Kejuaraan Tenis Roma Terbuka menjadi ajang balas dendam bagi petenis papan atas yang sempat kalah dari lawan mereka. Barty akan menantang Sabalenka, Serena menantang Naomi Osaka, dan Djokovic menghadapi Daniel Evans.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
ROMA, MINGGU — Selain menjadi kesempatan terakhir dalam bersiap menuju Grand Slam Perancis Terbuka, turnamen ATP/WTA Roma, pekan ini, akan menjadi misi balas dendam bagi petenis-petenis top dunia. Kesempatan itu, bahkan, akan datang sejak babak-babak awal.
Peluang membalas kekalahan itu salah satunya dimiliki tunggal putri nomor satu dunia, Ashleigh Barty. Setelah kalah dari Aryna Sabalenka, 0-6, 6-3, 4-6, pada final WTA 1000 Madrid, Sabtu (8/5/2021) malam waktu setempat atau Minggu dini hari waktu Indonesia, Barty memiliki kesempatan bertemu lagi Sabalenka pada perempat final di Roma.
Jika jalan keduanya mulus ke babak delapan besar, itu akan menjadi pertemuan keempat tahun ini. Barty unggul dalam dua pertemuan awal, salah satunya pada final turnamen tanah liat WTA 500 Stuttgart, 19-25 April. Sabalenka membalasnya, berselang sepekan kemudian, di Madrid.
”Dia membuat saya kesulitan, harus mengejar bola yang pantulannya jauh keluar lapangan. Raket saya pun hampir terlepas dari genggaman setiap kali menerima servis. Itu tidak akan menjadi pertemuan terakhir kami. Jadi, saya pun harus tetap berjuang, mencari jalan keluar untuk pertemuan berikutnya,” tutur Barty.
Sebelum berkesempatan membalas kekalahan dari Sabalenka, Barty harus melewati Martina Trevisan atau Yaroslava Svedova terlebih dulu pada babak kedua. Pada babak ketiga, petenis Australia itu berpeluang bertemu unggulan ke-14, Elise Mertens.
Sementara calon-calon lawan Sabalenka sebelum berjumpa Barty, di antaranya, adalah Cori “Coco” Gauff, Venus Williams, dan Karolina Pliskova. Meski merasa semakin nyaman bermain di lapangan tanah liat—gelar WTA Madrid menjadi gelar pertama Sabalenka di turnamen tanah liat—Sabalenka tetap mewaspadai pertemuan berikutnya dengan Barty.
”Ash bisa bermain dengan banyak variasi. Itu sebabnya, dia menjadi petenis nomor satu dunia karena selalu bisa menemukan jalan keluar saat kesulitan,” kata Sabalenka, yang akan naik dari peringkat ketujuh menjadi keempat dunia dengan gelar juaranya itu.
Hasil undian pada tunggal putri juga membuka peluang laga dengan aroma balas dendam lainnya. Serena Williams bisa bertemu unggulan kedua, Naomi Osaka, pada perempat final.
Serena tiga kali kalah dari empat pertemuan dengan Osaka, termasuk pada pertemuan terakhir dalam semifinal Australia Terbuka, Februari. Ketika itu, sang senior kalah, 3-6, 4-6. Itu menjadi penampilan terakhir Serena sebelum tiba di Roma, lalu meluangkan waktu bersama suami dan anaknya untuk berjalan-jalan membeli es krim.
Akan tetapi, pertemuan di Roma akan menjadi pertemuan berbeda. Laga itu akan menjadi tantangan lebih besar bagi Osaka karena rekam jejaknya yang tak begitu baik di tanah liat. Pertemuan itu juga akan menjadi yang pertama di lapangan berkarakter lambat tersebut.
Pada turnamen tanah liat berlevel WTA 1000, hasil terbaik empat kali juara Grand Slam itu adalah perempat final di Madrid dan Roma, masing-masing, pada 2019. Adapun di Perancis Terbuka, Osaka tak pernah melewati babak ketiga dalam empat penampilan sejak 2016.
Awal penampilan di tanah liat pada tahun ini pun memberi hasil buruk. Dalam WTA 1000 Madrid, Osaka tersingkir pada babak kedua, kalah dari Karolina Muchova. Petenis Jepang itu pun tidak akan mudah mendominasi pertandingan seperti yang dilakukannya pada semifinal Australia Terbuka.
Tantangan Djokovic dan Nadal
Pada persaingan tunggal putra, dalam turnamen berlevel ATP Masters 1000, dua unggulan teratas, Novak Djokovic dan Rafael Nadal, juga dihadapkan pada peluang balas dendam. Tak perlu menunggu lama, Djokovic bisa bertemu dengan Daniel Evans pada babak kedua, salah satu petenis yang mengalahkannya di tanah liat pada tahun ini. Evans mengalahkan petenis nomor satu dunia itu pada babak ketiga Monte Carlo Masters, 12-18 April.
Absen di Madrid, Djokovic memiliki kesempatan terakhir bersiap menuju Roland Garros di Roma. Selain disingkirkan Evans di Monte Carlo, dia juga tersingkir pada semifinal ATP 250 Belgrade, Serbia. Djokovic kalah dari Aslan Karatsev di hadapan publiknya sendiri.
Pada paruh bawah undian, Nadal memiliki kesempatan menghentikan tiga kemenangan beruntun Alexander Zverev, dalam tiga persaingan terakhir, dari delapan pertemuan. Kekalahan terakhir dialami dalam perempat final Madrid Masters, dengan skor 4-6, 4-6.
Sebelum bersaing di Madrid, Nadal mengawali musim kompetisi lapangan tanah liat dengan tampil di Monte Carlo Masters dan kalah dari Andrey Rublev pada perempat final. Dia memperbaiki hasil tersebut dengan menjuarai ATP 500 Barcelona.
”Kita lihat apa yang akan terjadi di Roma. Bagi saya, target sebelum Roland Garros adalah pergi ke Roma dan memenanginya,” kata Nadal, 13 kali juara Perancis Terbuka. (AFP)