Leclerc Bersinar di Tengah Kekacauan Seri Azerbaijan
Charles Leclerc meraih posisi start terdepan di Baku, di tengah kekacauan sesi kualifikasi Formula 1 seri Azerbaijan. Pencapaian ini membuka peluang penebusan kecewa pebalap Ferrari itu pada seri Monako.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BAKU, SABTU — Sesi kualifikasi Formula 1 seri Azerbaijan mengalami serangkaian disrupsi yang mengacaukan potensi pebalap Red Bull, Max Verstappen, meraih pole position. Dia hanya bisa meraih posisi start ketiga di belakang pebalap Mercedes Lewis Hamilton yang bangkit dari masalah fundamental pada mobil W12. Adapun posisi start terdepan menjadi milik pebalap Ferrari Charles Leclerc yang mendapat tarikan dari Hamilton di akhir sesi kualifikasi.
”Saya tidak menduga kami bisa sekompetitif ini. Saya rasa kemampuan saya jadi meningkat dengan adanya bendera merah. Saya gembira meraih pole (position),” ujar Leclerc di laman Formula 1.
Leclerc yang memimpin kesempatan pertama kualifikasi ketiga, diuntungkan oleh insiden pebalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda yang menabrak pembatas lintasan hanya beberapa detik sebelum Q3 berakhir. Rekan setim Leclerc, Carlos Sainz Junior juga menabrak pembatas di belakang Tsunoda. Kecelakaan itu mengakhiri sesi kualifikasi dan menempatkan Leclerc di posisi start terdepan.
Ini mirip dengan kualifikasi seri Monaco pekan lalu, di mana Leclerc memimpin sesi akhir Q3 dan kemudian mengalami kecelakaan. Dia menabrak pembatas lintasan yang mengacaukan peluang Verstappen meraih pole position seri Monaco. Namun, Leclerc tidak bisa start balapan karena mobilnya mengalami kerusakan kopel akibat kecelakaan saat kualifikasi.
Akhir pekan ini, Leclerc mengakhiri sesi kualifikasi dengan mulus dan dipastikan bisa start balapan di Baku, Minggu (6/6/2021) mulai pukul 19.00 WIB. Sesi kualifikasi seri Azerbaijan juga mengalami disrupsi dengan tiga bendera merah akibat kecelakaan Lance Stroll dan Antonio Giovinazzi pada Q1, serta insiden serupa yang dialami oleh Daniel Ricciardo pada Q2.
Leclerc mencatatkan waktu 1 menit 41,218 detik yang menempatkan dirinya sebagai pebalap tercepat. Tetapi, catatan waktu itu dipengaruhi tarikan dari Hamilton, saat Leclerc berada di belakang pebalap Mercedes di akhir sesi Q3. Tarikan itu membuat Leclerc bisa unggul 0,232 detik atas Hamilton yang akan start dari posisi kedua.
”Ada dua atau tiga tikungan di mana saya membuat beberapa kesalahan, tetapi saya mendapat tarikan dari Lewis di sektor terakhir, itu membantu saya,” ungkap Leclerc.
Sementara Verstappen yang difavoritkan meraih pole position setelah hasil yang meyakinkan dalam dua sesi latihan bebas pada Jumat hanya bisa start dari posisi ketiga. Dia tidak bisa mengungguli catatan waktu Leclerc di awal Q3 meskipun sudah mendapat tarikan dari rekan setimnya, Sergio Perez.
Mobil terasa oke, tetapi saya merasa Mercedes dan Red Bull sedikit lebih unggul dari kami, jadi akan sulit besok (saat balapan).
Namun, Leclerc menilai, dalam balapan peluang memenangi balapan tetap menjadi milik Red Bull dan Mercedes. ”Mobil terasa oke, tetapi saya merasa Mercedes dan Red Bull sedikit lebih unggul dari kami, jadi akan sulit besok (saat balapan),” ungkap pebalap asal Monegasque itu.
Sementara Hamilton, yang mengalami masalah fundamental dalam dua sesi latihan bebas pada Jumat, menilai start kedua merupakan hasil yang luar biasa. ”Putaran berjalan bagus dan kami sudah pasti tidak menduga itu. Ini seperti hasil monumental bagi kami, kami mengalami kesulitan yang bahkan tidak Anda percayai,” ungkap pebalap asal Inggris itu.
”Kami terus berdiskusi di belakang layar dan kami saling memberi tantangan, tidak memilik ’tidak’ sebagai jawaban dan ini sangat sulit. Usaha semalaman oleh tim dan di antara sesi sungguh luar biasa, dan saya sangat bangga pada semua orang yang tetap berpikir positif. Berada begitu dekat dengan orang-orang ini sesuatu yang hebat, start yang sangat bagus,” ungkap juara dunia tujuh kali F1 itu.
”Ini sesuatu yang gila dengan mengganti ban-ban dan itu tantangan terbesar yang kami alami. Mobil tidak begitu menggembirakan bagi kami di sini dan Valtteri di dalam 10 besar merupakan hasil kerja tim,” ungkap Hamilton.
”Pace balapan kami jauh lebih baik dibandingkan pace satu putaran kami, kami tidak memahami mengapa bisa begitu, dan semoga kami bisa bersaing dengan mereka besok,” pungkas Hamilton.
Sementara itu, bagi Verstappen, kualifikasi ini mengecewakan karena dia kehilangan kesempatan meraih posisi start terdepan. ”Ini kualifikasi bodoh, kalau boleh jujur. Tetapi beginilah adanya, kami tetap di posisi ketiga. Mobil kami tetap kuat jadi kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan saat balapan,” ungkap pebalap Red Bull itu.
”Semoga start berjalan mulus, tiga mobil berbeda di depan selalu menjadi sesuatu yang bagus,” ungkap pebalap asal Belanda yang kini memimpin klasemen pebalap dengan selisih empat poin di atas Hamilton itu.