Charles Leclerc menghadirkan kegembiraan sekaligus keresahan bagi Ferrari dengan meraih pole position sebelum kecelakaan. Jika girboks mobil harus diganti, Leclerc otomatis mundur lima posisi start.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MONTE CARLO, SABTU — Charles Leclerc memastikan performa Ferrari SF21 bukan ilusi, dengan meraih posisi start terdepan Formula 1 seri Monaco. Namun, pole position pertama Ferrari setelah seri Meksiko 2019 itu, bisa melayang jika mobil Leclerc yang menabrak pembatas lintasan di akhir kualifikasi harus mengganti girboks. Dalam skenario terburuk itu, Leclerc akan start dari posisi keenam, dan pole position menjadi milik pebalap red Bull Max Verstappen.
Ya, saya mengkhawatirkan penalti (untuk penggantian girboks). Saya selalu sangat tidak beruntung di sini, mari kita tunggu dan lihat saja.
“Ya, saya mengkhawatirkan penalti (untuk penggantian girboks). Saya selalu sangat tidak beruntung di sini, mari kita tunggu dan lihat saja,” ungkap Leclerc seusai kualifikasi, Sabtu (22/5/2021).
Kekhawatiran juga dirasakan oleh seluruh tim yang diungkapkan oleh Kepala Ferrari F1 Mattia Binotto. “Kami mengkhawatirkan girboks, tetapi kami akan menyerahkan itu kepada para insinyur, biarkan mereka melihat dalam beberapa jam ke depan,” ungkapnya.
Leclerc meraih pole position dengan mencetak waktu 1 menit 10,346 detik. Dia menggusur Verstappen yang sebelumnya memuncaki Q3 dengan 1 menit 10,576 detik. Posisinya Leclerc sempat terancam oleh lap pamungkas yang dilakukan oleh Verstappen dan pebalap Mercedes Valtteri Bottas. Namun, 18 detik menjelang waktu berakhir, Leclerc mengalami kecelakaan dan kualifikasi diakhiri.
Pebalap andalan Ferrari itu menabrak sisi kanan pembatas sirkuit kemudian mobil meluncur tak terkendali memotong chicane (tikungan) dan kembali menabrak pembatas. Roda depan kanan mengalami kerusakan parah, tetapi Leclerc tidak cedera.
“Sepertinya girboks mengalami kerusakan,” ujar mantan pebalap Mercedes Nico Rosberg yang menjadi komentator di Sky Sports.
Kerusakan girboks bisa menjadi mimpi buruk bagi Leclerc dan Ferrari, karena penggantian komponen itu otomatis berujung penalti lima posisi start. Kondisi ini bak dua mata pisau bagi Ferrari. Jika Leclerc mendapat hukuman mundur lima posisi start, pole position akan menjadi milik Verstappen disusul Bottas, dan start ketiga ditempati rekan setim Leclerc, Carlos Sainz Junior.
“Ini sangat disayangkan berakhir di dinding, ini tidak terasa sama tetapi saya sangat senang dengan putaran saya. Saya tidak melakukan dengan baik pada tikungan pertama, tetapi kemudian pada sektor kedua dan ketiga saya bisa melakukan dengan baik. Sangat senang, sangat senang bisa berada di posisi start terdepan karena secara mental sangat sulit bagi saya setelah Q2. Saya bisa merasakan saya cukup emosional di dalam mobil, sekarang ini Q3, sekarang saatnya mengerahkan segalanya. Saya bisa melakukan itu dan saya sangat senang,” lanjut pebalap Monegasque itu tentang putaran terbaiknya.
“Untuk mencetak poin baru besok (Minggu) tetapi kami sangat terkejut bisa berada di pole dan posisi keempat (Sainz) untuk balapan besok,” ungkap Leclerc yang belum pernah mencetak poin di Monaco.
Situasi ini bisa sangat menguntungkan bagi Verstappen yang juga sangat kompetitif sejak FP3. Pebalap Red Bull itu mengaku mobilnya sangat lemah pada sesi latihan Kamis, tetapi kemudian melesat sejak FP3 hingga kualifikasi. Dia bahkan mengungguli para pebalap Mercedes, Bottas dan Hamilton. Dengan performa yang dia tunjukan sepanjang musim ini, dia tetap memiliki peluang memenangi seri Monaco meskipun start dari posisi kedua.
Kini, dengan potensi Leclerc terkena penalti mundur posisi start, peluang meraih kemenangan pertama di Monte Carlo akan lebih terbuka. Verstappen memiliki peluang menang balapan pada musim 2019, tetapi dia tidak bisa mendahului Hamilton, dan bahkan terkena hukuman tambahan waktu lima detik.
“Saya merasa sangat nyaman, saya benar-benar berusaha mewujudkan ini. Putaran berlangsung dengan sangat baik, sayang bendera merah mengacaukan peluang meraih pole. Apapun itu, sejauh ini akhir pekan yang sangat bagus,” ungkap Verstappen terkait putaran terakhirnya yang sangat bagus dan berpeluang menghasilkan posisi start terdepan.
Peluang memperbaiki posisi start juga gagal didapat oleh Bottas karena bendera merah menyusul kecelakaan yang dialami Leclerc. “Sangat mengecewakan tidak bisa mendapatkan putaran terakhir. Terkadang seperti inilah yang terjadi,” ujar pebalap Finlandia itu.
“Saya mengerahkan segalanya untuk putaran terakhir. Kesempatan pertama tidak cukup untuk pole tetapi saya merasa bagus setelah putaran kedua. Saya pikir kami melakukan kemajuan yang bagus dengan mobil sepanjang akhir pekan ini, sudah pasti lebih senang mobil sepanjang kualifikasi. Kami akan berusaha sekuat tenaga besok. Ini Monaco, semuanya bisa terjadi,” pungkas Bottas.
Bottas memiliki peluang yang jauh lebih baik dibandingkan Hamilton untuk meraih podium, bahkan memenangi balapan. Hamilton yang kini memuncaki klasemen pebalap dengan 94 poin, hanya bisa start dari posisi ketujuh.
“Mobil tidak terasa terlalu buruk pada Kamis dan kami melakukan beberapa perubahan untuk Sabtu ini. Sekarang kami kembali lagi ke perencanaan strategi. Daya cengkeram kurang, dan itu membuat mobil overdrive dan sayangnya itu tidak membaik. Ini sesuatu yang sulit. Valtteri bisa meraih sesuatu, tetapi kami mengalami masalah hari ini. Saya menduga minimal semoga bisa finis ketujuh, dan kemudian berharap kami bisa meraih lebih tinggi lagi,” ungkap Hamilton dikutip BBC.