Sepanjang akhir pekan ini, ada 19 kecelakaan saat latihan dan kualifikasi MotoGP di Le Mans akibat trek basah. Namun, bagi sebagian pebalap, seperti Marc Marquez dan Jack Miller, trek basah justru membawa berkah.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
LE MANS, SABTU — Fabio Quartararo yang meraih posisi start terdepan MotoGP seri Perancis mengakui dirinya tidak akan lama di depan jika kondisi trek mulai basah saat balapan di Le Mans, Minggu (16/5/2021) mulai pukul 19.00 WIB.
Musim lalu, pebalap tuan rumah itu juga meraih pole position, tetapi hanya bisa finis di posisi sembilan karena hujan. Potensi berlangsung balapan flag-to-flag (balapan dalam cuaca tak menentu) sangat terbuka dan akan menjadi berkah bagi para pebalap jago trek basah seperti Jack Miller dan Marc Marquez.
Miller berpeluang besar menang lagi seperti di Jerez dua pekan lalu jika kondisi trek basah, karena dia start dari posisi ketiga di belakang Maverick Vinales. Marquez pun dalam posisi yang cukup baik dengan start dari urutan keenam. Potensi pebalap Repsol Honda itu di trek basah dia tunjukkan saat tampil bagus dalam FP1 dan kemudian memuncaki FP3.
Dalam kondisi kering saya lebih kesulitan, tetapi dalam FP4 rasa pengendalian bagus. Dalam kondisi basah akan ada spekulasi yang lebih besar, tetapi sekarang saatnya mengambil spekulasi itu.
”Kami akan start dari baris kedua, jadi pasti dalam kondisi basah saya merasa lebih baik, saya membalap seperti yang saya inginkan, memang belum sempurna tetapi kurang lebih saya membalap dengan cara yang bagus. Dalam kondisi kering saya lebih kesulitan, tetapi dalam FP4 rasa pengendalian bagus. Dalam kondisi basah akan ada spekulasi yang lebih besar, tetapi sekarang saatnya mengambil spekulasi itu,” ujar Marquez di laman MotoGP seusai kualifikasi, Sabtu (15/5/2021).
”Dalam kondisi selang-seling, saat sepenuhnya basah akan oke karena rentang ban baik, sedangkan saat mulai kering dan saatnya menggunakan ban slick saya belum bisa mengontrol pergerakan motor dengan baik, khususnya di Tikungan 1 ketika motor bergoyang untuk mengubah arah, saya belum bisa mengendalikan dengan baik. Saya perlu realistis dengan kondisi saya. Perlu berhati-hati di titik kriris seperti Tikungan 1, 2, 3,” lanjut Marquez yang masih menjalani pemulihan cedera humerus kanan.
”Saya lebih memilih balapan dalam kondisi kering karena saya bisa melanjutkan pemulihan kondisi fisik saya. Namun jika hujan tidak jadi masalah bagi saya, karena saat tidak terlalu menuntut fisik saya menjadi lebih baik,” kata pebalap Repsol Honda itu.
Masalah terbesar Marquez saat ini adalah kondisi fisiknya yang belum 100 persen bugar, khususnya kekuatan otot tangan kanan. Dia belum bisa menikung ke kanan dengan maksimal karena tangan kanannya belum cukup kuat untuk menahan motor saat miring ekstrem.
Sementara saat menikung ke kiri, dia tidak mengalami masalah sehingga dia terus mengejar limit di tikungan ke kiri. Pencarian limit supaya bisa menikung lebih cepat itulah yang membuat dia sempat terjatuh di Tikungan 9 saat sesi latihan.
Marquez memang lebih memilih balapan dengan trek kering karena dia ingin terus menguji fisiknya. Sementara dalam kondisi trek basah, fisik tidak terlalu terbebani karena balapan menjadi lebih lambat. Dalam kondisi trek basah atau sebagian basah, dia salah satu pebalap yang sangat lihai. Oleh karena itu, peluang juara dunia enam kali MotoGP itu meriah podium akan terbuka cukup lebar jika balapan berlangsung dalam kondisi trek basah.
Sebaliknya, Quartararo baru sekali menjalani balapan MotoGP dalam kondisi trek basah, yaitu di Le Mans musim lalu. Dia meraih pole position, tetapi tidak mampu menjaga kecepatan saat balapan berlangsung dalam kondisi basah. Dia mengakui, perlu belajar banyak dari pebalap lain yang mampu melesat cepat saat kondisi hujan.
”Bagi saya, start dari posisi terdepan, jika ini balapan basah kami perlu memahami, kami tidak akan bertahan lama di posisi pertama,” ujar Quartararo dikutip Motorsport.
”Begitu ada pebalap mendahului, saya ingin belajar dan melihat apa yang dia lakukan dengan beda. Ada Jack (Miller) di baris terdepan, jadi saya pikir dia salah satu yang terbaik dalam kondisi itu dan saya ingin melihat apa yang dia lakukan secara berbeda. Tetapi kami akan berusaha menemukan sesuatu dalam pemanasan jika basah dan mencoba sesuatu,” lanjutnya.
Pebalap berusia 22 tahun itu merasa kesulitan saat trek dalam kondisi sebagian basah dan motor menggunakan ban basah. Sementara dalam kondisi trek sepenuhnya basah, dia merasa memiliki pace yang bagus.
Balapan dalam kondisi trek basah dan kering itu dinilai sangat berbahaya oleh pebalap Petronas SRT Yamaha Valentino Rossi. Potensi itu sangat terbuka sesuai dengan prakiraan cuaca.
”Balapan akan berlangsung 42 menit (27 putaran) dan hari ini dalam 42 menit cuaca berubah dari basah, kering, dan basah lagi. Ketika seperti ini, itu sangat menakutkan, khususnya karena mungkin bagian pertama trek kering, tetapi kemudian Anda dengan sangat cepat memasuki bagian yang basah,” ujarnya seusai kualifikasi.
”Itu sangat berbahaya, sangat menakutkan, Anda perlu memiliki keberuntungan untuk melambat tepat waktu. Dan juga meskipun trek mengering dengan cepat, tetap ada beberapa genangan, jadi ini tidak akan mudah. Masalahnya adalah besok (Minggu) prakiraan cuaca seperti hari ini, jadi ini akan sangat sulit dan kita lihat saja,” ungkap Rossi yang start dari posisi sembilan.
Rossi saat kualifikasi juga nyaris terjatuh, tetapi masih bisa menguasai motornya saat keluar dari tikungan terakhir. Kondisi trek yang selang-seling basah-kering sepanjang Jumat dan Sabtu telah menyebabkan lebih dari 77 kejadian pebalap terjatuh di semua kelas, termasuk 19 kecelakaan di MotoGP. Kondisi ini terutama disebabkan oleh ban-ban yang tidak bisa bekerja dalam temperatur ideal.
”Biasanya ketika kita berbicara dengan Michelin, supaya aman kami memerlukan 20 derajat (celsius) di aspal. Jadi ini berarti udaranya 15-16 (derajat C), mungkin 14. Jadi sepanjang akhir pekan ini sangat berbahaya,” pungkas Rossi dikutip Crash.
Berdasarkan data Michelin, temperatur lintasan sepanjang Jumat dan Sabtu berada di bawah 20 derajat celsius, berkisar dari 12 hingga 18 derajat celsius pada Jumat, dan 14 hingga 18 derajat celsius pada Sabtu.