Penebusan di Montmelo
Balapan MotoGP seri Catalunya akan menjadi ajang penebusan bagi para pebalap top yang redup di Mugello. Marc Marquez, Maverick Vinales, Alex Rins, dan Francesco Bagnaia dalam misi besar meraih kebangkitan di Montmelo.
BARCELONA, KAMIS – Balapan Grand Prix MotoGP Italia di Sirkuit Mugello akhir pekan lalu menyisakan getir bagi sejumlah pebalap top, termasuk pebalap Repsol Honda Marc Marquez, pebalap Monster Yamaha Maverick Vinales, pebalap Suzuki Ecstar Alex Rins, dan pebala Ducati Francesco Bagnaia. Mereka kini menuju Montmelo, luar kota Barcelona, untuk meraih momentum kebangkitan pada GP Catalunya. Adapun pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo, dalam misi besar mengulang sukses musim lalu saat dia meraih pole position dan podium tertinggi.
Quartararo kokoh di puncak klasemen berkat kemenangan di Mugello, yang terjadi dalam suasana duka akibat meninggalkan Jason Dupasquier. Pebalap Moto3 asal Swiss itu mengalami kecelakaan dahsyat saat kualifikasi, dan meninggal di rumah sakit sebelum balapan di mulai sehari kemudian.
“Saya sangat menantikan putaran berikutnya di Catalunya. Sedikit menyedihkan untuk mengatakan ini, tetapi saya berharap melupakan akhir pekan lalu. Meskipun saya menjalani salah satu balapan terbaik dalam hidup saya, itu adalah Minggu kelam. Kami akan tetap mengenang Jason (Dupasquier), tetapi saya siap untuk mengawali balapan baru akhir pekan ini,” ungkap Quartararo di laman resmi tim Monster Energy Yamaha.
Baca juga: Quartararo Gemilang di Hari Kelam
“Saya menyukai trek Catalunya, saya menang di sini tahun lalu bersama Yamaha, jadi saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan bagus. Kami akan melakukan yang terbaik!” tegas pebalap berusia 22 tahun itu.
Quartararo menjadi pembeda di antara para pebalap Yamaha. Sejauh ini hanya dirinya yang bisa memaksimalkan potensi YZR-M1 dengan mengubah gaya membalap. Pebalap muda asal Perancis itu pun telah meraih tiga kemenangan, dan kini di puncak klasemen pebalap dengan 105 poin, unggul 24 poin atas peringkat kedua Johann Zarco (Pramac Racing).
Quartararo mampu cepat beradaptasi dengan M1 setelah mengalami masalah keausan ban yang sangat cepat pada seri pertama di Qatar. Dalam empat seri berikutnya, dia selalu kompetitif dan berada dalam persaingan podium. Dia gagal finis di tiga besar pada seri Spanyol di Jerez karena cedera arm pump. Setelah menjalani operasi arm pump lengan kanan, Quartararo kembali ke podium dengan finis ketiga dalam balapan basah di Le Mans, dan memenangi seri Italia akhir pekan lalu.
Meskipun dia tidak merasakan kegembiraan penuh saat finis terdepan di Mugello karena meninggalnya Dupasquier, hasil itu tetap mendongkrak kepercayaan dirinya. Dia kini menjadi favorit terkuat juara dunia MotoGP 2021, dan bertekad menjauh dari kejaran lawan-lawannya dengan kembali menang di Montmelo.
Musim lalu, dia tampil brilian di Montmelo dengan meraih posisi start terdepan dan memenangi balapan. Dia mendapat tekanan dari dua pebalap Suzuki Joan Mir dan Alex Rins yang finis di posisi kedua dan ketiga. Musim ini, persaingan lebih ketat, karena para pebalap Ducati memiliki paket motor yang bisa lebih kompromi dengan ban baru Michelin. Musim lalu, Desmosedici kehilangan kecepatan karena setelan elektronik tidak bisa berkompromi dengan karakter ban baru tersebut.
Baca juga: Seringai El Diablo di Mugello
Tekanan dari para pebalap Ducati dan Suzuki itu akan menjadi tantangan besar bagi Quartararo untuk mempertahankan posisinya di puncak klasemen. Namun, tekanan bukan hanya milik pebalap berjuluk “el Diablo” itu, karena pekan lalu banyak pebalap top yang meraih hasil mengecewakan.
Memburu kebangkitan
Rekan setim Quartararo, Maverick Vinales yang mencetak kecepatan tiap putaran kompetitif sepanjang sesi latihan, mengaku kehilangan sentuhan saat kualifikasi dan balapan. Dia pun hanya bisa start dari posisi ke-13 dan mengakhiri balapan di urutan ke-8.
“Balapan seri Italia adalah akhir pekan yang perlu dilupakan bagi kami, dengan bermacam alasan. Pikiran saya tetap bersama rekan-rekan Jason, keluarga, dan tim, tetapi kami juga perlu melakukan langkah serius akhir pekan ini. Kami akan tetap bekerja keras untuk memahami apa yang berjalan dan tidak berjalan bagi kami serta mengapa,” ungkap Vinales.
“Ini telah terjadi beberapa kali, yaitu saya cepat selama sesi latihan, tetapi kemudian tiba-tiba kehilangan rasa pengendalian motor pada sesi berikutnya di akhir pekan. Kami perlu lebih baik dan menemukan setelan yang bagus hanya dalam dua kali 45 menit pertama sesi latihan bebas. Yang pasti, kami akan berjuang keras lagi di sini akhir pekan ini,” ungkap pebalap asal Spanyol itu.
