Batam Bangun Sirkuit untuk Pikat Penonton GP Formula 1 Singapura
Pemerintah berencana membangun sirkuit internasional di Batam. Pembangunan fasilitas olahraga otomotif itu diharapkan dapat menarik wisatawan dari penonton Grand Prix Formula 1 Singapura.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Kota Batam berencana membangun sirkuit internasional di lahan seluas 154 hektar. Pembangunan fasilitas olahraga otomotif itu diharapkan dapat menarik minat penggemar otomotif dunia yang setiap tahun memadati Sirkuit Jalanan Marina Bay untuk menonton Grand Prix Formula 1 Singapura.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Jumat (4/6/2021), mengatakan, pihaknya telah membebaskan 35 persen lahan dari total 154 hektar yang dibutuhkan untuk pembangunan sirkuit. Selain itu, Pemkot Batam juga tengah meningkatkan akses jalan, pelabuhan, dan bandara untuk memanjakan wisatawan.
”Kami berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau agar (rencana ini) dapat segera dikoordinasikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam,” kata Rudi yang mendampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo meninjau lokasi calon pembangunan sirkuit di Nongsa.
Bambang, yang juga duduk sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), menilai lokasi sirkuit di Nongsa sangat strategis mengingat jarak Pulau Batam hanya 30 menit perjalalan laut dari Singapura. ”Target pengunjung sirkuit ini memang wisatawan dari negara itu,” ujarnya.
Setiap tahun, lebih dari 200.000 penggemar otomotif dari seluruh dunia berkunjung ke Negeri Singa untuk menonton Grand Prix (GP) Formula 1 Singapura. Balapan Formula 1 di Sirkuit Jalanan Marina Bay yang selalu digelar pada malam hari itu telah berlangsung sejak 2008.
Bambang berharap nantinya sirkuit Batam bisa mencuri perhatian dari para penggemar otomotif dunia yang menonton GP Singapura. ”Provinsi Kepri, khususnya Batam, harus dapat memanfaatkan momentum itu,” ucapnya.
Provinsi Kepri, khususnya Batam, harus dapat memanfaatkan momentum itu.
Selain itu, Bambang juga berharap sirkuit di Nongsa dapat tumbuh menjadi salah satu destinasi wisata di Batam. Lokasi sirkuit yang berada dekat dengan kawasan resor di Pantai Nongsa bisa dimanfaatkan wisatawan mancanegara dari Singapura atau Malaysia untuk menyalurkan hobi otomotif setiap akhir pekan.
Rencana besar
Rencana pembangunan sirkuit di Batam merupakan bagian dari rencana besar Pemprov Kepri membangun infrastruktur pendukung untuk mempercepat pertumbuhan investasi dan pariwisata. Proyek besar lain yang masih digodok adalah pembangunan Jembatan Batam-Bintan senilai Rp 13,66 triliun.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, jembatan sepanjang 14,76 kilometer itu dibangun untuk menghubungkan dua pulau terpadat, Batam dan Bintan. Ia menilai, apabila dua pulau utama itu terhubung, perekonomian Kepri akan bertumbuh pesat.
”Semuanya saat ini sedang dalam proses. Pembangunan Jembatan Batam-Bintan dilakukan dengan hati-hati supaya nilai ekonomis tetap terjaga dan dapat memberikan manfaat ekonomi yang tinggi,” kata Ansar.
Menanggapi hal itu, Bambang mengatakan, pemerintah pusat terbuka dengan skema pembangunan infrastruktur yang melibatkan investor asing. Namun, ia meminta Pemprov Kepri agar memikirkan kesinambungan pembangunan infrastruktur bernilai tinggi itu secara matang agar manfaatnya betul-betul dapat dinikmati warga.
Pada 28 Mei, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi gerak cepat Pemprov Kepri yang telah memastikan ketersediaan lahan untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Ia berjanji akan memastikan pembangunan jembatan itu masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024.