Spanyol dan Portugal bertekad mengerahkan kemampuan terbaik saat menjalani laga uji coba di Madrid. Kemenangan bisa melecut kepercayaan diri kedua tim menjelang persaingan sengit di Piala Eropa 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, KAMIS — Tim nasional sepak bola Spanyol akan menjalani laga uji coba pertama jelang Piala Eropa 2020 dengan menjamu sang juara bertahan, Portugal, di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Sabtu (5/6/2021) pukul 00.30 WIB. Laga derbi Iberia itu bisa memberikan gambaran wajah timnas Spanyol bersama Luis Enrique, pelatih yang berambisi menghadirkan era kejayaan baru bagi ”La Furia Roja”.
Dalam penentuan daftar pemain untuk Piala Eropa 2020, Enrique seperti ingin memberikan nuansa baru bagi Spanyol. Ia hanya menyertakan Sergio Busquets dan Jordi Alba, barisan tersisa di skuad Spanyol yang meraih trofi Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina.
Tidak kalah mengejutkannya, Enrique tidak memanggil satu pun pemain Real Madrid. Keputusan mantan Pelatih Barcelona itu menjadi sejarah baru. Untuk pertama kalinya, La Roja tampil di turnamen besar tanpa duta dari ”Los Blancos”.
Bek Sergio Ramos, yang merupakan andalan dan kapten La Roja dalam satu dekade terakhir, disingkirkan Enrique. Cedera lutut kambuhan yang dialami Ramos sepanjang musim lalu menjadi alasan kuat Enrique tidak memanggil Ramos.
Meskipun demikian, Enrique menegaskan, Spanyol tetap salah satu tim terbaik di Piala Eropa 2020. Ia pun percaya diri dengan kemampuan sejumlah pemain muda yang menjadi andalannya, seperti Pau Torres (24), Eric Garcia (20), Dani Olmo (23), Pedri (18), Ferran Torres (21), dan Mikel Oyarzabal (24).
Sebagai pembuktian awal, Enrique berjanji menampilkan keindahan saat timnya menghadapi Portugal di Madrid.
”Saya tidak takut dengan tantangan yang akan kami hadapi sebagai salah satu tim unggulan. Tetapi, sebelum tampil di laga pertama (Piala Eropa), kami harus mengevaluasi taktik apa yang akan diterapkan dan bagaimana kondisi pemain. Tim ini terdiri dari pemain muda yang ingin terus tumbuh, lapar kesuksesan, dan bermain sepak bola indah,” ucap Enrique dilansir laman Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF).
Kepercayaan diri
Menurutnya, kepercayaan diri pasukan mudanya akan meningkat jika mampu mengalahkan Portugal, juara Piala Eropa Perancis 2016 dan Liga Nasional Eropa 2019. Kepercayaan diri itu sangatlah penting untuk menghadapi Polandia, Slowakia, dan Swedia, di penyisihan Grup E Piala Eropa 2020.
Enrique juga akan menjadikan laga versus ”Selecao”, julukan timnas Portugal, sebagai momen terbaik untuk menguji tiga kiper pilihannya, yaitu David de Gea, Unai Simon, dan Robert Sanchez. De Gea merupakan kiper paling senior yang dibawa Enrique dengan catatan 45 laga bersama Spanyol.
Akan tetapi, pada enam laga terakhir, Enrique lebih memercayakan gawang timnya ke Simon. Adapun Sanchez, yang belum sekalipun membela Spanyol, berpeluang dicoba Enrique seiring penampilan memukaunya bersama klub Liga Inggris, Brighton & Hove Albion.
Penyerang Spanyol, Alvaro Morata, juga ingin membuktikan diri bahwa keputusan Enrique memasukkan namanya ke dalam skuad Piala Eropa 2020 adalah hal tepat. Piala Eropa 2020 akan menjadi kesempatan keduanya membela La Furia Roja di turnamen besar, setelah Piala Eropa 2016.
”Saya adalah salah satu pemain yang dikritik ketika masuk dalam daftar 24 pemain Spanyol (di Piala Eropa 2020). Saya enggan memedulikan itu dan akan berjuang maksimal di seluruh laga Spanyol pada musim panas ini,” ucap striker yang mengemas 20 gol dari 44 laga bersama Juventus pada musim lalu itu, seperti dikutip Marca.
Tekad Joao Felix
Tekad serupa diusung Joao Felix. Sepanjang musim lalu, penyerang muda timnas Portugal itu tampil inkonsisten bersama Atletico Madrid. Ia hanya membuat 10 gol dari 40 laga bersama Atletico, sang juara Liga Spanyol.
”Bermain bersama timnas selalu menghadirkan motivasi lebih bagi saya. Tiba di pemusatan latihan tim Portugal dengan predikat juara Liga Spanyol memberikan tambahan semangat bagi saya untuk mengulangi kejayaan di Piala Eropa,” kata Felix, pemain yang telah mengemas tiga gol untuk Portugal, seperti dilansir A Bola.
Dalam ambisi untuk mempertahankan trofi Piala Eropa, Pelatih Timnas Portugal Fernando Santos membawa tim yang lebih muda dibandingkan di Perancis, lima tahun silam. Di lini depan, Santos masih menaruh kepercayaan tinggi kepada Cristiano Ronaldo (36). Akan tetapi, Santos juga telah memanggil 10 pemain yang berusia di bawah 25 tahun.
Alhasil, skuad Portugal di Piala Eropa 2020 berusia rata-rata 27,8 tahun. Sebagai perbandingan, 23 pemain ”Selecao” di Piala Eropa 2016 rata-rata menyentuh usia 28,5 tahun.
Santos berkata, ia akan memaksimalkan dua laga uji coba untuk mematangkan taktiknya. Laga uji coba melawan tim kuat, seperti Spanyol, sangat penting untuk mengasah dan mengukur kemampuan timnya menjelang menghadapi dua tim kuat di Grup F Piala Eropa 2020, yaitu Perancis dan Jerman.
”Para pendukung bisa mengandalkan kami untuk bersaing di Piala Eropa. Kami akan tampil dengan seluruh kemampuan terbaik, seperti telah kami tunjukkan selama ini,” kata Santos dilansir laman Federasi Sepak Bola Portugal (FPF).
Sementara itu, Perancis terus mengasah ketajamannya jelang menjalani penyisihan di Grup F yang disebut ”grup neraka” Piala Eropa 2020. ”Les Bleus” menggilas Wales, 3-0, pada laga uji coba lainnya di Stadion Allianz Riviera, Nice, Perancis.
Pelatih Timnas Perancis Didier Deschamps memperlihatkan wajah baru lini serangnya yang ditunggu publik, yaitu trio Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, dan Karim Benzema. Mbappe dan Griezmann masing-masing mencetak satu gol.
Benzema, yang kali pertama mengenakan kostum Les Bleus setelah sempat lima tahun lebih diasingkan, nyaris mencetak gol pada laga itu. Bola tendangan penaltinya pada laga itu ditepis kiper Wales, Danny Ward.
Meskipun demikian, Benzema dipuji Deschamps. ”Di laga ini, dia tidak beruntung (mencetak gol). Namun, Anda bisa melihat betapa berbakatnya dia secara teknis. Dia sedang menyimpan gol untuk nanti (Piala Eropa 2020),” katanya. (AFP/Reuters/DRI)