena YZR-M1 musim ini bisa beradaptasi dengan baik di berbagai sirkuit. ”Ya, saya pikir sepeda motor ini bisa bagus di semua sirkuit. Ini trek yang tidak terlalu saya sukai. Dua tahun lalu kami meraih pace bagus, tetapi saya kecelakaan pada putaran pertama atau kedua,” ujar pebalap berusia 22 tahun itu.
”Namun, saya pikir sepeda motor kami sangat sesuai dengan sirkuit ini. Saya menantikan ini karena ketika sesuatu yang tidak bagus terjadi dalam balapan sebelumnya, Anda akan lebih terpacu untuk mengawali balapan baru,” ujar Quartararo.