Alaba dan Arnautovic Hadirkan Kemenangan Bersejarah Austria
Kombinasi David Alaba dan Marko Arnautovic menghadirkan kemenangan perdana Austria dalam sejarah keikutsertaan mereka di Piala Eropa.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
BUCHAREST, MINGGU — Austria memetik poin penuh di laga perdana Grup C Piala Eropa 2020 setelah melibas Makedonia Utara dengan skor 3-1, Minggu (13/6/2021) malam. David Alaba dan Marko Arnautovic menunjukkan kualitasnya dengan mengantarkan Austria meraih kemenangan pertama sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Piala Eropa.
Makedonia Utara menjadi hadangan pertama Austria ketika memulai kampanye pada Piala Eropa 2020 di Stadion Arena Nationala, Bucharest, Romania. ”Unsere Burschen” menantang Makedonia Utara dengan catatan kurang meyakinkan. Pasukan Franco Foda tidak pernah mencetak gol dalam tiga pertandingan internasional terakhir mereka.
Sebelum berlaga di Piala Eropa 2020, Austria berturut-turut dibekuk Denmark
4-0, dibekap Inggris 1-0, dan ditahan imbang Slovakia 0-0. Situasi itu berbanding terbalik dengan Makedonia Utara yang datang ke Piala Eropa dengan kepala tegak. Sebab, mereka meraih hasil cukup memuaskan di tiga pertandingan terakhir dengan mengalahkan Jerman 2-1, menahan imbang Slovenia 1-1, dan membenamkan Kazakhstan 4-0.
Sebelum laga, kapten Austria David Alaba mengakui timnya bermasalah dalam penyelesaian akhir. Dalam tiga pertandingan internasional terakhir sebelum menghadapi Makedonia Utara, Austria menciptakan banyak tembakan ke gawang lawan. Hanya semuanya tidak berbuah menjadi gol. Meski demikian, ia menyebut Austria baik-baik saja dan akan mampu mencetak sejarah baru di Piala Eropa.
”Kami menciptakan banyak peluang, tetapi sayangnya kami tidak mampu mengonversinya menjadi gol,” kata Alaba, yang musim depan akan berkostum Real Madrid itu.
Misi mencetak sejarah baru sebelumnya digaungkan Franco Foda pada anak asuhnya menjelang pertandingan menghadapi Makedonia Utara. Sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Piala Eropa, yaitu Piala Eropa 2008 di Austria dan Swiss, serta Piala Eropa 2016 di Perancis, Austria belum pernah sekali pun merasakan manisnya kemenangan.
Di Piala Eropa 2008, Austria yang bersaing dengan Kroasia, Jerman, dan Polandia tidak mampu berbuat banyak kendati tampil di hadapan publik sendiri. Mereka hanya mampu meraih satu poin ketika menahan imbang Polandia dan gagal lolos ke babak delapan besar.
Hasil serupa diraih Austria di Piala Eropa 2016. Menghadapi Hongaria, Eslandia, dan Portugal di babak penyisihan grup, Austria terbenam di dasar klasemen dengan hanya meraih hasil imbang menghadapi Portugal serta dibekuk Hongaria dan Eslandia.
Berkaca dari hasil buruk tersebut, Foda menantang anak asuhnya untuk menciptakan sejarah baru di edisi ketiga Piala Eropa yang mereka ikuti.
”Saya tidak merasakan tekanan apa pun. Justru sebaliknya, saya memberi tahu semua orang, para pemain, pelatih, dan staf bahwa kami dapat membuat sejarah,” katanya dalam konferensi pers sebelum laga.
Harapan untuk membuat sejarah serasa kian nyata ketika Austria ditentukan harus menghadapi Makedonia Utara di partai pertama Grup C. Pertandingan ini menjadi pertemuan pertama antara Austria dan Makedonia Utara di turnamen besar.
Kedua negara pernah bertemu di babak kualifikasi Euro 2020. Saat itu, Austria lebih digdaya dengan dua kali mengalahkan Makedonia Utara, dengan skor 4-1 dan 2-1. Hasil itu menjadi modal bagus bagi Austria untuk menghadapi Makedonia Utara, kendati Alaba dan kawan-kawan mengalami paceklik gol di tiga laga terakhir. Apalagi Makedonia Utara belum berpengalaman karena merupakan tim debutan di Piala Eropa 2020.
Mengobarkan asa
Stefan Lainer sempat mengobarkan asa Austria dalam mencetak sejarah melalui golnya ketika laga baru memasuki menit ke-18. Menyelinap di belakang barisan pertahanan Makedonia Utara, Lainer yang menerima umpan terukur Marcel Sabitzer dengan tenang mengarahkan bola ke tiang jauh tanpa mampu dihalau kiper Stole Dimitrievski.
Sepuluh menit kemudian, striker senior Makedonia Utara, Goran Pandev, mampu menyamakan kedudukan. Pandev memanfaatkan kesalahan lini belakang Austria ketika menghalau serangan. Gol Pandev sekaligus menjadi gol perdana Makedonia Utara di Piala Eropa.
Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, kedua tim menemui jalan buntu dalam membongkar pertahanan lawan masing-masing. Foda sampai harus menurunkan pemain serang, Marko Arnautovic, yang baru sembuh dari cedera guna meningkatkan daya gedor Austria.
Pada momentum kebuntuan itu, Alaba menunjukkan kualitasnya sebagai pembeda. Memulai laga dengan menjadi palang pintu, Foda menginstruksikan Alaba untuk bergerak lebih melebar di babak kedua. Keputusan itu berbuah hasil positif.
Alaba dengan jeli melihat pergerakan Michael Gregoritsch di kotak penalti, lalu melepaskan umpan matang yang mampu dikonversi menjadi gol. Gol Gregoritsch itu membakar semangat juang Austria. Mereka berkali-kali menggempur pertahanan Makedonia Utara.
Makedonia Utara yang bertumpu pada sosok Goran Pandev tidak mampu berbuat banyak untuk kembali menyamakan skor. Pemain Genoa itu seperti berjuang seorang diri tanpa dukungan dan suplai bola memadai. Tiada ancaman berarti yang dilepaskan Pandev di babak kedua.
Satu menit menjelang laga usai, Arnautovic menunjukkan kelasnya sebagai pemain serang berpengalaman. Pemain klub Liga Super Tiongkok tersebut dengan tenang melewati kiper dan membuat Austria memimpin 3-1. Hingga akhir laga, Austria mengunci kemenangan dan berhasil membuat sejarah.
”Pergantian pemain benar-benar membuahkan hasil. Gregoritsch dan Arnautovic memberi tim daya dobrak baru. Secara keseluruhan, saya pikir itu adalah kemenangan yang pantas,” kata pelatih Foda dalam konferensi pers seusai laga.
Pergantian pemain benar-benar membuahkan hasil. Secara keseluruhan, saya pikir itu adalah kemenangan yang pantas.
Sementara itu, pelatih Makedonia Utara Igor Angelovski mengajak para pemainnya melupakan kekalahan dan bangkit di laga berikutnya. Kendati gagal memetik poin di laga perdana Grup C, Angelovski tetap bangga kepada para pemain Makedonia Utara yang mampu memberikan perlawanan kepada Austria.
”Tidak ada ruang untuk kekecewaan, kami harus meningkatkan diri untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah kami lakukan di pertandingan ini. Sekarang kami harus bersiap untuk pertandingan berikutnya melawan Ukraina,” kata Angelovski. (AFP/REUTERS)