Keberhasilan Atletico Madrid menjuarai La Liga musim ini tidak lepas dari peran Luis Suarez. Tidak hanya gol, Suarez menghadirkan pula mental juara yang dibutuhkan demi mengakhiri paceklik gelar liga selama tujuh musim.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
VALLADOLID, SABTU — Luis Suarez sudah dianggap memasuki masa senja dalam kariernya oleh manajemen Barcelona pada akhir musim 2019-2020. Alhasil, Suarez dilego klub asal Catalan itu ke Atletico Madrid dengan harga hanya 7 juta euro atau sekitar Rp 101,5 miliar pada awal musim 2020-2021. Ketika musim ini berakhir, penyerang asal Uruguay ini justru mampu mengakhiri dahaga gelar La Liga selama tujuh musim bagi ”Los Rojiblancos”.
Suarez adalah pemain paling penting bagi raihan gelar liga ke-11 Atletico. Ia mencetak 21 gol sekaligus pemain tersubur Atletico. Jumlah itu setara dengan 31,3 persen total gol yang dicetak Atletico di musim ini yang berjumlah 67 gol. Satu gol Suarez menjadi penentu kemenangan ”Los Rojiblancos” dalam laga pemungkas musim ini melawan Real Valladolid, Sabtu (22/5/2021), di Stadion Jose Zorrilla.
Suarez mencetak gol kedua Atletico di menit ke-67. Gol itu menunjukkan pemain berjuluk ”El Pistolero” itu masih memiliki insting terbaik seorang penyerang. Suarez mampu lolos dari jebakan offside pemain belakang Valladolid, kemudian berlari cepat dengan bola yang tidak bisa dikejar pemain tim lawan. Suarez mengakhiri peluang emasnya itu dengan tembakan terarah ke sisi kiri gawang Valladolid yang dikawal Jordi Masip.
Sebelum gol Suarez, Angel Correa mencetak gol penyama kedudukan bagi Atletico saat laga memasuki menit ke-57. Adapun Valladolid secara mengejutkan mampu unggul lebih dulu melalui serangan balik cepat yang diselesaikan pemain sayap, Oscar Plano, di menit ke-18.
Berkat raihan tiga poin itu, Atletico memastikan diri sebagai juara Liga Spanyol musim 2020-2021. ”Los Rojiblancos” yang mengumpulkan 86 poin, unggul dua poin dari sang rival sekota, Real Madrid. Pada laga terakhir, Real juga unggul 2-1 atas Villarreal.
Seusai peluit panjang berbunyi senyum merekah hadir di wajah Suarez, tetapi ia tidak bisa menahan lebih lama tangisan haru yang menandakan kebahagiaannya. Suarez menangis ketika melakukan panggilan video dengan sang istri, Sofia Balbi, di tengah lapangan. Balbi tetap berada di Madrid bersama ketiga anak mereka.
”Istri dan anak-anak saya ikut merasakan masa-masa tersulit dalam karier sepak bola saya. Saya telah menjalani banyak tahun dan momen di sepak bola, tetapi awal musim ini adalah masa tersulit untuk dilalui,” kata Suarez kepada Movistar.
Selanjutnya, Suarez juga tidak bisa menahan tangisannya di masa wawancara seusai laga itu. ”Barcelona meremehkan saya, mereka tidak menghargai saya. Atletico adalah klub yang membuka pintu untuk memberikan saya kesempatan, maka saya akan selalu berterima kasih kepada klub ini atas kepercayaannya kepada saya,” lanjut Suarez, sambil sesekali menyeka matanya.
Perasaan emosional itu terlihat serupa saat Suarez mempersembahkan gelar Piala Amerika untuk Uruguay pada 2011. Ketika itu, tangis Suarez pecah seusai Uruguay memastikan kemenangan 3-0 atas Paraguay di laga final.
Nyaris menganggur
”El Pistolero” wajar merasa sangat emosional dengan gelar La Liga bersama Atletico. Pasalnya, ia hampir saja menjadi pengangguran di awal musim ini karena kesulitan mencari klub baru setelah dinyatakan tidak masuk rencana proyek regenerasi Barca di musim ini.
