Chelsea, Leicester City, dan Liverpool berjuang untuk merebut dua tiket terakhir Liga Champions untuk mendampingi duo Manchester. Hasil di pekan terakhir, Minggu (25/5/2021), akan menentukan komposisi empat besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, RABU — Pekan terakhir Liga Inggris musim 2020-2021, yang akan dilangsungkan serempak pada Minggu (23/5/2021) pukul 22.00 WIB, tinggal menyisakan ”perang” untuk memperebutkan dua tiket tersisa untuk berlaga di Liga Champions. Chelsea, Leicester City, dan Liverpool akan berjuang hingga titik keringat terakhir demi mengakhiri kampanye musim ini di posisi empat besar.
Selain Manchester City telah menyegel gelar juara musim ini, tiga tim dipastikan pula turun kasta di musim depan. Ketiganya adalah Sheffield United, West Bromwich Albion, dan Fulham.
Manchester City dan Manchester United menjadi dua tim asal Inggris yang dipastikan mentas di Liga Champions edisi 2021-2022. Alhasil, jatah dari Liga Inggris tersisa dua tim yang masih berpeluang diraih oleh Chelsea yang memiliki 67 poin, Leicester dengan 66 poin, serta Liverpool yang mengumpulkan 63 poin. ”Si Merah” berpeluang mengudeta posisi Leicester di posisi keempat apabila mampu mengalahkan Burnley di laga ke-37, Kamis (20/5/2021) dini hari.
Sengitnya persaingan tiket Liga Champions disebabkan kemenangan 2-1 yang diraih Chelsea atas Leicester, Rabu (19/5/2021) dini hari WIB, di Stadion Stamford Bridge. Sebenarnya apabila menang di laga itu, Leicester bisa menyegel satu tiket Liga Champions. Namun, akibat kekalahan ke-11 di musim ini, ”Si Rubah” tidak hanya digeser Chelsea dari peringkat ketiga, tetapi juga terancam terlempar dari zona empat besar di akhir musim ini.
Untuk lolos ke Liga Champions, Leicester wajib menang di laga pamungkas menghadapi Tottenham Hotspur di Stadion King Power. Selain itu, mereka perlu berharap salah satu dari Chelsea atau Liverpool gagal meraih kemenangan di pertandingan penutup musim.
Situasi sulit di akhir musim ini layaknya déjà vu bagi anak asuhan Brendan Rodgers. Pada musim 2019-2020, Leicester selalu berada di posisi empat besar sejak pekan ketiga, tetapi tiket Liga Champions raib setelah kalah dari MU di laga terakhir. Leicester pun terlempar ke peringkat kelima dan berlaga di Liga Europa musim ini.
Di setiap pekan musim ini, Leicester juga tidak pernah keluar dari posisi empat besar. Oleh karena itu, Rodgers tidak ingin Si Rubah kembali mengalami kekalahan di laga terakhir liga. Setelah meraih gelar Piala FA perdana seusai mengalahkan Chelsea, 1-0, Sabtu (15/5/2021), manajer asal Irlandia Utara itu yakin skuadnya termotivasi untuk melengkapi capaian gemilang musim ini dengan mendapatkan tiket Liga Champions. Leicester untuk pertama dan terakhir kali tampil di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa pada musim 2016-2017.
”Kami akan bangkit dan berjuang maksimal untuk mendapatkan tiga poin terakhir di musim ini. Apabila kami gagal masuk zona Liga Champions, saya menganggap kami tetap menjalani musim yang luar biasa,” kata Rodgers dilansir BBC.
Dua jalan
Sementara itu, Chelsea masih memiliki dua jalan untuk berlaga di Liga Champions. ”Si Biru” wajib menang atas Aston Villa di Stadion Villa Park untuk mengunci posisi ketiga.
Hasil imbang atau seri di Villa Park bisa membuat Chelsea terlempar dari empat besar. Meski begitu, Chelsea masih memiliki satu jalur untuk tampil di Liga Champions musim depan, yakni dengan meraih kemenangan di partai puncak Liga Champions kontra Manchester City di Stadion do Dragao, Portugal, 29 Mei mendatang. Aturan juara Liga Champions langsung lolos ke fase grup musim berikutnya berlaku sejak musim 2006-2007.
Bagi Manajer Chelsea Thomas Tuchel, timnya wajib menyapu bersih kemenangan di dua laga terakhir musim ini. ”Pekerjaan kami belum selesai. Kami masih memiliki dua laga tersisa yang harus dimenangi agar kami bisa menyelenggarakan perayaan untuk menutup musim ini,” kata Tuchel kepada Sky Sports.
Demi meraih hasil maksimal di dua laga terakhir itu, Tuchel perlu mencari cara instan untuk menutup kelemahan lini depannya. Di Liga Inggris musim ini, pencetak gol terbanyak Chelsea ialah gelandang bertahan Jorginho dengan catatan tujuh gol. Penyerang kepercayaan Tuchel, Timo Werner, yang telah tampil 34 laga di musim debutnya di Inggris, baru mencetak enam gol.
Rata-rata gol Werner justru kalah dari dua penyerang tengah yang selama ini memulai laga dari bangku cadangan, yakni Tammy Abraham dan Olivier Giroud. Abraham rata-rata mencetak 0,27 gol per laga, Giroud dengan 0,23 gol per laga, sedangkan Werner hanya mencatatkan 0,19 gol per laga.
Secara umum, statistik penyelesaian akhir Werner bersama Chelsea di seluruh ajang musim ini amat buruk. Menurut Squawka, Werner memiliki 29 peluang emas di seluruh kompetisi, tetapi hanya mampu mengonversi delapan peluang menjadi gol.
”Catatan golnya sangat buruk bagi penyerang tengah yang bermain untuk klub besar. Tuchel perlu mencari solusi untuk lini depan karena Chelsea hanya membutuhkan penyerang yang rutin mencetak gol untuk menyempurnakan strateginya,” ujar Graeme Souness, mantan pemain dan pelatih Liverpool.
Adapun Liverpool memiliki dua laga di liga menghadapi Burnley dan Crystal Palace. Apabila mampu mengalahkan kedua lawannya itu, ”Si Merah” akan berada di atas Leicester meskipun kedua tim akan mengakhiri musim ini dengan poin sama. Sebab, Liverpool unggul selisih gol atas Si Rubah.
Liverpool masih bisa mengakhiri musim di empat besar apabila hanya mengumpulkan empat poin di dua laga pemungkas itu. Hanya saja, Si Merah perlu berharap salah satu dari Chelsea atau Leicester kalah di laga terakhir.
”Finis di empat besar sangat penting bagi kami. Anda bisa lihat wajah semua pemain ketika Alisson mencetak gol penentu kemenangan melawan West Bromwich Albion. Mereka sangat berambisi untuk bermain di Liga Champions musim depan,” ujar Manajer Liverpool Juergen Klopp pada konferensi pers jelang laga kontra Burnley, dilansir laman klub. (AFP)