Indonesia Terus Berupaya Tambah Jumlah Atlet ke Olimpiade Tokyo
Peluang menambah atlet ke Olimpiade Tokyo masih terbuka dari cabang voli pantai dan senam. Khusus untuk senam, keputusannya masih harus menunggu Federasi Senam Internasional
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komite Olimpiade Indonesia mengusahakan jumlah atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli-8 Agustus, masih bisa bertambah. Langkah itu seiring dengan adanya kualifikasi di beberapa cabang olahraga. Induk cabang olahraga voli pantai dan senam berharap bisa mengirimkan atletnya ke Olimpiade.
Pelatih tim nasional voli pantai Indonesia, Agus Salim, Selasa (15/6/2021), mengatakan, timnas voli pantai akan mengikuti Asian Volleyball Confederation (AVC) Continental Cup di Nakhon Pathom, Thailand, pada 25-27 Juni 2021. Kejuaraan itu sekaligus sebagai ajang kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo.
Indonesia akan menurunkan tim voli pantai putra dan putri. Ada enam atlet voli pantai putra dan putri yang berangkat menuju kualifikasi. Mereka dibagi menjadi tiga tim putra dan tiga tim putri.
Mereka bakal bersaing dengan tujuh negara lainnya dari zona Asia-Oseania. Tantangan terberat untuk tim putra datang dari Qatar yang merupakan juara Asian Games 2018. Saat itu, Qatar menaklukkan Indonesia di final.
Meski begitu, Agus menyebut peluang tim voli pantai Indonesia meraih tiket Olimpiade Tokyo masih terbuka karena kondisi tim lawan yang lama tidak berlatih atau beruji coba karena terhalang pandemi Covid-19. Hanya ada dua tiket Olimpiade, masing-masing satu tiket untuk tim putra dan putri di ajang itu.
Menghadapi babak kualifikasi itu, Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) mengumpulkan para atlet voli pantai untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Sentul, Kabupaten Bogor, sejak April 2021.
Fokus fisik
Peningkatan kondisi fisik menjadi fokus di awal pelatnas digelar. Menurut Agus, kondisi fisik para atlet voli pantai sedikit turun karena lama tak mengikuti kejuaraan. Mereka menjalani simulasi pertandingan di Sidoarjo, Jawa Timur. Simulasi pertandingan dibuat mirip dengan babak kualifikasi di Thailand.
”Saat laga simulasi itu kelihatan fisiknya kurang sekali. Pulang dari Sidoarjo kita genjot lagi. Sekarang performanya (fisik, teknik, dan psikis) sudah lebih baik dari sebelumnya,” kata Agus.
Hingga saat ini, Indonesia baru memastikan 26 atlet yang akan berlaga di Olimpiade. Mereka berasal dari delapan cabang olahraga, yaitu bulu tangkis, dayung, atletik, renang, angkat besi, selancar, menembak, dan panahan.
Ketua Kontingen Republik Indonesia untuk Olimpiade 2020 Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, peluang menambah jumlah atlet ke Olimpiade Tokyo masih dimungkinkan dari cabang senam. Ada satu wild card yang mungkin akan diberikan Federasi Senam Internasional (FIG).
”Untuk senam kita masih menunggu. Namun, itu belum final,” ucap Rosan ketika dikonfirmasi.
Dihubungi secara terpisah, Wakil ketua II Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Dian Arifin mengatakan, pesenam andalan Indonesia, Rifda Irfanaluthi, gagal melenggang ke Olimpiade Tokyo lewat jalur kualifikasi di ajang Artistic Gymnastics World Championship di Stuttgart, Jerman, pada 2019.
Mengenai peluang Rifda lolos ke Olimpiade melalui jalur wild card, Dian belum dapat memastikan hal itu karena belum berkomunikasi lagi dengan FIG. ”Kami sudah mengirim long list ke FIG, seandainya benar (mendapat wild card). Namun, hingga sekarang belum ada informasi apa-apa lagi dari FIG,” katanya.