Tiga petenis muda Italia dijadwalkan bertemu dengan tiga petenis kawakan pada laga babak keempat paruh atas undian Perancis Terbuka. Momen langka ini akhirnya tak sepenuhnya terjadi karena Roger Federer mundur.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
PARIS, MINGGU — Momen langka didapat tiga petenis muda Italia di panggung besar. Jannik Sinner, Lorenzo Musetti, dan Matteo Berrettini akan bertemu ”Big Three” pada babak keempat Grand Slam Perancis Terbuka.
Musetti (19), Sinner (19), dan Berrettini (25) tergabung dalam paruh atas undian bersama Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer, tiga petenis kawakan yang telah mengumpulkan 58 gelar juara dari 70 Grand Slam terakhir. Ketiganya akan bertanding pada laga babak keempat di Roland Garros, Paris, Senin (7/6/2021).
Musetti akan bertemu Djokovic, Sinner menantang Nadal, sedangkan Berrettini sedianya menghadapi Federer. Namun, momen langka ini tidak sepenuhnya berjalan sesuai jadwal karena Federer akhirnya memutuskan mundur sebelum babak keempat. Petenis kawakan itu memilih menjaga kondisinya untuk menghadapi target yang lebih besar di lapangan rumput Wimbledon.
Pertemuan Musetti dengan Djokovic, petenis nomor satu dunia, adalah laga resmi pertama mereka. Namun, mereka beberapa kali latihan bersama sebelum turnamen, termasuk menjelang Monte Carlo Masters, April.
Djokovic adalah orang pertama yang memberi ucapan selamat ketika Musetti meraih gelar tunggal putra yunior Australia Terbuka 2019. Djokovic pun sadar dengan tantangan yang akan dihadapinya.
”Dia orang yang menyenangkan. Kami beberapa kali berlatih bersama, tetapi belum pernah bertemu di pertandingan. Forehand dan backhand-nya penuh tenaga dan berani bermain di depan net. Kick dan slice serve juga bagus. Saya yakin dia akan memberi penampilan terbaik dan itu menjadi tantangan besar bagi saya,” tutur Djokovic.
Musetti, yang baru pertama kali tampil di babak utama Grand Slam, adalah petenis yang satu angkatan dengan Sinner, yang lebih dulu bersinar. Sebelum tampil di Roland Garros, Musetti hanya bertahan pada babak kualifikasi Australia Terbuka 2020 dan 2021. Adapun Sinner telah lolos ke perempat final Perancis Terbuka 2020. Namun, itu tak begitu mengganggunya.
”Saya menjalani hidup dan tur yang sama dengan Jannik, tetapi dia berada di depan saya. Tentu saya senang dengan hasil baik yang didapat Jannik, tetapi saya hanya harus fokus pada diri sendiri. Saya harus berkembang,” katanya.
Sinner, yang telah menembus peringkat ke-19 dunia, lima kali tampil pada babak utama Grand Slam. Perempat final Perancis Terbuka 2020 adalah saat terbaiknya, saat bertemu Nadal yang juga akan menjadi lawannya kali ini. Tujuh bulan lalu, ketika Perancis Terbuka digelar 27 September-11 Oktober karena pandemi Covid-19, Sinner kalah 6-7 (4/7), 4-6, 1-6.
Pada masa pemanasan Perancis Terbuka tahun ini, keduanya berjumpa kembali pada babak kedua Roma Masters. Dalam laga yang berlangsung dalam format best of three sets, Sinner memberi perlawanan ketat pada Nadal meski akhirnya kalah, 5-7, 4-6.
Dia orang yang menyenangkan. Kami beberapa kali berlatih bersama, tetapi belum pernah bertemu di pertandingan. Saya yakin dia akan memberi penampilan terbaik dan itu menjadi tantangan besar bagi saya.
