Mimpi Leicester Direnggut pada Hari Terakhir Liga Inggris
Kekecewaan menyelimuti Stadion King Power, markas Leicester, pada hari terakhir Liga Inggris. Tiket Liga Champions yang sudah digenggam nyaris sepanjang musim direbut Chelsea dan Liverpool.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LEICESTER, SENIN — Dewi fortuna sama sekali tidak berpihak kepada Leicester City. Setelah hampir semusim penuh berada di empat besar Liga Inggris, skuad asuhan Manajer Brendan Rodgers ini terdepak dari zona Liga Champions pada hari terakhir.
”Si Rubah” menjadi tim paling lama yang berada dalam zona empat besar musim ini. Menurut Bleacher Report, mereka bertengger selama 242 hari, melebihi tim yang menyudahi musim di empat besar, Manchester City (130 hari), Manchester United (155 hari), Liverpool (139 hari), dan Chesela (102 hari).
Namun, empat besar yang sudah digenggam selama itu hilang di markas mereka, Stadion King Power, pada pekan terakhir Liga Inggris, Minggu (23/5/2021) WIB. Jamie Vardy dan rekan-rekan takluk dari Tottenham Hotspur, 2-4.
Dua gol penalti Vardy sempat memberikan harapan tinggi kepada publik Leicester. Mereka unggul pada awal babak kedua dengan skor 2-1 berkat dua gol itu. Namun, keungulan itu dirusak oleh gol bunuh diri kiper Kasper Schmeichel dan sepasang gol penyerang tim tamu Gareth Bale.
”Ini kekecewaan yang sangat besar untuk kami. Kami bertarung sekuat mungkin sepanjang musim. Saya selalu berkata, Anda akan dinilai baru setelah 38 laga. Sayangnya kami tidak berhasil menggapai itu (empat besar),” kata Rodgers, yang membawa timnya memenangi Piala FA musim ini.
Rodgers tidak bisa berkata banyak. Dia hanya bisa memuji pemain asuhannya karena perjuangan hebat musim ini. ”Saya tidak punya apa-apa selain kebanggaan kepada para pemain. Mereka bisa bertahan sejauh ini dengan banyaknya cedera yang kami alami. Mereka selalu memberikan hati dan jiwa setiap kali bermain,” katanya.
Chelsea menjadi tim yang paling beruntung. Mereka tidak kehilangan zona empat besar meski kalah dari Aston Villa dengan skor 1-2. Padahal, Chelsea sempat terpukul mundur hingga peringkat kelima usai Vardy mencetak gol keduanya.
Namun, ”Si Biru” pada akhirnya bisa mengambil keuntungan dari kekalahan Leicester. Chelsea mengakhiri musim di peringkat keempat dengan 67 poin, sementara Leicester di peringkat kelima dengan 66 poin.
”Ini adalah cerita untuk musim kami. Chelsea beruntung karena Tottenham melakukan pekerjaannya untuk kami. Berkat itu kami bisa mengakhiri musim dengan baik. Kami datang hari ini untuk menang, tetapi itu tidak berhasil,” kata Manajer Chelsea Thomas Tuchel, dikutip Sky Sports.
Kompetitor terdekat Si Rubah, Liverpool, saat bersamaan menang atas Crystal Palace di Stadion Anfield, 2-0. Liverpool, yang sebelumnya memilki poin sama dengan Leicester, melompat naik hingga peringkat ketiga dengan 69 poin.
Manajer Liverpool Juergen Klopp sangat terkejut dengan posisi timnya pada akhir musim. Dia tidak menyangka bisa mendapatkan posisi cukup baik walaupun sempat terpukul mundur hingga peringkat ke-8 pada pertengahan musim. Bahkan, mereka saja masih berada di luar empat besar pada dua pekan lalu.
”Luar biasa. Kami ingin perasaan seperti ini, laga seperti ini, atmsofer ini. Menyelesaikan musim di peringkat ketiga adalah luar biasa. Saya tidak memercayai ini bisa terjadi jika melihat beberapa minggu sebelumnya, itu seperti tidak mungkin. Kredit besar untuk para pemain,” ujar Klopp, yang turut senang dengan kembalinya penonton di Anfield.
Klopp menyebut pengalaman mengejar empat besar musim ini sebagai pelajaran terbaik dalam hidup. ”Dari tidak ada apa pun menjadi Liga Champions dalam lima pekan adalah sesuatu pencapaian sangat besar. Ini adalah pelajaran terbaik yang bisa didapatkan dalam hidup,” katanya.
Perpisahan Aguero
Di pertandingan lain, juara Liga Inggris, Manchester City, menaklukkan Everton lima gol tanpa balas di Stadion Etihad. Laga ini sangat emosional karena merupakan yang terakhir kali bagi striker veteran mereka, Sergio Aguero.
Dalam laga perpisahan itu, Aguero mencetak dua gol ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-65. Laga tersebut berakhir sempurna dengan pesta penyerahan trofi Liga Inggris pada skuad City.
”Sergio adalah sosok spesial. Ini adalah laga yang sempurna dan bagaikan sebuah dongeng, bagus untuknya. Dia mungkin akan bergabung ke klub yang selalu ada di hati saya, Barcelona. Saya yakin dia akan menikmatinya,” kata Manajer City Josep Guardiola yang tidak mampu membendung air matanya. (AP/REUTERS)