Dua Kesalahan Pemain Tunda Pesta Juara Manchester City
Pesta juara Liga Inggris yang disiapkan Manchester City tertunda secara dramatis. Akibat kesalahan pemain, City dikalahkan Chelsea, tim yang juga akan menjadi lawannya di final Liga Champions musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Keberuntungan belum memihak kepada Manchester City yang hanya berjarak satu kemenangan dari gelar Liga Inggris ketiga dalam empat musim terakhir. Sempat unggul 1-0 pada akhir babak pertama, momentum City untuk mengunci gelar juara pada laga kontra Chelsea, Minggu (9/5/2021) dini hari WIB, di Stadion Etihad, menguap seiring kegagalan penalti Sergio Aguero dan kesalahan Rodri. CIty takluk 1-2 pada laga itu.
Aguero, yang telah menyumbangkan 182 gol untuk City di Liga Inggris, berpeluang memperbesar keunggulan City pada akhir babak pertama. Sayang, sepakan penalti ala ”Panenka” yang dilakukan Aguero mampu diantisipasi kiper Chelsea, Edouard Mendy.
Andai eksekusi penalti pada menit ke-45+3 itu berbuah gol, City akan menutup paruh pertama laga dengan keunggulan dua gol. Sebelum penalti itu, City telah unggul lewat sepakan Raheem Sterling pada menit ke-44.
Keinginan City berpesta di Etihad, akhir pekan ini, terasa pupus setelah gelandang bertahannya, Rodri, gagal mempertahankan penguasaan bola di wilayah pertahanan City. Alhasil, bola mampu dicuri pemain Chelsea untuk melakukan serangan balik cepat yang diakhiri tendangan keras kaki kiri Hakim Ziyech dari luar kotak penalti. ”Si Biru” menyamakan kedudukan pada menit ke-63.
Ketika laga akan berlangsung imbang, Chelsea kembali mencetak gol pada menit ke-90+2 lewat sontekan bek sayap Marcos Alonso yang menerima umpan dari Timo Werner di kotak penalti tim tuan rumah. Dua gol Chelsea pada babak kedua laga itu pun membuat rencana pesta City tertunda.
Pulang dengan lesu
Ribuan pendukung City yang telah menyalakan kembang api dan flare di jalanan sekitar Stadion Etihad juga pulang dengan lesu. ”The Citizens” menelan kekalahan keempat di kandangnya musim ini. Kekalahan itu juga menjadi modal kurang bagus bagi City jelang menghadapi kembali ”The Blues” pada final Liga Champions Eropa, 29 Mei mendatang.
Dalam dua pertemuan terakhir, City selalu kalah dari Chelsea. Sebelumnya, City juga dibekap Chelsea, 0-1, pada laga semifinal Piala FA Inggris, 17 April lalu. Saat itu, Ziyech menjadi pencetak gol semata wayang Si Biru.
Terkait dengan kekalahan kemarin, Manajer Manchester City Pep Guardiola mengakui, hasil akhir laga akan berpihak kepada timnya jika saja Aguero bisa mencetak gol penalti. Selain itu, ia juga mengungkapkan, kekalahan City atas Chelsea itu tercipta akibat menurunnya permainan timnya pada babak kedua.
”Saya tidak akan berpikir lagi tentang aksi-aksi yang terjadi di dalam pertandingan itu sebab membahas (kesalahan) itu tidak ada habisnya. Kami sedih karena kalah dan gagal menutup persaingan juara Liga Inggris hari ini. Akan tetapi, kami akan fokus untuk menghadapi laga selanjutnya di Newcastle (Sabtu, 15/5/2021),” ujar Guardiola dilansir laman klub.
Lebih lanjut, Guardiola pun enggan mengomentari kegagalan penalti Aguero. Padahal, Guardiola amat kecewa di pinggir lapangan setelah penyerang asal Argentina itu gagal mencetak gol ketiganya di Liga Inggris edisi 2020-2021.
”Jika ia (Aguero) mencetak gol, Anda akan mengatakan bahwa ia genius. Saya hanya tekankan kepada semua eksekutor penalti bahwa kalian harus ambil satu keputusan sebelum menendang penalti. Jadi, itu adalah keputusan yang diambil Sergio (Aguero),” kata Guardiola dilansir BBC.
