Belgia sangat bergantung kepada striker Romelu Lukaku untuk memenangi laga perdana babak penyisihan grup melawan Rusia. Penampilan apik Lukaku dengan Inter Milan diharapkan berlanjut di Piala Eropa 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
SAINT PETERSBURG, JUMAT - Badai cedera menimpa Belgia jelang memulai penyisihan grup Piala Eropa 2020. Dua bintangnya, Kevin De Bruyne dan Eden Hazard, terancam absen. Kondisi itu membuat ”Si Setan Merah” sangat mengandalkan striker Romelu Lukaku untuk memimpin lini serang dan mendulang gol saat menghadapi Rusia, Minggu (13/6/2021) pukul 02.00 WIB, di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Rusia.
Ketergantungan Belgia atas Lukaku cukup beralasan. Selain bertugas sebagai ujung tombak utama, pemain Inter Milan itu adalah salah satu striker terbaik di dunia saat ini.
Lukaku adalah lumbung gol Inter saat mengakhiri satu dekade puasa scudetto atau gelar juara Liga Italia Serie A, musim lalu. Di liga itu, ia mencetak 24 gol. Jumlah golnya itu hanyalah kalah dari megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, yang mengemas 29 gol.
Koleksi 24 gol Lukaku pada musim 2020-2021 itu adalah capaian terbaiknya di kompetisi domestik setelah menghasilkan 25 gol untuk Everton di Liga Inggris pada musim 2016-2017.
Terkait hal itu, Pelatih Timnas Sepak Bola Belgia Roberto Martinez berharap ketajaman Lukaku di Inter itu berlanjut bersama ”Si Setan Merah”. Menurut Martinez, Lukaku akhirnya kini mampu mencapai potensi besarnya sebagai penyerang tengah terbaik Belgia.
Lukaku adalah pemegang rekor gol terbanyak Belgia dengan total 60 gol. Total golnya itu dicapai Lukaku hanya dalam 93 laga. ”Saya melihat perubahan drastis Lukaku dibandingan Agustus tahun lalu. Lukaku selalu tahu bagaimana mencetak gol. Kini, perkembangannya kian pesat, terutama dalam menentukan keputusan di situasi penting dalam laga,” ujar Martinez menilai Lukaku."
"Tembok" pemantul
Selain lumbung gol, Lukaku bisa dimanfaatkan untuk menjadi ”tembok” pemantul bola di lini depan Belgia. Dengan cara itu, Lukaku bisa berperan penting untuk membuka ruang bagi rekan-rekan timnya, terutama dua penyerang sayap, Yannick Carrasco dan Dries Mertens. Mereka tidak jarang menusuk dari sisi sayap atau lini kedua untuk membuat peluang gol.
”Ia (Lukaku) tidak hanya berperan untuk mencetak gol, melainkan juga membuka ruang di kotak penalti lawan. Kami sangat membutuhkan keahlian istimewanya itu,” kata Martinez yang pernah melatih Everton.
Untuk membuat Lukaku dan penyerang Belgia lainnya tampil lebih ganas di Piala Eropa 2020, Martinez telah memanggil kembali striker legendaris Arsenal, Thierry Henry, sebagai asistennya. Sebelumnya, Henry juga pernah bergabung di tim kepelatihan Belgia ketika mereka meraih peringkat ketiga di Piala Dunia Rusia 2018.
Meskipun sadar memikul harapan besar dari Martinez maupun 11,46 juta rakyat Belgia, Lukaku tidak merasa terbebani. Berkat keberhasilan membawa Inter meraih scudetto, Lukaku merasa kondisi mentalnya saat ini lebih baik ketimbang ketika tampil di Rusia.
”Meraih gelar juara bersama klub (Inter) membuat saya bisa mendapatkan pengalaman dan pemahaman lebih baik untuk menghadapi berbagai situasi di setiap laga. Gelar (scudetto) adalah sesuatu yang saya idamkan. Selanjutnya, saya akan fokus memenuhi mimpi (juara) di Piala Eropa,” ucap Lukaku kepada La Tribune.
