Bryant, dengan karier fantastis selama 20 tahun, diabadikan sebagai salah satu legenda bola basket dalam Hall of Fame. Dia dilantik bersama kelas terbaik sepanjang masa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
UNCASVILLE, MINGGU – Kobe Bryant akhirnya bisa bersanding dengan para legenda bola basket dalam museum Naismith Memorial Basketball Hall of Fame. Bryant, yang meninggal akibat kecelakaan helikopter pada Januari tahun lalu, diabadikan sebagai salah satu anggota Hall of Fame kelas 2020. Penghargaan ini merupakan impian besarnya sejak memulai karier.
Bryant resmi menjadi bagian dalam Hall of Fame setelah dilantik pada Minggu (16/5/2021) WIB, di Uncasville, Connecticut. Namanya diabadikan bersama mantan pemain NBA lain, seperti Tim Duncan dan Kevin Garnett, yang tergabung dalam kelas 2020.
Pelantikan Bryant sebagai anggota baru Hall of Fame berlangsung penuh haru. Legenda Los Angeles Lakers ini diwakili oleh sang istri, Vanessa, yang juga didampingi oleh sahabat sekaligus mentornya, Michael Jordan.
Vanessa berkata, penghargaan ini setimpal dengan pengorbanan dan jerih payah Bryant selama berkarier. Sang legenda selalu total dalam berlatih dan bertanding karena ingin menjadi yang terbaik dalam permainan bola basket.
“Selamat, sayang. Semua kerja keras dan pengorbananmu telah terbayar. Kamu sekarang menjadi salah satu bagian dari Hall of Fame. Kamu bukan lagi seorang MVP, tetapi menjadi salah satu yang terhebat. Saya bangga kamu melakukannya, Kobe. Bean. Bryant,” tutur Vanessa dengan suara bergetar.
Pidato singkat Vanessa sukses menghangatkan ruangan tersebut. Para undangan, termasuk Duncan dan Garnett, mengapresiasinya dengan tepuk tangan riuh. Setelah itu, mereka menyerukan nama sang legenda yang meninggal pada usia 41 tahun itu. “Kobe… Kobe… Kobe…,” seru mereka.
Bryant menjadi anggota Hall of Fame dengan segudang pencapaian fantastis. Di antaranya, 5 kali gelar juara NBA, 2 kali MVP Final, 1 kali MVP, dan 18 kali masuk NBA All-Star selama 20 tahun berkarier. Dia juga telah mencetak 33.643 poin yang merupakan peringkat ke-4 terbanyak sepanjang sejarah.
Bagi legenda berjuluk “Mamba Hitam” ini, berada dalam Hall of Fame merupakan mimpi terbesarnya. Meskipun tidak bisa merasakan langsung penghargaan ini, dia akhirnya bisa mencapai mimpi itu.
Setara Jordan
Bryant sekarang bisa bersanding di deretan Hall of Fame bersama Jordan. Seperti diketahui, Jordan adalah idola masa remaja Bryant. Saking menggilai permainan Jordan, Bryant sampai meniru hampir semua gerakan hingga gestur legenda Chicago Bulls tersebut.
Jordan yang menganggap Bryant sebagai adiknya, datang langsung ke pelantikan ini. Dia bahkan turut membuka acara pelantikan Bryant, sekaligus mendampingi Vanessa saat menyampaikan sambutan.
Selamat, sayang. Semua kerja keras dan pengorbananmu telah terbayar. Kamu sekarang menjadi salah satu bagian dari Hall of Fame.
Di antara gelar pribadi dan tim, pemain berposisi shooting guard ini juga punya momen istimewa dalam pertandingan. Dua momen spesial itu adalah mencetak 81 poin ke keranjang Toronto Raptors pada 2016 dan menghasilkan 60 poin dalam laga terakhir di Lakers melawan Utah Jazz.
LeBron James, megabintang Lakers, menilai penghargaan ini sangat spesial bagi Bryant. Sebab, dia dilantik bersama kelas 2020 yang merupakan terbaik sepanjang sejarah. “Tidak ada tiga pemain yang dilantik bersama, yang lebih baik dari mereka (Kobe, Duncan, Garnett),” ucapnya.
Ketiga pemain yang berbeda tim ini merupakan sosok yang mendominasi NBA dalam era 2000-an. Mereka total mengombinasikan 11 gelar juara NBA dan 4 gelar MVP. Dalam periode 1999-2014, hanya 4 kali tidak ada nama mereka dalam skuad juara NBA.
Selain tiga pemain ternama NBA tersebut, kelas 2020 juga menghadirkan nama besar lain di kompetisi lain. Seperti pemain putri WNBA Tamika Catchings dan pelatih universitas NCAA Eddie Sutton.
Pelantikan ini seakan spesial untuk tribut kepada Bryant. Hampir semua anggota Hall of Fame kelas 2020 turut memberikan komentar mereka tentang Bryant ketika pidato, mulai dari Duncan, Garnett, hingga Catchings.
“Dia (Bryant) adalah pesaing yang sengit dan selalu menuntut lebih banyak dari tim dan rekan satu tim lain, daripada yang dimiliki. Dia selalu ingin menang. Dia sangat menginginkan itu,” kata Duncan yang pernah menjadi rival di Wilayah Barat bersama San Antonio Spurs, sekaligus satu skuad di tim nasional Amerika Serikat.
Dengan penambahan kelas baru, Naismith Memorial Basketball Hall of Fame sekarang dihuni oleh sekitar 400 lebih sosok legenda bola basket. Museum yang berada di Springfield, Massachusetts, ini semakin lengkap bersama sosok “Si Mamba Hitam” di dalamnya. (AP)