Baca juga: Kelahiran Nina Motivasi Ekstra Vinales
Vinales masih bisa meraih poin meskipun menjalani balapan yang buruk akhir pekan lalu. Dia masih lebih baik daripada pebalap lain yang gagal menyelesaikan balapan karena terjatuh seperti Bagnaia, Marquez, dan Rins. Bagnaia terjatuh di tikungan 9 saat balapan baru memasuki putaran kedua. Padahal, pebalap tim pabrikan Ducati itu sedang memimpin balapan. Kehilangan seluruh poin di Mugello membuat dia tergusur dari puncak klasemen, dan kini turun ke peringkat tiga dengan 79 poin.
“Ini hanya beberapa hari setelah seri Italia, dan kini sudah saatnya kembali ke lintasan balap. Pada Minggu, kami akan balapan di Montmelo, tempat saya bisa kembali bangkit tahun lalu, finis keenam setelah start dari posisi ke-14,” ungkap Bagnaia di laman resmi Ducati.
“Tahun ini penting mengawali akhir pekan dengan benar mulai Jumat dan kemudian menjalani sesi kualifikasi yang bagus pada Sabtu. Dibandingkan 2020, kami akan balapan pada waktu yang berbeda, dan tata sirkuit sedikit berubah setelah modifikasi pada Tikungan 10. Saya siap kembali ke trek untuk beranjak dari semua yang terjadi di Mugello,” ujar pebalap asal Ducati itu.
Saya menyukai trek Catalunya, saya menang di sini tahun lalu bersama Yamaha, jadi saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan bagus. Kami akan melakukan yang terbaik!
Balapan di Montmelo musim ini berlangsung dalam udara yang lebih hangat dibandingkan musim lalu, saat balapan bergulir pada September. Temperatur yang lebih hangat akan memperbaiki daya cengkeram ban, yang menjadi masalah terbesar tim-tim dengan motor ‘galak’ seperti Ducati, KTM, dan Honda.
Potensi KTM mengusik persaingan podium juga bisa berlanjut di Montmelo. Tim pabrikan asal Austria itu meraih podium pertama musim ini di Mugello dengan menempatkan Miguel Oliveira di posisi kedua. Lonjakan performa KTM RC16 ini berkat penggunaan sasis baru yang membuat motor bisa menikung dengan lebih mudah dan cepat. Brad Binder menilai, perubahan karakter RC16 itu akan krusial di Montmelo khususnya untuk menghemat ban.
“Poin utama di mana kami lebih baik dengan sasis baru adalah kami mendapatkan sedikit lebih alami saat menikung. Ketika motor menikung sedikit lebih alami dan tidak perlu terlalu lama bertumpu pada pinggiran ban, itu juga menjadi lebih baik bagi ban di sepanjang jarak balapan karena anda bisa bisa segera berada di area kontak yang lebih besar, dan kami juga bisa melewati titik keluar tikungan dengan lebih baik,” ungkap Binder.
“Ini sepertinya memberi kami sekitar 0,2 hinga 0,3 (detik) per putaran. Saya sangat bersemangat menuju trek berikutnya dengan paket baru ini, dan Barcelona adalah trek yang membuat keusan ban luar biasa tinggi,” jelas pebalap KTM asal Afrika Selatan itu.
Kecelakaan aneh
Optimisme yang diraih para pebalap KTM itu tidak sepenuhnya dialami oleh pebalap Repsol Honda, terutama Marc Marquez. Pekan lalu, dia terlalu memaksakan diri untuk mendahului Binder dan terjatuh saat balapan memasuki putaran kedua. Dia kini bertekad meraih hasil positif di Barcelona, setelah dua kali beruntun gagal finis karena terjatuh.
Baca juga: Marquez Tak Akan Ikuti Jejak Rossi
“Meskipun balapan terakhir kami tidak bagus, secara umum Mugello adalah akhir pekan dengan sejumlah hal positif bagi kami karena cukup konsisten. Kami tahu di mana kami berada, kam tahu ke mana tujuan kami dan kami akan terus mengikuti langkah yang tepat pekan per pekan,” ungkap Maerquez di laman Honda Racing Corporation.
“Di Montmelo sepertinya akan ada beberapa pendukung di tribune, para penggemar memberi atmosfer yang sangat bagus, dan akan menyenangkan melihat sejumlah orang di tribune lagi di balapan kandang,” ungkap juara dunia enam kali MotoGP itu.
Pebalap Spanyol lainnya, Alex Rins juga bertekad menjadikan seri Catalunya ini untuk meraih momentum kebangkitan. Musim lalu, pebalap tim Suzuki Ecstar itu finis di posisi ketiga di Montmelo yang merupakan kebangkitan setelah dia cedera bahu pada seri pembuka. Musim ini, Rins kurang mulus mengawali kejuaraan dunia, bahkan dalam empat seri terakhir selalu terjatuh sehingga tidak meraih poin.
Pekan lalu di Mugello dia kembali terjatuh saat berada di posisi keempat. Itu kecelakaan yang aneh bagi Rins karena dia merasa tidak melakukan sesuatu yang salah. “Sulit dikatakan. Saya berkendara dengan bagus di belakang Joan. Saat balapan rasa pengendalian bagian depan kurang bagus, bukan rasa yang sama dengan saat latihan,” ungkap Rins dikutip Crash.
“Tetapi saya tidak memahami apa yang terjadi, kami perlu melakukan sesuatu karena ini tidak wajar meraih poin nol beruntun, selalu kehilangan (daya cengkeram) ban depan,” tegas Rins yang berusaha menemukan solusi untuk seri Catalunya akhir pekan ini.