Pasangan baru ganda putra dan putri pelatnas bulu tangkis yang tidak mendapat banyak kesempatan tampil pada 2020, lolos ke final pada penampilan pertama mereka di Spanyol Masters, turnamen berlevel BWF Super 300.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HUELVA, SABTU - Turnamen bulu tangkis Spanyol Masters menjadi kesempatan berharga bagi atlet yang belum mendapat kesempatan bertanding akibat pandemi Covid-19, termasuk pemain baru di nomor ganda. Dua pasangan baru Indonesia akan merasakan final pertama mereka dalam turnamen berlevel BWF Super 300 tersebut.
Salah satu di antara mereka adalah ganda putri, Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani, wakil pertama Tim “Merah Putih” yang lolos ke final. Pada semifinal di Huelva, Spanyol, Sabtu (22/5/2021), Yulfira/Febby mengalahkan pasangan Skotlandia, Julie Macpherson/Ciara Torrance, 21-10, 21-14.
Spanyol Masters menjadi turnamen kedua Yulfira/Febby pada 2021 setelah Orleans Masters, 23-28 Maret. Pada turnamen berlevel BWF Super 100 itu, mereka tersingkir pada babak kedua.
Maka, target mereka untuk Spanyol Masters pun tak terlalu tinggi, yaitu melebihi hasil di Orleans. Setelah target tersebut tercapai, seperti disebutkan Yulfira, mereka bertekad tampil lebih kompak dan solid, termasuk untuk final. Lawan mereka di final adalah pemenang semifinal lainnya, antara unggulan teratas Amalie Magelund/Freja Ravn (Denmark) dan Alyssa Tirtosentono/Imke Van Der Aar (Belanda).
Yulfira/Febby baru berpasangan pada 2021. Sebelum bermain bersama Febby, Yulfira bergonta-ganti pasangan, di antaranya bersama Jauza Fadhila Sugiarto dan Agatha Imanuela. Karena tak juga mendapat pasangan yang setara dengan kemampuan ganda putri nomor satu Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, tim pelatih ganda putri membentuk beberapa pasangan baru, di antaranya Yulfira/Febby.
Yulfira dan Febby baru bertanding kembali pada 2021 karena tak memperoleh kesempatan tampil dalam beberapa turnamen yang digelar pada 2020. Tahun lalu, sebagian besar turnamen bulu tangkis dibatalkan akibat pandemi Covid-19.
Pasangan baru lain yang membuat kejutan adalah ganda putra, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. Menjadi pasangan terbaru di pelatnas utama ganda putra, Sabar/Reza lolos ke final untuk pertama kalinya.
Sebelum mengalahkan Adam Hall/Frederik Soegaard (Skotlandia/Denmark), 21-19, 13-21, 21-14, pada semifinal, Sabar/Reza menyingkirkan dua unggulan untuk menuju semifinal. Mereka mengalahkan Ruben Jille/Ties Van Der Lecq (Belanda/8) pada babak kedua dan rekan sepelatnas yang menjadi unggulan ketiga, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, di perempat final.
Sabar/Reza termasuk enam pasangan yang bergabung dalam pelatnas utama ganda putra. Berpasangan sejak 2020, tetapi hanya tampil dalam satu turnamen pada tahun tersebut, mereka mengawali 2021 dengan tampil di Orleans Masters dan mencapai semifinal. Sebelumnya, Sabar berpasangan dengan Frengky Wijaya, sementara Reza dengan Akbar Bintang Cahyono.
Mereka adalah salah satu dari empat ganda putra Indonesia yang tampil di Huelva selain Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjalani semifinal, pada Sabtu tengah malam waktu Indonesia. Pasangan lainnya adalah ganda putra muda terbaik, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Namun, ganda yang ditempatkan sebagai unggulan kedua itu disingkirkan Hall/Soegaard pada perempat final, Jumat, dengan skor 18-21, 21-17, 22-24.
Pelatih yang mendampingi pemain ganda putra di Spanyol, Aryono Miranat, menilai, meski tampil dengan baik, pertahanan Leo/Daniel kurang kokoh, terutama menjelang akhir permainan. “Pada poin-poin akhir gim ketiga, mereka sering didahului lawan dalam permainan drive dan net. Selain itu, komunikasi mereka juga tidak lancar sehingga menggangu rotasi posisi dalam permainan. Itu harus diperbaiki,” tutur Aryono melalui tim Humas dan Media PP PBSI.
Menempatkan wakil pada lima nomor di semifinal, Indonesia pun meloloskan tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, ke final. Chico memenangi persaingan sesama tunggal putra Indonesia, yang juga rekan satu kamar di asrama pelatnas bulu tangkis, ketika berhadapan dengan Shesar Hiren Rushtavito. Chico menang, 21-16, 21-19, atas unggulan pertama tersebut, sekaligus membalas kekalahan yang dialami pada babak kedua Korea Masters 2018.
Wakil di Dewan BWF
Dalam Rapat Umum Tahunan BWF yang diselenggarakan secara virtual, Indonesia menempatkan satu wakil sebagai anggota Dewan BWF, yaitu Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang “Rudy” Roediyanto, untuk periode 2021-2025. Dalam pemungutan suara yang dikumpulkan dari federasi bulu tangkis seluruh dunia, Rudy menempati peringkat ketiga di bawah dua urutan teratas, mantan pebulu tangkis China Zhang Jun dan mantan pemain Inggris Nora Perry.
“Saya tidak menduga bisa mendapatkan posisi ketiga, apalagi yang memilih federasi bulu tangkis sedunia,” ujar Rudy yang dihubungi di Tokyo, Jepang. Dia berada di Tokyo karena menjalankan tugas sebagai Deputy Sport Manager Event Badminton untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Rudy menjadi orang kedelapan Indonsia di Dewan BWF. Sebelumnya, Indonesia diwakili Ferry Sonneville (1961-1965), Sudirman (1973-1975), Suharso Suhandinata (1975-1983), Rudy Hartono (1972-1986 dan 1994), Titus Kurniadi (1986-1994), Justian Suhandinata (1986 - sekarang), dan Anton Subowo (2014-2019).
Dari rapat tahunan itu, Rudy juga menyebutkan bahwa usul beberapa federasi, termasuk PBSI untuk menggunakan format skor 5 set x 11 poin batal diterapkan. Ini karena dalam pemungutan suara, hanya ada 66,21 persen yang menyetujui usul tersebut.
“Suara yang menyetujui kurang 0,8 persen, sehingga format skor tetap menggunakan 3x21,” katanya.