Lukaku memiliki bekal tidak kalah bagus jelang menghadapi tuan rumah Rusia di laga pembuka penyisihan Grup B Piala Eropa 2020. Ia mencetak gol kemenangan Belgia atas Kroasia, 1-0, pada laga uji coba terakhir timnya, Senin (7/6). Selain itu, Rocky juga mencetak satu gol dan satu asis saat Belgia menggilas Rusia, 4-1, dalam laga kualifikasi Piala Eropa 2020 pada 16 November 2019 lalu.
Laga tersebut kebetulan juga digelar di Stadion Krestovsky, arena yang sama pada laga nanti.
Georgi Dzhikiya, bek Rusia, mengakui, Lukaku adalah pemain Belgia yang paling berbahaya dan wajib diwaspadai para pemain lini belakang timnya. Akan tetapi, Dzhikiya berkata, Rusia akan tampil kolektif guna meredam keunggulan kualitas individu Belgia.
”Tidak perlu diragukan, Lukaku adalah salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Tetapi, laga pertama nanti bukan duel antara saya dengan Lukaku, tetapi Rusia melawan Belgia. Jadi, kekuatan tim akan memegang peranan penting bagi kami untuk mengatasi lawan yang memiliki kualitas tinggi,” kata Dzhikiya, pemain Spartak Moskwa, dilansir laman UEFA.
Dengan kualitas yang dimiliki, saya yakin kami bisa mengatasi setiap tim di Piala Eropa tahun ini. Sebagai langkah awal, kami akan membuktikannya saat menghadapi Rusia.(Jan Vertonghen)
Di sisi lain, Martinez enggan memaksakan De Bruyne maupun Hazard untuk tampil saat menghadapi Rusia. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu berkata, De Bruyne sebetulnya telah pulih dari cedera hidung. Ia juga telah berlatih bersama tim sejak awal pekan ini. Adapun Hazard telah dipercaya tampil sebagai pemain pengganti pada laga uji coba kontra Kroasia.
”De Bruyne dalam kondisi segar dan siap tanding. Namun, kemungkinan besar ia baru bisa main sejak awal pada laga kedua melawan Denmark, (17/6). Terkait Eden (Hazard), target utama kami ialah memberikannya waktu tampil di lapangan secara bertahap untuk mengembalikan intensitas dan kepercayaan dirinya,” kata Martinez.
Bek Belgia, Jan Vertonghen, mengakui, timnya tidak memiliki masa persiapan yang ideal karena cedera yang dialami sejumlah pemain kunci. Meskipun begitu, lanjutnya, Belgia memiliki skuad bermaterikan pemain berkualitas yang bisa menutupi absennya De Bruyne dan Hazard di laga perdana.
”Dengan kualitas yang dimiliki, saya yakin kami bisa mengatasi setiap tim di Piala Eropa tahun ini. Sebagai langkah awal, kami akan membuktikannya saat menghadapi Rusia,” ujar Vertonghen.
Mengejutkan dunia
Namun, Rusia bukanlah tim yang bisa mudah dikalahkan. Tim berjuluk ”Sbornaya” itu pernah mengejutkan dunia dengan mengalahkan tim raksasa Eropa, Spanyol, pada babak 16 besar di Piala Dunia Rusia.
Seperti saat itu, Pelatih Timnas Rusia Stanislav Cherchesov telah memelajari saksama calon lawannya, kali ini Belgia. Dalam dua pertemuan terakhir dengan Belgia di kualifikasi Piala Eropa 2020, Rusia selalu kalah dengan skor telak, agregat 2-7.
Dalam 10 laga kualifikasi, Rusia hanya kehilangan poin saat menghadapi Belgia. Maka, Rusia sangat penasaran untuk bisa mengalahkan Belgia, tim yang menempati peringkat pertama dunia saat ini. Sejak pertama kali bertemu pada 1996, Rusia belum pernah menang dari tujuh kali kesempatan beradu kekuatan di lapangan hijau melawan ”Si Setan Merah”.
”Dalam dua duel terakhir dengan Belgia, kami memainkan sepak bola terbuka dan spektakuler yang menghibur fans di stadion. Kami telah mengenal baik kekuatan mereka. Kami akan berusaha tampil lebih baik dan tanpa beban guna membuktikan kualitas kami atas Belgia yang lebih diunggulkan,” kata Cherchesov dikutip The Moscow Times. (AFP/SAN)