Chris Paul adalah sosok yang dinanti Suns selama 11 tahun terakhir. Sosoknyamemimpin tim muda Suns keluar dari periode satu dekade kelam prestasi, dan membawa Suns kembali ke Final Wilayah Barat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DENVER, SENIN – Ketika Chris Paul datang pada awal musim, Phoenix Suns hanyalah sekumpulan pebasket muda menjanjikan. Point guard berusia 36 tahun ini memantik tim semenjana tersebut menjadi berkarakter juara. Untuk pertama kali sejak 2009-2010, Suns kembali ke final Wilayah Barat NBA.
Lebih dari satu dekade, warga di area metropolitan Phoenix atau kerap disebut Lembah Matahari tak punya sosok pahlawan. Setelah era Steve Nash dan Amare Stoudemire, tim mereka melewati periode gelap tanpa prestasi.
Kehadiran Paul membawa cahaya menyinari Lembah Matahari. Paul dan rekan-rekan lolos ke final wilayah seusai menyapu bersih Denver Nuggets, yang diperkuat pemain terbaik (MVP) musim ini, Nikola Jokic. Suns memenangi gim keempat, 125-118, di Pepsi Center, Denver, Colorado, Senin (14/8/2021).
Aktor kemenangan gim ini adalah Paul (37 poin, 7 asis) dan bintang muda Devin Booker (34 poin, 11 rebound). Duo guard ini bermain seperti lokomotif yang tidak bisa dihentikan ketika mencetak angka. Jokic pun dibuat frustrasi. Sang MVP diusir pada akhir kuarter keempat karena melanggar keras pemain Suns, Cameron Payne.
Pria paling bahagia di Phoenix adalah sang pelatih, Monty Williams. Seusai bel berbunyi, dia langsung memeluk erat Paul di tengah lapangan. ”Emosi ini bercampur antara senang, bersyukur, dan lelah. Ini momen yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Saya berada pada tingkat bersyukur yang tak bisa dijelaskan,” kata Williams, yang baru pertama kali lolos ke final wilayah.
Williams tidak percaya timnya bisa menembus final dengan menang atas juara bertahan Los Angeles Lakers di babak pertama dan finalis wilayah musim lalu, Nuggets. Padahal, pemain musim ini nyaris sama dengan tim yang tidak lolos playoff musim lalu.
Anda bisa bertanya ke siapa pun tentang bagaimana Chris meningkatkan permainan kami. Anda akan mendapatkan jawaban yang panjang karena dia peduli pada kami.
Kredit besar ditujukan kepada Paul, yang sering dijuluki sebagai ”Point God”. Dia bisa menjadi jenderal tim ini. Ketika mengalahkan Lakers, dia mencatat rata-rata 9,2 poin dan 7,7 asis dengan kondisi bahu cedera. Melawan Nuggets, Paul dengan tembakan jarak menengah dan umpan akurat mampu berkontribusi rata-rata 25,5 poin dan 10,3 asis.
Reuni Williams dan Paul berujung manis. Mereka pernah bekerja sama di New Orleans pada 2010-2011, tetapi berakhir pahit. Kala itu mereka dianggap sebagai matahari kembar, pelatih dan pemain bintang yang masih sama-sama muda, yang saling bertabrakan ego.
Saling mengisi
Booker menjadi duet terbaik Paul musim ini. Pemain 24 tahun ini bersinar di playoff pertama dalam kariernya, dengan rata-rata 27,9 poin, 6,8 rebound, dan 4,8 asis. Akurasi tembakannya mencapai 48,7 persen, nyaris memasukkan setiap satu dari dua lemparan.
Pemain musim keenam ini bahkan selalu tampil fenomenal di gim eliminasi. Dia menghasilkan total 81 poin di gim ke-6 versus Lakers dan di gim ke-4 versus Nuggets.
Meski begitu, Booker memberikan seluruh kredit kepada Paul. Baginya, peran sang veteran yang membuat seluruh pemain muda dalam tim mencapai tingkat terbaiknya, dari sisi mental hingga performa.
“Anda bisa bertanya ke siapa pun tentang bagaimana Chris meningkatkan permainan kami. Anda akan mendapatkan jawaban yang panjang karena dia peduli pada kami,” katanya.
Paul dan Booker saling mengisi di lapangan. Paul lebih berperan sebagai pemimpin yang lebih sabar dan berpengalaman, sedangkan Booker memberikan percikan energi muda untuk tim sepanjang pertandingan.
Pelatih Nuggets Michael Malone tampak terpukul dengan kekalahan timnya. Di tengah kekecewaan itu, dia masih sempat memuji Paul sebagai penyebab kekalahan Nuggets. “Bagi saya, mungkin dia bisa dikatakan sebagai point guard terbaik sepanjang masa,” ucapnya.
Bagi Paul, ini merupakan final wilayah kedua sepanjang kariernya. Final wilayah pertamanya bersama Houston Rockets pada 2018 tidak berakhir manis. Rockets sempat unggul 3-2 dari Golden State Warriors, tetapi mereka kemudian takluk dalam dua gim beruntung karena Paul cedera.
Paul, sebagai pemain musim pertama di Suns, justru tidak mau mengambil apresiasi untuk dirinya sendiri. Dia memuji seluruh tim ini yang tampil brilian sepanjang musim reguler dan playoff.
Mulai dari pemain muda Mikal Bridges, Deandre Ayton, dan Payne, pemain senior yang merupakan finalis musim lalu bersama Miami Heat Jae Crowder, dan juga sang pelatih. “Kami memperlihatkan apa yang bisa dihasilkan ketika Anda bekerja sama sebagai tim,” ucapnya.
Kami memperlihatkan apa yang bisa dihasilkan ketika Anda bekerja sama sebagai tim.
Keajaiban Paul bukan hanya musim ini. Musim lalu dia juga berhasil membawa tim muda Oklahoma City Thunder menembus playoff dengan duduk di peringkat ke-5 Wilayah Barat, meskipun tersingkir pada babak pertama.
Pencapaian ini membawa Suns sangat dominan pada musim 2020-2021. Mereka meneruskan trend positif seusai duduk di peringkat kedua pada musim reguler. Mereka finis di atas tim besar seperti Lakers dan Clippers.
Terakhir kali Suns ke final adalah pada 11 tahun lalu. Ketika itu, mereka masih diperkuat duo Nash-Stoudemire. Kali ini, Suns memulai era baru bersama duo dinamis Paul-Booker. (AP/AFP)