Maverick Vinales menjalani balapan MotoGP seri Italia dengan status sebagai ayah menyusul kelahiran putrinya, Nina, Senin lalu. Pebalap Yamaha itu pun konsisten mencetak pace kompetitif dalam dua sesi latihan di Mugello.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
FLORENCE, JUMAT — Pebalap tim pabrikan Yamaha, Maverick Vinales, menjalani sesi latihan bebas di Sirkuit Mugello, Italia, Jumat (28/5/2021), dengan motivasi tinggi. Status sebagai ayah baru membuat pebalap asal Spanyol itu tampil bersih dengan mencetak pace terbaik dalam sesi pagi dan siang. Konsistensi itu menjadi modal kuat Vinales untuk memutus dominasi para pebalap Ducati di seri Italia tersebut.
Vinales dan istrinya, Raquel, baru saja dikaruniai putri pertama, Nina, yang lahir pada Senin lalu. Kehadiran buah hati itu menjadi sumber motivasi bagi pebalap berusia 26 tahun itu untuk memenangi MotoGP seri Italia di Sirkuit Mugello. Vinales pun mengawali akhir pekan ini dengan mencetak waktu tercepat pada sesi latihan bebas pertama (FP1). Dia mencetak waktu 1 menit 46,593 detik.
Vinales juga mencetak pace terbaik pada sesi pagi di kisaran 1 menit 47 detik tengah dengan ban depan-belakang berkompon lunak-medium. Dia unggul hampir 1 detik atas Johann Zarco (Pramac Ducati) dan dua pebalap Suzuki, Alex Rins serta Joan Mir yang menempati posisi kedua hingga keempat. Pada FP2, Vinales tidak mengejar waktu tercepat sehingga berada di posisi ke-17. Dia lebih fokus mengasah simulasi balapan serta mengumpulkan data ban.
Dia menggunakan kombinasi ban berkompon keras-keras, keras-medium, dan medium-medium, dan medium-lunak dalam FP2. Dia mencetak pace terbaik dengan kombinasi ban medium-medium pada rentang 1 menit 47 detik tengah. Kombinasi ban keras-medium juga menghasilkan pace yang kompetitif pada rentang 1 menit 47 detik besar.
Manajemen ban sangat krusial di Mugello yang merupakan trek kecepatan tinggi, dengan empat chicane yang menuntut daya cengkeram ban tinggi. Vinales menunjukan pengendalian M1 yang brilian saat melewati chicane tikungan 13 dan 14 yang sering menjadi lokasi persaingan para pebalap top, termasuk Marc Marquez dan Jorge Lorenzo pada 2014.
Konsistensi pace Vinales pada FP1 dan FP2 itu menjadi modal kuat untuk meraih podium di Mugello. Vinales baru sekali berdiri di podium Mugello, yaitu pada musim pertamanya bersama Yamaha pada 2017 dengan finis di posisisi kedua. Itu satu-satunya podium yang diraih Vinales di Mugello, dengan catatan 2015-2019 finis di posisi 7, 6, 2, 8, dan 6.
Kami berlimpah motivasi untuk Mugello. Saya sangat menyukai Mugello. Ini salah satu trek favorit saya di kalender MotoGP. Ini sirkuit yang memiliki hampir segala hal. Ada poin di trek ini di mana saya pada level yang bagus, dan secara umum saya biasanya kompetitif di Mugello.
”Kami berlimpah motivasi untuk Mugello. Saya sangat menyukai Mugello. Ini salah satu trek favorit saya di kalender MotoGP. Ini sirkuit yang memiliki hampir segala hal. Ada poin di trek ini, di mana saya pada level yang bagus, dan secara umum saya biasanya kompetitif di Mugello,” ungkap Vinales.
Rekan setim Vinales, Fabio Quartararo, juga mencetak pace yang kompetitif. Pebalap asal Perancis itu sudah pulih dari operasi arm pump lengan kanan dan siap bertarung maksimal untuk mempertahankan puncak klasemen. Quartararo kini mengumpulkan 80 poin, unggul satu poin atas posisi kedua pebalap Ducati, Francesco Bagnaia.
Pebalap asal Italia itu menjadi pebalap tercepat pada FP2 dengan 1 menit 46,147 detik. Bagnaia mencetak pace yang kompetitif dengan ban medium-medium, di mana dia berada dalam rentang 1 menit 47 detik tengah. Pilihan ban medium-medium ini sepertinya akan digunakan saat balapan oleh Ducati dan Yamaha.
Bagnaia dan rekan setimnya, Jack Miller, menjadi andalan Ducati untuk mempertahankan dominasi di Mugello. Tim asal Italia itu selalu memuncaki seri Italia pada 2017-2019. Musim lalu MotoGP tidak berlangsung di Mugello karena pandemi Covid-19. Ducati juga memiliki Johann Zarco yang membela tim satelit Pramac Racing untuk menjaga dominasi di Mugello.
”Saya memiliki perasaan yang bagus dengan Ducati dan mengetahui Ducati cukup kompetitif di sini, saya akan berusaha secara alami, dan berharap bisa memaksimalkan keunggulan motor,” ujar Zarco.
”Di sini, melihat situasi di Ducati, jika kami bisa menikmati, Pecco (Bagnaia), Jack, dan saya bersama-sama bisa memberi tekanan kepada lawan utama, yaitu pebalap Yamaha, Fabio (Quartararo), ini bisa sangat bagus bagi kejuaraan,” ujar Zarco.
Mereka akan mendapat tantangan kuat dari para pebalap Yamaha dan Suzuki yang optimistis lebih kompetitif di Mugello. Salah satu perbaikan yang mereka lakukan adalah menyelesaikan masalah ban depan terangkat saat berakselerasi keluar tikungan.
”Saya memeriksa balapan dari 2019, dan kami kehilangan banyak waktu, khususnya pada trek lurus, tetapi juga banyak pada area wheelie ketika keluar dari tikungan terakhir,” kata Alex Rins dikutip Crash.
”Saya sedikit khwatir, jadi saya menelepon kepala kru saya, Manu, ’Hei Manu, saya memeriksa lagi balapan dan kita kehilangan banyak waktu di area ini’, dan dia mengatakan, ’ya, jangan khawatir, kita telah jauh lebih baik pada area wheelie. Setelah balapan pada 2019, kita bekerja keras memperbaiki bagian itu, dan kita tidak akan mengalami wheelie di area itu’,” kata Rins yang berada di posisi ketiga dan kedua pada FP1 dan FP2.
”Jadi, yang pasti kami akan lebih baik di trek lurus. Namun, ya, kita lihat saja di mana saya dalam hal kecepatan dibandingkan dengan para pebalap Ducati, Honda, dan KTM yang juga menggunakan perangkat (ride-height), juga dengan Yamaha,” kata Rins.