Delapan penyerang untuk Piala Eropa 2020 milik Perancis terus berlomba menjadi pilihan utama Pelatih Didier Deschamps. Itu terlihat dalam laga melawan Wales. Mereka berlomba mencetak gol walau akhirnya hanya menang 3-0.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·5 menit baca
NICE, KAMIS — Kemenangan 3-0 Perancis atas Wales dalam laga persahabatan di Stadion Allianz Riviera, Nice, Kamis (3/6/2021), menjadi bukti betapa sengit persaingan antarpenyerang di tim ”Si Ayam Jantan” untuk mendapatkan tempat utama pada Piala Eropa 2020. Dibandingkan dengan tim-tim lain, skuad Perancis kali ini mungkin tim dengan penyerang paling mematikan sehingga mereka perlu berlomba ”tebar pesona” di hadapan Pelatih Didier Deschamps.
Laga menghadapi Wales menjadi kesempatan para pemain Perancis untuk mendapatkan perhatian dari Deschamps, terutama untuk lini depan. Tak pelak, mereka bermain penuh determinasi sejak awal laga. Para pemain mendikte penguasaan bola hampir sepanjang laga dengan rata-rata 68 persen berbanding 32 persen.
Setelah mati-matian mengimbangi permainan tuan rumah, Wales tak kuasa menahan serangan seusai bek sayap Neco Williams diganjar kartu merah di menit ke-25. Williams dianggap sengaja menahan laju bola sontekan Benzema yang nyaris 100 persen berpeluang menjadi gol.
Wales memang sempat bernapas lega kala penalti Benzema di menit ke-26 bisa dihalau kiper Danny Ward. Namun, setelah itu, pertahanan mereka digempur habis-habisan oleh para penyerang Perancis yang berlomba mencatat skor.
Gol pun tiba di menit ke-34 lewat sontekan penyerang Kylian Mbappe. Gol pemain asal Paris Saint German ini berawal dari sepakan luar kotak penalti gelandang Adrien Rabiot yang gagal dihalau sempurna penjaga gawang lawan. Setelah ditahan oleh kaki Ward, bola itu justru melambung di hadapan Mbappe yang dengan sigap menceploskannya ke gawang lawan.
Beruntung, karena permainanan apik Ward, Wales hanya kebobolan satu gol di babak pertama. Memasuki babak kedua, penyerang Perancis kian penasaran membobol gawang lawan. Di menit ke-47, Antoine Grizemann akhirnya mendapatkan giliran menceploskan bola ke gawang lawan. Sepakan akuratnya dari luar kotak penalti ke pojok kanan atas gawang lawan tak mampu dibendung.
Sekitar 12 menit sebelum laga usai, Ousmane Dembele yang menggantikan Mbappe mendapatkan giliran menjadi pencetak gol. Berawal dari sepakan Karim Benzema yang membentur tiang, bola begulir liar persis di depan kaki penyerang asal Barcelona itu sehingga dengan mudah bisa memasukkan bola ke gawang lawan.
Kami mencoba banyak hal, terutama untuk melawan tim yang bertahan secara dalam seperti Wales dengan lima bek kali ini. Itu agak sulit, tetapi kami punya waktu untuk memperbaiki keadaan.
Bagi Deschamps, kemenangan 3-0 sudah sangat memuaskan mengingat lawan bermain sangat bertahan. ”Kami mencoba banyak hal, terutama untuk melawan tim yang bertahan secara dalam seperti Wales dengan lima bek kali ini. Itu agak sulit, tetapi kami punya waktu untuk memperbaiki keadaan (sebelum Piala Eropa berlangsung),” tutur Deschamps dikutip Indiatvnews.com sehabis laga.
Kelegaan Benzema
Laga ini turut menandakan kembalinya Benzema ke skuad ”Les Bleus” setelah terakhir 2015. Penyerang berusia 33 tahun ini sempat cekcok dengan Deschamps sehingga terlempar dari timnas selama enam tahun terakhir.
Tak heran, walau gagal mencetak gol, Benzema lega bisa kembali bermain untuk timnas dan diberi kesempatan bermain penuh 90 menit. ”Saya merasa baik sepanjang laga dan menjadi lebih kuat seiring berjalan waktu. Kami masih punya waktu menyempurnakan pemahaman menyerang dan mencoba banyak hal. Saya bangga mengenakan jersey ini lagi dan saya ingin menunjukkan yang terbaik yang bisa saya lakukan,” katanya dilansir The Guardian.
