Daniil Medvedev harus angkat kaki dari turnamen ATP Masters 1000 Madrid dengan kekalahan di babak ketiga. Meski demikian, ini adalah hasil terbaiknya di Madrid karena selalu kalah di babak pertama pada 2018 dan 2019.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MADRID, KAMIS — Hasil yang diperoleh Daniil Medvedev dalam turnamen ATP Masters 1000 Madrid akhirnya tak melebihi targetnya, hanya satu kali menang. Medvedev meninggalkan salah satu turnamen yang selalu memberi hasil buruk baginya itu dengan kekalahan pada babak ketiga.
Medvedev kalah dari Christian Garin pada laga di Lapangan Arantxa Sanchez, Caja Magica, Madrid, Spanyol, Kamis (6/5/2021), 4-6, 7-6 (7-2), 1-6. Meski hanya satu kemenangan, hasil ini adalah yang terbaik bagi Medvedev di Madrid. Pada 2018 dan 2019, dia tersingkir pada babak pertama. Turnamen ini tak diselenggarakan pada 2020 karena pandemi Covid-19.
Tak seperti lapangan keras, jenis lapangan tanah liat dan rumput bisa menyulitkan petenis tertentu. Medvedev finalis Grand Slam Australia Terbuka 2021 dan Amerika Serikat Terbuka 2019, tetapi selalu tersingkir di babak pertama di Perancis Terbuka empat tahun beruntun.
Di bagian putri, Naomi Osaka mengalami hal yang sama meski telah empat kali menjadi juara Grand Slam, masing-masing dua gelar dari Australia dan AS Terbuka. Osaka dan Medvedev kesulitan bergerak dengan leluasa di lapangan tanah liat yang licin, menuntut petenis untuk meluncur dalam mengejar bola, terutama ketika jauh dari jangkauan.
Dengan pantulan bola di Caja Magica yang cenderung lebih cepat dibandingkan lapangan di turnamen lain, Medvedev sebenarnya mulai merasa nyaman ketika melawan Alejandro Davidovic Fokina pada babak kedua, setelah mendapat bye di babak pertama. Dia bisa bangkit setelah kehilangan set pertama dan menang, 4-6, 6-4, 6-2.
Namun, petenis Rusia itu kesulitan mempertahankan kenyamanan yang baru diperolehnya ketika melawan Garin, yang dikalahkannya pada turnamen lapangan keras, Montreal Masters 2019.
Kesempatannya mempersiapkan diri untuk Perancis Terbuka, 30 Mei-13 Juni, hanya tersisa Roma Masters, 10-16 Mei. Medvedev batal tampil Monte Carlo Masters, 11-18 April, karena terinfeksi Covid-19.
Saat Medvedev tersingkir, unggulan ketiga Dominic Thiem lolos ke perempat final dengan menghentikan langkah Alex de Minaur, 7-6 (7-4), 6-4. Kemenangan itu didapat setelah Thiem menggagalkan set point De Minaur pada skor 6-7 saat tiebreak. Dia juga empat kali menggagalkan break point lawannya dari lima kesempatan.
Dengan hasil tersebut, Thiem selalu mencapai perempat final atau lebih baik di Madrid sejak 2017. Hasil terbaiknya adalah final pada 2017 dan 2018.
”Ada banyak reli panjang pada pertandingan tadi dan itu yang saya butuhkan saat ini. Saya puas dengan penampilan ini,” komentar Thiem.
Petenis peringkat keempat dunia itu membutuhkan banyak pertandingan sebelum tampil di Roland Garros yang menjadi target utamanya. Akibat cedera lutut, Thiem memundurkan jadwal penampilan pada kompetisi tanah liat sehingga dia absen pada Monte Carlo Masters dan ATP 500 Barcelona. Madrid Masters menjadi turnamen pertamanya sejak Maret.
Ada banyak reli panjang pada pertandingan tadi dan itu yang saya butuhkan saat ini. Saya puas dengan penampilan ini.
”Saya kehilangan sedikit intensitas setelah memenangi set pertama sehingga harus menemukan kembali ritme permainan. Semakin sering bertemu petenis top dunia, saya berharap semakin cepat dalam menemukan ritme permainan yang saya butuhkan,” ujar Thiem yang akan berhadapan dengan Andrey Rublev atau John Isner pada perempat final.
Final beruntun Barty
Di tunggal putri, petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty mempertahankan konsistensi permainannya di lapangan tanah liat dengan mencapai final dalam dua turnamen beruntun. Barty mendapatkan tiket final setelah mengalahkan Paula Badosa, 6-4, 6-3. Hasil tersebut sekaligus membalas kekalahannya dari Badosa pada perempat final WTA 500 Charleston, 5-11 April.
Setelah gagal di Charleston, turnamen tanah liat pertamanya tahun ini, Barty meningkatkan level permainan pada pekan berikutnya di Stuttgart, Jerman. Dia menjadi juara dengan mengalahkan Aryna Sabalenka di final, petenis yang juga berpeluang menjadi lawannya di final Madrid. Sabalenka memperebutkan tiket final dengan Anastasia Pavlyuchenkova pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat dini hari waktu Indonesia. (AFP)