Juventus sempat menyatakan ketertarikan kepada dirinya. Namun, Juve tidak lagi memiliki ruang bagi pemain berpaspor non-Eropa sehingga Suarez harus menjalani tes bahasa Italia untuk mendapatkan kewarganegaraan Italia seperti sang istri.
Proses tes itu pun diduga penuh kecurangan. Meskipun Suarez tidak terbukti terlibat untuk menyiapkan kecurangan, tuduhan itu sempat membuat Suarez menjalani proses penyelidikan yang membuatnya terancam hukuman penjara. Empat pejabat Universitas Perugia, tempat Suarez menjalani tes, menjadi pihak yang dijatuhi hukuman disiplin berupa larangan beraktivitas di kampus itu selama delapan bulan.
Di sisi lain, keputusan Juve untuk merekrut kembali Alvaro Morata dengan status pinjaman dari Atletico membuka jalan Suarez untuk tetap di Spanyol. Awalnya kepindahan Suarez itu sempat terkendala karena adanya klausul di dalam kontrak bersama Barca yang melarang Suarez hijrah ke dua rival Barca di Spanyol, yaitu Real Madrid dan Atletico Madrid. Untuk menyiasati hal itu, Atletico pun bersedia membayar biaya kompensasi 7 juta euro.
Pengorbanan Atletico itu dibayar tuntas oleh Suarez. ”El Pistolero” mencetak sejumlah gol penentu kemenangan yang amat krusial dalam perjalanan Atletico untuk meraih gelar liga ke-11. Jumlah 21 gol Suarez di La Liga musim ini setara dengan sumbangan golnya saat mempersembahkan gelar juara La Liga kepada Barca pada musim 2018-2019.
”Atletico memiliki tahun yang luar biasa. Kami adalah tim yang paling konsisten sehingga pantas menjadi juara,” kata Suarez.
Gelar Liga Spanyol bersama Atletico adalah raihan kelimanya. Secara total, Suarez telah meraih tujuh gelar liga bersama empat klub berbeda, yakni Nacional, Ajax Amsterdam, Barca, dan Atletico.
Mengikuti David Villa
Kepindahan Suarez ke Atletico ibarat sebuah déjà vu bagi Barca. Pada awal musim 2013-2014, David Villa telah lebih dulu berlabuh ke Atletico setelah ”dibuang” oleh Barca setelah mendatangkan Neymar dari Santos.
Villa, pencetak gol terbanyak untuk tim nasional Spanyol dengan 59 gol, hanya ditebus ”Los Rojiblancos” dengan mahar 5 juta euro (Rp 87,5 miliar). Kehadiran Villa memberikan berkat bagi Atletico yang mampu mempersembahkan gelar liga di akhir musim. Pada musim perdananya di Stadion Vincente Calderon, Villa mencetak 13 gol di La Liga.
Bagi Pelatih Atletico Diego Simeone, Suarez adalah pelengkap puzzle yang telah dinantikan dirinya untuk kembali membawa ”Los Rojiblancos” juara di Spanyol. Menurut dia, Suarez memiliki kualitas yang lebih dari seorang pencetak gol.
”Suarez adalah sosok juara. Ketika klub besar seperti Barcelona meninggalkannya, ia berkata kepada saya kalau dirinya bersedia membantu Atletico dan itulah yang ia buktikan untuk menghadirkan tahun bersejarah buat klub ini,” ujar Simeone, dilansir AS.
Presiden Atletico Enrique Cerezo menilai, Suarez adalah pribadi yang luar biasa di dalam dan luar lapangan. Suarez adalah sosok penyerang tengah yang selama ini diinginkan Atletico.
”Oleh karena itu, kami pastikan ia akan memperbaharui kontraknya di musim panas ini. Saya tidak punya keraguan bahwa ia masih memiliki banyak ambisi bersama kami,” ujar Cerezo. Kontrak Suarez bersama Atletico pun baru berakhir pada 30 Juni 2022.
Keterikatan Suarez dengan Atletico sudah sangat erat. Suarez bersama seluruh pemain Atletico menghampiri ribuan pendukung ”Los Rojiblancos” yang hadir langsung di Valladolid. Meskipun laga melawan Valladolid berlangsung tanpa penonton, tetapi fans Atletico rela hadir di tempat parkir stadion untuk menyambut tim ketika tiba di stadion serta merayakan gelar juara liga di akhir laga. (AFP)