Deschamps juga mengapresiasi penampilan Benzema yang tidak kenal lelah untuk membantu tim dan mencari peluang gol. ”Di laga ini, dia tidak beruntung (mencetak gol), tetapi Anda bisa lihat betapa berbakatnya dia secara teknis. Dia sedang menyimpan gol untuk nanti,” kata mantan pelatih Juventus itu.
Dari kubu Wales, Pelatih Rob Page kecewa dengan keputusan wasit memberi kartu merah kepada Williams. Menurut dia, tangan Williams tidak bergerak aktif. Akibat kartu merah itu, permainan menjadi tidak seimbang dan timnya kesulitan menjalankan strategi.
”Mengecewakan, tapi banyak hal positif yang bisa diambil. Kartu merah seperti ini mungkin terjadi di kompetisi dan kami harus siap menghadapinya. Terlepas dari itu, beberapa pemain menunjukkan performa menjanjikan kendati sulit menghadapi lawan yang unggul jumlah pemain,” tuturnya dikutip Skysports.com.
Salah satu pemain bersinar, yakni Ward. Walau timnya kalah, dia boleh jadi salah satu bintang dalam laga tersebut. Berkat penampilan spartannya, Wales cuma kemasukan tiga gol dari 14 peluang emas lawan. Wales benar-benar tak berkutik di laga ini. Terbukti mereka hanya membuat tiga peluang yang tepat sasaran.
”Ward fantastis. Saya tahu kami kebobolan tiga gol, tetapi saya pikir dia adalah pemain terbaik laga ini. Dia membuat sejumlah penyelamatan luar biasa. Jika bukan karena dia, mungkin kami kebobolan lebih dari tiga,” ujar gelandang Wales Daniel James dilansir Thesun.co.uk.
Jelang Piala Eropa 2020, Deschamps memanggil delapan penyerang dari 26 pemain yang dipanggil. Delapan penyerang itu adalah sederet bintang di klub masing-masing, yakni penyerang Paris Saint German Kylian Mbappe (22), serta penyerang Barcelona Antoine Griezmann (30) dan Ousmane Dembele (24).
Lalu, ada penyerang pengalaman asal Monaco, Wissam Ben Yedder (30); asal Chelsea, Olivier Giroud (34); dan asal Real Madrid, Karim Benzema (33), yang dipanggil lagi setelah terakhir pada 2015. Ada pula dua penyerang muda, yakni asal Bayern Munchen, Kingsley Coman (24), dan asal Borussia Monchengladbach, Marcus Thuram (23).
Itu menjadi komposisi yang ketat. Griezmann dan Giroud merupakan penyerang yang turut membawa Perancis mencapai final Piala Eropa 2016 Perancis dan menjuarai Piala Dunia 2018 Rusia. Coman dibawa ketika Perancis ke final Piala Eropa lima tahun lalu. Adapun Mbappe adalah penyerang muda yang menjadi pilihan utama saat Perancis juara dunia tiga tahun lalu, serta Dembele menjadi pelapisnya.
Benzema bukan nama baru di skuad Perancis. Sebelum berseteru dengan Deschamps 2015, dia menjadi andalan lini depan ”Si Biru” sejak 2007. Ben Yedder merupakan penyerang yang sedang naik daun di Liga Perancis lewat raihan runners-up top skor di bawah Mbappe dengan 20 gol dari 37 laga. Marcus Thuram adalah anak bek legendaris Perancis, Lilian Thuram, yang dinilai sebagai penyerang potensial.
Deschamp sengaja memanggil banyak penyerang kali ini. Selain untuk menunjang strategi, dia berharap para pemain itu terpacu bersaing sehat menjadi yang terbaik. Hal itu akan sangat menguntungkan Perancis yang punya target merebut gelar juara setelah gagal di turnamen edisi sebelumnya.
”Bakal selalu ada persaingan, tetapi Perancis sekarang lebih baik dengan adanya Karim (Benzema). Di sini, dengan kualitas, kecerdasan, dan bakat mengesankan, mereka (para penyerang) sama baiknya sehingga kami punya banyak pilihan. Saya suka permainan menyerang dan itulah mengapa saya memilih delapan penyerang,” papar Deschamps dikutip Marca, Jumat (21/5/2021). (AP/AFP/REUTERS)