Werner Pimpin Revans Instan Chelsea atas Leicester
Chelsea menuntaskan revans atas Leicester City pada laga peka ke-37 Liga Inggris, Rabu. Berkat kemenangan itu, Chelsea menjaga kans meraih tiket Liga Champions Eropa musim depan lewat posisi empat besar di Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/GLYN KIRK/POOL
Gelandang Chelsea, Jorginho, merayakan golnya lewat tendangan penalti ke gawang Leicester City pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, London, Rabu (19/5/2021) dini hari WIB. Chelsea menang 2-1 pada laga itu.
LONDON, RABU – Timo Werner memang tidak mencetak gol dalam kemenangan 2-1 yang diraih Chelsea atas Leicester City dalam laga ke-37 Liga Inggris, Rabu (19/5/2021) dini hari WIB, di Stadion Stamford Bridge. Tetapi, penyerang asal Jerman menjadi pemain paling aktif mengganggu lini pertahanan “Si Rubah”.
Dalam laga di Stamford Bridge itu, “Si Biru” memiliki dua misi, yakni melakukan revans atas kekalahan menyakitkan di final Piala FA, Sabtu lalu, kemudian meraih tiga poin untuk menjaga peluang mengakhiri musim ini di posisi empat besar. Atas dasar itu, mayoritas skuad Chelsea masih jauh lebih baik dibandingkan laga final Piala FA di Stadion Wembley, termasuk Werner.
Werner, yang diturunkan sebagai penyerang tunggal dalam formasi favorit Manajer Chelsea Thomas Tuchel, 3-4-2-1, tampil dengan mobilitas tinggi di kotak penalti Leicester. Bek tengah Leicester, Wesley Fofana, tampak kewalahan menjalankan tugasnya menjaga ketat Werner.
Di babak pertama, Werner mencetak dua gol yang dianulir oleh wasit Mike Dean. Pertama, Werner mencetak gol setelah menerima umpan terobosan dari Mason Mount. Tetapi, gol itu dianulir karena hakim garis mengangkat bendera yang menandakan penyerang tim nasional Jerman itu berada dalam posisi offside.
Suporter Chelsea berteriak menyambut gol yang dicetak pemain Chelsea pada lanjutan pertandingan Liga Inggris melawan Leicester City di Stadion Stamford Bridge, London, Rabu (19/5/2021) dini hari WIB. Chelsea menang, 2-1, pada laga itu.
Kemudian, Werner kembali mencetak gol melalui skema sepak pojok. Dean sempat mengesahkan gol itu karena bola telah melewati garis gawang seiring sinyal yang diterima lewat jam tangan digitalnya. Hanya saja, Dean akhirnya menganulir gol itu karena melalui tayangan video yang diamati asisten wasit peninjau video (VAR), Werner memasukkan bola menggunakan lengannya.
Akibat dua keputusan itu, sekitar 8.000 fans Chelsea yang hadir langsung di Stamford Bridge menyoraki Dean ketika meninggalkan lapangan pada jeda babak pertama.
Gol yang dinantikan Chelsea tiba pade menit ke-47. Bek Chelsea, Antonio Ruediger, mencetak gol menggunakan lututnya setelah memanfaatkan sepak pojok yang dieksekusi Ben Chilwell. Lalu, ketika laga memasuki menit ke-65, pergerakan Werner dengan bola di kotak penalti Leicester membuat dirinya dijatuhkan Fofana.
TANGKAPAN LAYAR BBC
Statistik laga Chelsea versus Leicester City pada ajang Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Rabu (19/5/2021) dini hari WIB.
Dean, yang kembali membutuhkan analisis dari VAR, memberikan penalti kepada tim tuan rumah. Insiden itu adalah keempat kalinya Werner memenangkan penalti untuk Chelsea di Liga Inggris musim ini. Penalti pun dengan sempurna dieksekusi Jorginho pada menit ke-66.
Selain memberikan Chelsea penalti, Werner menjadi pemain yang paling banyak menciptakan tembakan di laga itu. Selama 90 menit bermain, penyerang yang didatangkan dari RB Leipzig itu melakukan empat tembakan.
Belum ada waktu untuk selebrasi. Pekerjaan kami belum selesai karena masih ada dua laga yang akan menentukan capaian kami pada musim ini. (Thomas Tuchel)
Namun, kegagalan Werner mencetak sepasang gol di babak pertama membuat Tuchel kecewa. Hanya saja, kegeraman Tuchel kali ini bukan karena sang penyerang kembali gagal memaksimalkan berbagai peluang. Sang pelatih asal Jerman kecewa dengan keputusan VAR.
“Kami frustasi dengan keputusan VAR di babak pertama. Saya sangat mendukung VAR untuk memberikan keputusan yang tepat ketika dibutuhkan. Akan tetapi, dalam beberapa momen krusial yang kami jalani pada musim ini, keputusan (VAR) sangat sulit dipahami,” ujar Tuchel.