Nadal menilai, kemampuan Sinner terus berkembang sehingga itu akan menjadi tantangan sulit untuknya. ”Tak diragukan, Jannik petenis yang berbahaya. Dia masih muda dengan pukulan keras. Saya harus bermain solid dan agresif. Saya juga harus berusaha untuk membuatnya dalam posisi sulit dan tidak banyak membuat kesalahan. Jika tidak seperti itu, akan sulit untuk menang,” tutur Nadal.
Sinner dan Musetti adalah generasi baru tenis Italia setelah era Fabio Fognini dan Andreas Seppi. Saat ini, ada 10 petenis Italia di peringkat 100 besar dunia, termasuk keduanya.
”Musetti sangat berbeda dengan Sinner. Cara bermainnya lebih seperti artis, sedangkan Sinner seperti mesin dengan ritme cepat. Musetti juga lebih temperamental. Saya yakin, suatu saat, mereka akan tampil dalam final Grand Slam,” komentar pelatih Nadal, Carlos Moya, dalam laman resmi ATP.
Umberto Rianna, sosok yang berpengalaman melatih beberapa petenis Italia dan menjadi pelatih Berrettini saat ini, mengatakan, banyak yang bertanya, siapa yang lebih baik di antara Sinner dan Musetti. ”Saya katakan, mereka adalah petenis dengan gaya main dan kepribadian berbeda di lapangan dan di luar lapangan. Saya senang, Italia memiliki mereka,” katanya.
Federer akhiri tanda tanya
Sinner dan Musetti mengikuti jejak Berrettini yang telah berada di jajaran 10 besar dunia, tepatnya peringkat kesembilan. Dengan lolos ke babak keempat, petenis berusia 25 tahun itu pun telah menembus babak keempat pada semua Grand Slam. Hasil terbaiknya adalah semifinal AS Terbuka 2019.
Berrettini berkesempatan bertemu Federer untuk ketiga kalinya setelah kalah pada Wimbledon dan Final ATP 2019. Akan tetapi, Federer memutuskan untuk tidak meneruskan penampilannya di Roland Garros.
”Kalian bertanya tentang pertandingan melawan Berrettini? Saya pun tak tahu apakah akan melawan dia atau tidak,” ujar Federer menjawab pertanyaan terakhir dalam jumpa pers pada Minggu dini hari waktu Paris.
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan penyelenggara, disebutkan setelah berdiskusi dengan tim, Federer memutuskan mundur dari Roland Garros. Setelah menjalani dua kali operasi lutut dan rehabilitasi selama satu tahun, Federer memutuskan untuk lebih mendengar tubuhnya dan tidak memaksakan diri. Dia ingin menghindari tekanan lebih berat pada lututnya dengan tantangan lebih berat.
Sebelum dan selama tampil di Roland Garros, Federer mengatakan, target utamanya adalah bertanding di Wimbledon dan dia harus tampil dalam turnamen pemanasan lebih dulu di Halle, Jerman, 14-20 Juni. Karena Perancis Terbuka ditunda sepekan menjadi 30 Mei-13 Juni, jadwal turnamen tersebut dengan dimulainya musim lapangan rumput menjadi sangat berdekatan. Hal itu membuatnya memutuskan untuk mundur.
Dari tunggal putri pada paruh bawah undian, dua petenis akan merasakan perempat final Grand Slam untuk pertama kalinya. Mereka adalah Tamara Zidansek (Slovenia) dan Paula Badosa (Spanyol) yang akan berhadapan dalam babak delapan besar. Zidansek mengalahkan Sorana Cirstea, 7-6 (4), 6-1, sementara Badosa menang atas Marketa Vandrousova, 6-4, 3-6, 6-2.
Perempat finalis lainnya, Anastasia Pavlyuchenkova, yang juga lolos ke perempat final Perancis Terbuka 2011, akan berhadapan dengan Serena Williams atau Elena Rybakina yang bertanding pada babak keempat, Minggu tengah malam waktu Indonesia. Pavlyuchenkova menghentikan langkah Victoria Azarenka, 5-7, 6-3, 6-2. (AFP)