Alexander Zverev, menjuarai Madrid Masters, turnamen yang pernah dijuarainya tiga tahun lalu. Zverev mengalahkan Matteo Berrettini di final turnamen pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka itu, Senin dini hari WIB.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MADRID, MINGGU — Alexander Zverev kembali ke kesuksesan yang pernah didapat pada masa penampilan terbaiknya, 2017 dan 2018. Zverev menjuarai Madrid Masters, turnamen ATP Masters 1000 terakhir yang dijuarainya, tiga tahun lalu.
Zverev menjuarai salah satu turnamen pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka itu setelah mengalahkan Matteo Berrettini di final, Minggu (9/5/2021) malam waktu setempat atau Senin dini hari waktu Indonesia. Petenis peringkat keenam dunia itu menang dengan skor 6-7 (8), 6-4, 6-3 meski kehilangan set pertama setelah mendapat set point.
Saya sangat senang akhirnya bisa menang, terutama setelah kalah dalam tiga final terakhir di ajang Master 1000. Kemenangan ini sangat spesial dan saya akan menikmatinya.
”Saya sangat senang akhirnya bisa menang, terutama setelah kalah dalam tiga final terakhir di ajang Master 1000. Kemenangan ini sangat spesial dan saya akan menikmatinya,” komentar Zverev.
Petenis Jerman yang memasuki arena profesional pada usia 16 tahun (2013) itu menjadi petenis muda paling sukses dibandingkan dengan rekan-rekan seangkatannya pada usia 20 tahun. Dia langsung juara begitu mendapat kesempatan tampil pada final Roma dan Montreal Masters 2017.
Pada tahun berikutnya, petenis dengan nama panggilan Sascha itu menjuarai Roma Masters dan menjadi finalis di Miami dan Roma Masters. Pada setiap tahunnya, Zverev pun selalu tampil dalam final Masters meski tak menambah gelar hingga Madrid tahun ini.
Zverev, yang menjuarai Madrid Masters 2018, lolos ke final tanpa kehilangan satu set pun. Gelar terakhirnya di turnamen tanah liat didapat di Geneva 2019, adapun gelar terakhir sebelum tampil di Madrid didapat di Acapulco, Maret.
Final Zverev melawan Berrettini menjadi final keempat Masters 1000 beruntun yang mempertemukan petenis Next Gen atau alumninya. Terakhir, pada Monte Carlo Masters, 11-18 April, final dimenangi Stefanos Tsitsipas yang mengalahkan Andrey Rublev.
Sejak kampanye Next Gen dimulai pada 2016, untuk petenis berusia 21 tahun ke bawah, Zverev menjadi alumnus Next Gen dengan gelar juara terbanyak, yaitu 15 gelar, diikuti Daniil Medvedev dengan 10 gelar.
Meski demikian, petenis Jerman keturunan Rusia itu masih harus membuktikan diri di ajang lebih besar, Grand Slam. Dia baru sekali lolos ke final, pada AS Terbuka 2020, tetapi dikalahkan Dominic Thiem.
”Sascha (nama panggilan Zverev) bermain solid, bergerak dengan baik untuk petenis dengan postur tinggi. Dia mengalahkan Rafa (Nadal) dan Dominic (Thiem) yang merupakan petenis terbaik di tanah liat,” tutur Berrettini.
Nadal dan Thiem dikalahkan Zverev, masing-masing, pada perempat final dan semifinal. Petenis dengan tinggi badan 198 cm itu menang dua set dalam kedua laga.
Zverev memasuki laga final dengan statistik menang-kalah 14-2 di Madrid dan keunggulan 2-1 atas Berrettini. Semua pertemuan berlangsung dalam turnamen level ATP Masters 1000. Pertemuan terakhir terjadi di semifinal Shanghai Masters 2019 yang dimenangi Zverev.
”Saya memang pernah tampil dalam semifinal Grand Slam (AS Terbuka), tetapi setiap momen terasa berbeda. Momen di Madrid ini terasa spesial, terutama terjadi setelah saya bergulat dengan cedera. Saya bekerja keras untuk bangkit dan rasanya sangat gembira bisa mencapai tahap ini,” tutur Berrettini.
Petenis peringkat ke-9 dunia itu mengalami cedera otot perut hingga batal bertanding melawan Stefanos Tsitsipas pada babak keempat Grand Slam Australia Terbuka, Februari. Cedera itu, bahkan, membuatnya kesakitan saat bersin.
Berrettini pun baru kembali ke turnamen pada ajang Monte Carlo Masters, 11-18 April, tetapi langsung kalah pada penampilan pertamanya pada babak kedua. Tampil pada turnamen level lebih rendah sepekan kemudian, ATP 250 Belgrade, Berrettini juara. Itu menjadi salah satu gelar dari ATP 250 selain Gstaad (2018) serta Stuttgart dan Budapest (2019).
”Saya sangat senang meski tak mudah untuk kembali tampil, terutama dalam mengembalikan mental bertanding. Saya bekerja keras, termasuk dalam setiap pertandingan,” komentarnya.
Setelah Madrid, Zverev dan Berrettini akan bergabung bersama petenis lainnya di Roma, Italia, untuk mengikuti Roma Masters, 9-16 Mei. Tunggal putra nomor satu dunia, Novak Djokovic, tampil kembali setelah absen di Madrid.
”Roma termasuk turnamen yang saya sukai. Saya menikmati tampil di sana. Saya berharap bisa tampil baik seperti di sini,” kata Zverev. (AFP)