AP/GLYN KIRK/POOL
Wasit Mike Dean (kiri) bertukar argumen dengan pemain Leicester City, Ayoze Perez, pada laga Liga Inggris antara Chelsea dan Leicester City di Stadion Stamford Bridge, London, Rabu (19/5/2021) dini hari WIB.
Berburu Liga Champions
Raihan tiga poin atas tim tamu membuat Chelsea menggeser Leicester di papan klasemen sementara. Chelsea berada di posisi ketiga dengan 67 poin sehingga memiliki peluang untuk meraih tiket Liga Champions Eropa musim depan. Sedangkan Leicester, yang mengumpulkan 66 poin, berada di peringkat keempat.
Meski telah berada di posisi ketiga, Tuchel menilai tugas pemainnya di liga belum usai. Ia meminta pasukannya langsung mempersiapkan diri menghadapi Aston Villa di Stadion Villa Park, Minggu (23/5). Kemenangan atas Villa adalah harga mati agar Chelsea bisa memastikan diri kembali berlaga di Liga Champions musim depan.
“Belum ada waktu untuk selebrasi. Pekerjaan kami belum selesai karena masih ada dua laga yang akan menentukan capaian kami pada musim ini,” ucap Tuchel dilansir laman resmi Chelsea.
Peringkat 12 besar klasemen sementara Liga Inggris hingga Rabu (19/5/2021) dini hari WIB.
Dua laga yang dimaksud Tuchel adalah laga pemungkas liga kontra Aston Villa serta final Liga Champions menghadapi Manchester City, 29 Mei mendatang.
Apabila Chelsea tumbang atau seri dari Aston Villa dan finis di posisi kelima, “Si Biru” masih berpeluang menggaransi satu tempat di Liga Champions edisi 2021-2022 apabila menjadi juara Liga Champions musim ini.
Sementara itu, bagi Leicester, akhir musim ini bisa menjadi déjà vu seperti musim lalu saat tiket Liga Champions lepas dari genggaman di laga terakhir liga. Saat ini, “Si Rubah” memang masih berada di posisi keempat. Akan tetapi, posisi itu bisa saja digeser Liverpool yang akan menjalani laga pekan ke-37 melawan Burnley, Kamis (20/5) dini hari nanti. Kemenangan akan membawa Liverpool ke peringkat empat karena unggul selisih gol dari Leicester.
Selain berharap Liverpool tersandung di dua laga terakhir, Leicester wajib meraih tiga poin saat menjamu Tottenham Hotspur pada hari Minggu untuk mengakhiri musim ini di zona Liga Champions.
AP PHOTO/KIRSTY WIGGLESWORTH, POOL
Gestur Manajer Leicester City Brendan Rodgers seusai timnya menjuarai Piala FA musim 2020-2021 berkat kemenangan, 1-0, atas Chelsea pada laga final di Stadion Wembley, Sabtu (15/5/2021).
“Kami harus mendapatkan tiga poin pada hari Minggu, kemudian kita lihat ada di mana kami pada akhir musim. Jika gagal lagi melaju ke Liga Champions, bagi saya, kami tetap menjalani musim yang luar biasa,” kata Manajer Leicester Brendan Rodgers yang baru saja mempersembahkan gelar Piala FA perdana bagi “Si Rubah”.
Dibayar mahal
Meskipun menang, Chelsea tidak bisa tenang. Kemenangan atas Leicester itu berpotensi ditebus mahal oleh Chelsea. Gelandang pekerja kerasnya, N’Golo Kante, harus keluar lapangan ketika laga baru berjalan 33 menit.
Menurut Tuchel, Kante tidak mengalami cedera. Pergantian Kante dengan Mateo Kovacic di babak pertama justru untuk menghindari pemain tim nasional Perancis itu mengalami cedera.
“N’Golo (Kante) tidak cedera. Ia berkata kepada saya bahwa ia merasakan tidak nyaman di hamstring dan khawatir apabila lanjut bermain akan membuatnya cedera. Maka, kami memasukkan Kovacic karena tidak ingin mengambil risiko untuk N’Golo,” kata Tuchel.
AP/BERNAT ARMANGUE
Gelandang Chelsea N\'Golo Kante (tengah) berusaha menghindari jegalan pemain Real Madrid, Eder Militao, pada laga pertama semifinal Liga Champions Eropa di Stadion Alfredo di Stefano, Madrid, Spanyol, Selasa (27/4/2021).
Pada musim ini, Kante adalah salah satu pemain yang tidak tergantikan di lini tengah Chelsea. Ia telah bermain selama 3.061 menit di 47 pertandingan. Dalam sejumlah laga penting pada musim ini, termasuk dua laga semifinal Liga Champions melawan Real Madrid, Kante dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Sementara itu, dalam laga lainnya, sang juara Liga Inggris, Manchester City, secara mengejutkan kalah 2-3 dari Brighton & Hove Albion yang berada di peringkat ke-15. Kekalahan atas Brighton mengakhiri catatan 12 kemenangan beruntun City di markas lawan.
Pada laga itu, City harus bermain dengan 10 orang sejak nenit ke-10 menyusul kartu merah bek sayapnya, Joao Cancelo.(AFP)