Juventus Terancam Absen di Serie A, Ronaldo Mangkir Latihan
Masalah bertubi-tubi menerpa Juventus. Setelah terancam absen di Liga Champions musim depan, Juve juga berpeluang ditendang dari Serie A. Dalam situasi sulit itu, bintang Juve, Cristiano Ronaldo, justru mangkir latihan.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
ROMA, SELASA — Cobaan besar kembali menghadang Juventus. Setelah tertatih-tatih musim ini, ”Si Nyonya Besar” terancam tidak bisa tampil di Liga Italia Serie A musim depan. Ancaman itu tidak terlepas dari keengganan Juve menarik diri dari Liga Super Eropa (ESL) yang kontroversial.
”Jika tidak juga menarik diri dari Liga Super (ESL), mereka (Juventus) akan dikeluarkan saat melakukan registrasi (keikutsertaan) di Serie A (musim depan). Juventus harus menghormati aturan (UEFA),” ujar Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina, seperti dikutip BBC, Selasa (11/5/2021).
Juve merupakan satu-satunya klub Serie A yang belum menarik diri dari ESL. Dua klub raksasa Serie A lainnya yang sempat bergabung ke ESL, yaitu AC Milan dan Inter Milan, telah menarik diri dari kompetisi yang digagas untuk menandingi Liga Champions Eropa itu.
ESL pada awalnya akan diikuti 12 klub elite di Eropa. Namun, gagasan itu layu sebelum berkembang menyusul penolakan masif dari federasi-federasi sepak bola di Eropa, Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA), FIFA, dan para penggemar. Dari total 12 klub pendiri itu, kini hanya tiga tim yang masih bertahan. Selain Juventus, dua klub lainnya yang dimaksud adalah Real Madrid dan Barcelona.
Enam klub Liga Primer Inggris (EPL), seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool, dan Manchester City, sebelumnya telah kompak menarik diri dari ESL. Seperti diberitakan Sky Sports, pekan lalu, keenam klub EPL itu menyatakan akan tunduk kepada UEFA dan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Mereka juga telah menandatangani komitmen tidak akan terlibat di ESL sebagai syarat ikut serta dalam Liga Primer Inggris musim 2021-2022.
Mengurangi daya tarik
Langkah tegas FA itu kini diikuti FIGC. Meskipun demikian, Gravina berharap, Juventus tidak benar-benar absen di Serie A musim depan. Absennya mereka bisa semakin mengurangi daya tarik Serie A yang popularitasnya menurun setelah pergantian milenium. Padahal, pada era 1980 hingga 1990-an, Serie A merupakan liga terbaik sejagat dengan barisan megabintang dunia, seperti George Weah, Ruud Gullit, Michel Platini, Zinedine Zidane, dan Ronaldo Luis de Lima.
”Kami lelah dengan polemik antara UEFA dan ketiga klub itu (Juve, Real, dan Barca). Saya berharap, perselisihan ini bisa segera diatasi secepatnya. Saya juga berharap bisa memediasi Juve dengan UEFA. Kami hanya melaksanakan aturan,” ujar Gravina kemudian.
Pihak Juventus belum memberikan tanggapan terkait ancaman serius itu. Sejak berdiri 123 tahun silam, Juve hanya sekali absen tampil di Serie A, yaitu pada musim 2006-2007 silam. Kala itu, mereka didegradasi ke Serie B karena dianggap menjadi poros dalam skandal calciopoli (pengaturan wasit) yang melibatkan mantan petingginya, Luciano Moggi. Tiga klub lainnya, yaitu AC Milan, Fiorentina, dan Lazio, juga dihukum pengurangan 30 poin akibat kasus yang sama.
Selain terancam absen di Serie A musim depan, akibat menolak mundur dari ESL, Juventus juga terancam tidak bisa main di Liga Champions dan dijatuhi sanksi finansial lainnya dari UEFA. Ancaman serupa berlaku untuk Real dan Barca yang menjadi langganan peserta dan peraih trofi di kompetisi antarklub termegah dunia, bukan hanya Eropa, itu.
Jika hukuman itu sungguh dijatuhkan, klub-klub ESL tersisa bakal mengalami kehancuran. Juve, misalnya, bakal mengalami eksodus besar-besaran para pemain bintang dan stafnya, seperti di era calciopoli.
Menyikapi ancaman dicoret dari Liga Champions, ketiga klub tersisa di ESL menyampaikan pernyataan bersama mengecam langkah UEFA. Mereka balik mengancam, yaitu akan menyeret sembilan klub lainnya yang telah menarik diri dari ESL ke meja hukum.
”Klub-klub pendiri terus mendapatkan tekanan dan ancaman dari pihak ketiga untuk menarik diri dari proyek yang diusulkan (ESL). Akibatnya, klub-klub (ESL) menarik diri dari kewajiban memberikan solusi konkret dan dialog konstruktif untuk membangun ekosistem sepak bola lebih baik,” bunyi pernyataan bersama Juve, Real, dan Barca.
Menghadapi kehancuran
Jika hukuman itu sungguh dijatuhkan, klub-klub ESL tersisa bakal mengalami kehancuran. Juve, misalnya, bakal mengalami eksodus besar-besaran para pemain bintang dan stafnya, seperti di era calciopoli. Salah satu bintang mereka yang terancam hengkang adalah Cristiano Ronaldo. Sang pemain berjuluk ”CR7” itu sedianya masih terikat kontrak dengan Juve hingga musim panas 2022. Namun, tanpa kompetisi Liga Champions dan domestik, ia hampir dipastikan hengkang.
Ronaldo pun sempat absen latihan setelah timnya dipermalukan Milan, 0-3, pada lanjutan Liga Italia, Senin (10/5/2021) dini hari WIB. Seperti diberitakan La Gazetta dello Sport, kemarin, CR7 memilih menyambangi pabrik produsen mobil terkemuka, Ferrari, di Maranello. Ia pergi ke pabrik Ferrari itu bersama Andrea Agnelli, Presiden Juventus sekaligus salah satu tokoh penggagas ESL; dan John Elkann, CEO Exor (perusahaan induk Juve dan Ferrari).
Menurut Calciomercato, Ronaldo bahkan membawa pulang salah satu mobil Ferrari terbaru usai kunjungan itu. Belum diketahui Ferrari tipe apa yang dibelinya saat itu. Ronaldo diketahui sebagai penggemar mobil mewah. Garasi rumahnya, sejak di Real Madrid, dipenuhi mobil-mobil mewah.