Dukungan untuk menghapus praktik eksploitasi anak kini bisa dilakukan sambil mengikuti ajang olahraga lari virtual.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Eksploitasi anak menjadi persoalan yang belum dapat dituntaskan hingga saat ini. Berdasarkan data Organisasi Buruh Dunia atau ILO, diperkirakan ada sekitar 160 juta pekerja anak di seluruh dunia. Kini kesempatan untuk turut berpartisipasi melawan eksploitasi anak dapat dilakukan sembari berolahraga lari.
Menghentikan praktik eksploitasi anak bukan misi yang bisa dikerjakan oleh ILO saja. Mereka memerlukan dukungan semua elemen masyarakat untuk menyelamatkan hak-hak anak. Oleh sebab itu, ILO menggagas ajang lari virtual. Kegiatan itu dilaksanakan selama satu bulan pada 12 Juni hingga 12 Juli. Adapun periode pendaftaran secara daring telah dibuka sejak 12 Juni hingga 4 Juli 2021.
Melalui kegiatan bertema ”End Child Labour: Virtual Race 2021” itu, ILO berupaya menggalang dukungan publik untuk membantu mereka mengakhiri praktik eksploitasi anak. Dukungan dapat dilakukan sambil berolahraga lari secara virtual atau daring.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah secara virtual, Sabtu (12/6/2021). Turut hadir dalam kesempatan itu di antaranya Direktur ILO untuk Indonesia Michiko Miyamoto serta Chief Executive Officer dan Co-Founder Cause Indonesia Enrico Hugo.
”ILO telah berupaya menghapus pekerja anak sepanjang 100 tahun sejarah berdirinya. Tahun Internasional ini menjadi peluang bagi semua pihak untuk semakin meningkatkan upaya mencapai sasaran 8,7 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui aksi nyata penghapusan pekerja anak untuk selamanya,” kata Miyamoto.
Sementara itu, Enrico mengatakan, ”End Child Labour: Virtual Race 2021” adalah ajang yang mengajak masyarakat aktif berolahraga sekaligus mendukung gerakan sosial menghapus pekerja anak. Format penyelenggaraan secara virtual membuat masyarakat dapat leluasa mengikuti ajang ini di mana pun dan kapan pun.
Dengan begitu, meski pandemi Covid-19 belum berakhir dan sejumlah pembatasan masih diberlakukan pemerintah, masyarakat masih tetap dapat berpartisipasi.
”Jadi, pada masa Pandemi Covid-19 ini masyarakat dapat tetap aktif dengan di saat yang sama mendukung gerakan sosial untuk menghapuskan pekerja anak dan memastikan hak pendidikan bagi semua anak,” kata Enrico.
Enrico menargetkan ajang ini akan diikuti lebih dari 5.000 pelari dan pesepeda di seluruh Indonesia. Para peserta diharapkan untuk menyelesaikan masing-masing 12,6 kilometer dan 25 kilometer dalam waktu dua minggu dengan menyerahkan data lari atau bersepeda mereka melalui sejumlah aplikasi.
Peserta dapat memperlihatkan dukungan mereka terhadap penghapusan pekerja anak dengan menandatangani petisi untuk mengakhiri pekerja anak dan mempromosikan pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi semua anak Indonesia. Petisi ini akan diserahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan guna mendukung upaya yang dilakukan untuk mencapai masa depan tanpa pekerja anak.
Penyelenggara juga telah menyiapkan hadiah kepada 100 pemenang. Hadiah berupa jersi dengan desain dan tagline menghapus pekerja anak. Selain itu tersedia pula 100 medali. Pemenang ditentukan berdasarkan jarak tempuh terjauh selama mengikuti lomba.