Laga Barca dan Atletico Madrid pada Sabtu ini bakal menjadi penentu gelar juara Liga Spanyol. Namun, karena menjadi tuan rumah dan performa apik akhir-akhir ini, Barca lebih diunggulkan menang di laga itu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
CATALUNYA, JUMAT — Laga antara Barcelona dan Atletico Madrid dalam pekan ke-35 Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Catalunya, Sabtu (8/5/2021) malam, bakal menjadi laga penentuan gelar juara liga. Namun, bertindak sebagai tuan rumah membuat Barca lebih diunggulkan untuk memenangi laga tersebut. Jika merebut poin penuh, ”Blaugrana” bisa mengudeta posisi Atletico di puncak klasemen. Dengan jadwal lebih menguntungkan, mereka akan lebih mudah mempertahankan posisi itu di tiga laga sisa berikutnya.
Dengan latar belakang perebutan juara, laga Barca dan Atletico kali ini akan berlangsung amat ketat. Apalagi, kedua tim dikenal selalu tampil agresif. Permainan terbuka atau jual beli serangan pun bakal tersaji dalam laga tersebut. Mentalitas, fisik, dan kedisplinanan menjadi faktor penting yang menentukan.
Anda harus kuat, menguasai bola, dan menjadi efektif. Selain itu, Anda patut memiliki kedalaman, kedisplinan kolektif ketika tanpa bola, dan bertahan dengan baik.
”Anda harus kuat, menguasai bola, dan menjadi efektif. Selain itu, Anda patut memiliki kedalaman, kedisplinan kolektif ketika tanpa bola, dan bertahan dengan baik,” ungkap Pelatih Barca Ronald Koeman dilansir Marca.com, Jumat (7/5/2021).
Akan tetapi, Barca boleh jadi lebih unggul dalam laga ini. Di samping bermain di kandang sendiri, performa pemain-pemain mereka sedang menanjak. Setelah tertatih-tatih di awal musim karena transisi dari Pelatih Quique Setien ke Ronald Koeman pada Agustus 2020 atau musim panas lalu, pelan tapi pasti grafik mereka terus menanjak terutama dalam dua bulan terakhir.
Pada Februari, Barca masih tertinggal dua digit poin dari Atletico di urutan pertama. Memasuki April, selisih poin kedua tim sudah tinggal satu digit poin. Kini, keduanya hanya berbeda dua poin, yakni Barca di posisi ketiga dengan 74 poin dari 34 laga, sedangkan Atletico di tempat pertama dengan 76 poin dari 34 laga.
”Di musim ini ada saat-saat pasang surut. Kami telah memulihkan poin untuk berada di posisi kami saat ini. Beberapa bulan lalu, kami tidak membayangkannya. Anda harus kuat secara mental dan bermain bagus. Anda perlu agresif tanpa bola. Kami yakin bahwa kami bakal memainkan permainan yang bagus,” ujar Koeman.
Faktor Messi
Di sisi lain, megabintang sekaligus kapten Barca, Lionel Messi, kembali menemukan permainan terbaiknya. Ini menjadi sinyal bahaya untuk Atletico. Lebih-lebih, Messi punya rekor superior ketika timnya menghadapi ”Los Rojiblancos”.
Laman resmi Barca, Kamis (6/5/2021), menjabarkan, Atletico adalah korban favorit Messi sesudah Sevilla. Sepanjang karirnya, pemain asal Argetina itu melesatkan 32 gol dari 42 laga melawan Atletico di semua kompetisi, 26 gol di antaranya di Liga Spanyol. Bahkan, gawang Atletico menjadi satu-satunya tempat Messi mencetak tiga kali hat-trick, yaitu pada 6 Januari 2009, 5 Februari 2011, dan 24 September 2011.
Uniknya, Messi membuat gol dari tendangan bebas pertama dalam kariernya sebagai pemain Barca ke gawang Atletico pada 4 November 2008 di Camp Nou. Hingga saat ini, dia telah mencetak total 50 gol dari tendangan bebas. Gol tendangan bebas Messi yang ke-50 tercipta kala Barca menang, 3-2, atas tuan rumah Valencia, Minggu (2/5/2021).
Secara keseluruhan, Messi tidak pernah kalah dari Atletico di laga kandang atau tandang sejak 14 Februari 2010. Pemain bertinggi 170 sentimeter itu juga cuma kalah sekali dari klub berjersei merah-putih tersebut saat laga berlangsung di Camp Nou, yang terjadi pada 5 Februari 2006. ”Setelah itu, Messi terlibat dalam 13 kemenangan dan enam imbang ketika Barca berhadapan dengan Atletico. Sabtu ini, dia ingin melanjutkan rekor tersebut,” ujar Barca dalam lamannya.
Koeman begitu menyanjung kehadiran Messi dan penampilan apiknya di Barca akhir-akhir ini. ”Dia mempunyai banyak kualitas dan berpikir tidak hanya tentang dirinya sendiri, melainkan untuk kinerja tim dan kemenangan,” katanya.
Kalau menang dalam laga ini, Barca akan mencapai peringkat pertama untuk pertama kalinya di musim ini. Lebih dari itu, peluang mereka juara menjadi lebih besar dibanding para pesaing terdekatnya. Usai melawan Atletico, Barca cuma menghadapi satu tim papan tengah dan dua papan bawah, yakni tandang menghadapi tim urutan ke-13, Levante, Rabu (12/5/2021); menjamu tim posisi ke-10 Celta Vigo, Minggu (16/5/2021); dan tandang melawan tim juru kunci Eibar, Minggu (23/5/2021).
Sementara itu, Atletico masih menghadapi dua tim papan tengah dan satu tim papan bawah, yakni menjamu tim tempat kelima Real Sociedad, Kamis (13/5/2021); menjamu tim peringkat ke-11 Osasuna, Minggu (16/5/2021); dan tandang menghadapi tim urutan ke-17 Valladolid, Minggu (23/5/2021). ”Untuk menjadi juara, Anda harus memenangi segalanya (semua laga sisa). Jika kami bisa melakukannya, kami bakal menjadi juara,” papar Koeman.
Unggul nonteknis
Walau grafik penampilan sedang menurun, Atletico tetap unggul nonteknis atas Barca. Jelang laga, hampir semua pemain Atletico dalam kondisi siap tempur. Mereka pun memiliki penyerang kawakan asal Uruguay, Luis Suarez. Sebelum pindah ke Atletico musim panas kemarin, Suarez merupakan andalan lini depan Barca selama enam tahun atau dari 2014 hingga 2020.
Dengan pengalaman itu, Suarez bisa memberikan celah untuk timnya mencuri tiga poin di Camp Nou. ”Pada persiapan terakhir, saya hanya melihat sisi positif, seperti Suarez yang pulih dari cedera. Kami berada dalam posisi yang sehat dalam banyak hal (tim sangat fit). Ini waktunya untuk melakukan (merebut kemenangan),” tutur Diego Simeone, pelatih Atletico, dikutip Thenationalnews.com, Jumat.
Atletico juga sempat menang 1-0 atas Barca dalam laga pertama musim ini pada pekan ke-10 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (22/11/2020). Kendati demikian, Atletico wajib tetap waspada. Sebab, Atletico tidak pernah menang atas Barca di Camp Nou sejak 5 Februari 2006.
Artinya, selama menangani Atletico, Simeone tidak pernah membawa poin penuh di Camp Nou. Namun, pelatih asal Argentina itu tetap optimistis bisa meraih kemenangan perdana di sana. ”Selalu ada yang pertama dalam hidup untuk segalanya,” ucapnya penuh keyakinan, dilansir Marca.com, Jumat.