Penampilan gemilang Stephen Curry untuk Golden State Warriors dan kemenangan juara bertahan Los Angeles Lakers di laga penutup musim reguler NBA menjadi awal kerja keras mereka untuk bersaing menuju "playoff".
Oleh
KORANO NICOLAS LMS
·3 menit baca
SAN FRANCISCO, SENIN - Kecemerlangan bintang Golden State Warriors Stephen Curry dan upaya terakhir Los Angeles Lakers pada laga pamungkas musim reguler NBA berujung pada hal yang tak terelakkan: kedua tim harus bersaing langsung memperebutkan dua kursi terakhir playoff Wilayah Barat.
Pada laga terakhir, Senin (17/5/2021) pagi WIB, Curry menambahkan satu catatan prestasi baru pada karier bola basketnya yang luar biasa, yakni menjadi pencetak angka terbanyak NBA untuk kedua kali. Pebasket berusia 33 tahun ini membuat 46 angka saat Warriors menjamu Memphis Grizzlies di Chase Center, San Francisco, dan membawa timnya menang, 113-101.
Dengan tambahan 46 poin itu, Curry mencatat rata-rata 32 poin per gim (ppg) saat dimainkan pada 63 laga dari 72 laga musim reguler. Dia mengungguli bintang Washington Wizards, Bradley Beal, yang mengoleksi 31,3 ppg. Hasil ini membuatnya menyamai catatan megabintang NBA Michael Jordan, dengan menjadi pencetak angka terbanyak NBA setelah menginjak usia 33 tahun.
Prestasi serupa diraih Curry musim 2015-2016. Curry mengikuti jejak tiga legenda NBA, yakni Jordan, Kareem Abdul-Jabbar, dan Wilt Chamberlain, sebagai pebasket NBA yang merebut lebih dari satu penghargaan pencetak angka terbanyak (2016, 2021); juara NBA (2015, 2017, 2018); dan pemain terbaik NBA (2015, 2016).
”Saya diberkati untuk kembali sehat, bisa bermain setiap malam, dan masuk ke lapangan pada tingkat permainan yang tinggi,” ujar Curry, yang sempat cedera panjang musim lalu.
Turnamen play-in
Upaya Curry nyaris seorang diri mengangkat permainan Warriors musim ini membawa timnya ke posisi delapan klasemen Wilayah Barat. Untuk bisa lolos ke playoff yang diikuti delapan tim terbaik tiap wilayah, mulai musim ini NBA mengenalkan sistem play-in, yang akan berlangsung pada 18-21 Mei. Dalam sistem baru ini, hanya enam tim teratas yang langsung lolos playoff, dan empat tim di urutan berikutnya berpeluang memperebutkan dua tempat tersisa.
Warriors langsung bertemu lawan berat di laga play-in, yakni juara bertahan Los Angeles Lakers yang menempati posisi ketujuh. Pemenang laga ini akan menjadi unggulan ketujuh wilayah Barat. Tim yang kalah masih punya peluang lolos sebagai tim kedelapan, dengan catatan mampu mengalahkan tim pemenang dari laga lain antara penghuni posisi ke-9 dan ke-10, yakni Memphis Grizzlies dan San Antonio Spurs.
Lakers terpuruk di posisi ketujuh karena kedua bintang yang membawa mereka juara NBA 2020, LeBron James dan Anthony Davis, bergantian cedera. Saat keduanya kembali tampil, Lakers berjuang hingga laga terakhir untuk merebut posisi keenam Wilayah Barat, dan menumbangkan New Orleans Pelicans, 110-98.
Dengan kemenangan ini, Lakers mengemas rekor menang-kalah, 42-30. Namun, saat bersamaan Portland Trail Blazers juga berhasil mengalahkan Denver Nuggets, 132-116, dan mencatat rekor menang kalah sama seperti Lakers. Blazers akhirnya berhak atas posisi keenam karena unggul 2-1 dalam tiga pertemuan dengan Lakers musim ini, dan Lakers harus puas berada di posisi ketujuh.
”Kami hanya harus bermain dengan kemampuan terbaik kami, dan menampilkan cara Lakers bermain basket,” ujar James tentang keharusan bertemu Warrios di laga play-in.
Lakers akan tetap mewaspadai Curry. ”Kami akan menghadapi pemain terbaik NBA dalam diri Steph. Kami harus siap merebut peluang dan mengatasi tekanan,” tambahnya.
James tak bermain hingga akhir saat melawan Pelicans untuk mengistirahatkan pergelangan kakinya yang baru pulih dari cedera. ”Saya akan baik-baik saja,” ujar pebasket berusia 36 tahun ini. (AFP/AP)