Dalam 18 tahun karier profesionalnya, Aguero telah berkesempatan mengeksekusi 62 penalti. Kegagalan menaklukan Mendy menjadi momen ke-14 Aguero gagal mencetak gol lewat titik putih. Meski begitu, persentase keberhasilan Aguero menciptakan gol lewat penalti masih cukup tinggi, yaitu 77,4 persen.
Aguero pun merasa kecewa atas kegagalannya membantu City mengunci gelar liga ketujuh saat menghadapi Chelsea. Maka, pemain yang memegang predikat pencetak gol terbanyak City sepanjang sejarah, yaitu 258 gol, itu meminta maaf secara langsung atas insiden penalti ”panenka” itu.
”Saya mengucapkan permintaan maaf kepada rekan setim, staf, dan para pendukung atas penalti yang gagal. Itu adalah keputusan yang buruk dan saya bertanggung jawab penuh atas hal itu,” tulis Aguero dalam fitur cerita di akun Instagram pribadinya sekitar 1,5 jam setelah laga City kontra Chelsea rampung.
Kontroversi VAR
Selain pemain City, wasit juga diyakini telah melakukan kesalahan pada satu insiden, yaitu terjatuhnya Sterling di kotak penalti Chelsea setelah beradu lari dengan bek Chelsea, Kurt Zouma, pada menit ke-89. Dalam tayangan ulang, Zouma memang tidak melakukan dorongan sebelum Sterling terjatuh, tetapi ada kontak kaki Zouma yang mengenai betis Sterling.
Insiden itu sempat diprotes oleh Guardiola kepada wasit keempat yang berada di sisi lapangan. Meski begitu, wasit Anthony Taylor tidak menghentikan laga untuk melihat tayangan ulang asisten wasit peninjau video (VAR).
Apabila penalti diberikan, hasil laga akan berpihak kepada kami. Namun, justru mereka (Chelsea) yang menghukum kami melalui gol pada menit terakhir. (Raheem Sterling)
Manajer Chelsea Thomas Tuchel mengakui, timnya beruntung tidak diganjar hukuman penalti kedua jelang menit-menit terakhir babak kedua. Menurut dia, wasit telah berusaha bekerja semaksimal mungkin.
”Saya tidak pernah menyangkal bahwa Anda butuh keberuntungan di sepak bola. Saya melihat langsung insiden itu tanpa tayangan ulang dan sempat khawatir kami akan dihukum penalti kedua,” kata Tuchel.
Sementara itu, Sterling kecewa wasit tidak menyaksikan tayangan ulang VAR. Ia pun sangat yakin insiden dirinya dengan Zouma pantas dihadiahi penalti. Sterling menjelaskan, bek Chelsea itu menghalau larinya dengan lutut sehingga tercipta kontak yang membuat dirnya terjatuh.
”Apabila penalti diberikan, hasil laga akan berpihak kepada kami. Namun, justru mereka (Chelsea) yang menghukum kami melalui gol pada menit terakhir,” ucap pemain sayap tim nasional Inggris itu.
Dengan kekalahan atas Chelsea, City tetap mengumpulkan 80 poin dengan menyisakan tiga laga. City akan kembali mengejar kepastian gelar liga saat bertandang ke markas Newcastle United, Stadion St James Park, akhir pekan mendatang. Kemenangan pada laga itu akan memastikan City meraih gelar Liga Inggris ketujuh pada musim ini.
”The Citizens” bisa saja mengunci gelar liga lebih cepat apabila Manchester United, yang menduduki peringkat kedua tumbang dari Aston Villa dalam laga yang berlangsung pada Minggu (9/5/2021) pukul 20.05 WIB.
City tidak perlu menunggu Sabtu pekan depan untuk menjadi juara liga apabila MU gagal menang pada dua laga dari tiga pertandingan yang berlangsung dalam lima hari ke depan, yaitu melawan Aston Villa, kemudian Leicester City (12/5) pukul 00.00, serta menjamu Liverpool di Stadion Old Trafford, Jumat (14/5) pukul 02.15 WIB.
Sementara itu, pada laga lainnya, tuan rumah Liverpool menang atas Southampton, 2-0. Kemenangan itu menjaga asa sang juara bertahan untuk finis di peringkat empat besar sekaligus lolos ke Liga Champions musim depan. Saat ini, mereka berada di peringkat keenam, terpaut enam poin dari Leicester City (tim peringkat keempat) yang telah memainkan satu laga lebih banyak. (AFP)