MU sukses melaju ke partai puncak Liga Europa seusai mampu menghindari amukan para ”Gladiator Roma”. Hasil positif itu tak lepas dari performa heroik De Gea.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ROMA, JUMAT — Kelengahan Manchester United dalam laga kedua semifinal Liga Europa melawan AS Roma nyaris saja berujung petaka. Beruntung, skuad ”Setan Merah” memiliki kiper David De Gea sebagai pelindung di garis gawang. Berkat penampilan heroik De Gea, United bisa melaju ke final dan selamat dari kegagalan memalukan.
MU kalah dari tuan rumah Roma dalam laga kedua dengan skor 2-3 di Stadion Olimpico, Jumat (7/5/2021) dini hari WIB. Meski begitu, mereka tetap berhak melaju ke partai puncak berkat keunggulan agregat 8-5.
Skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer nyaris saja pulang dengan tangan hampa dari Stadion Olimpico. Seperti disampaikan sang manajer, dalam konferensi pers setelah laga, timnya seakan kehilangan gairah setelah unggul agregat empat gol dalam laga pertama.
”Hasil akhirnya bisa saja 6-8 untuk keberhasilan mereka. Ini adalah laga yang aneh. Kami terus memberikan bola kepada mereka, tetapi beruntung kami punya salah satu kiper terbaik di dunia (De Gea). Itu yang membuat kami bisa menatap final, 26 Mei nanti,” kata Solskjaer.
Whoscored menunjukkan, De Gea melakukan sepuluh penyelamatan penting dari gempuran para ”Gladiator Roma”. Penyelamatan itu berasal dari total 22 tendangan yang dilepaskan skuad lawan.
Pada babak pertama, ketika skor 0-0, kiper asal Spanyol tersebut mematahkan tiga peluang dari gelandang Roma, Gianluca Mancini, Lorenzo Pellegrini, dan Henrikh Mkhitaryan. Peluang lewat tendangan keras itu digagalkan dengan reaksi cepat sang kiper.
De Gea menggagalkan tuan rumah yang ingin mencuri momentum sejak awal laga. Berkat ketangkasannya, Setan Merah justru bisa mengejutkan lawan terlebih dulu dengan gol striker veteran Edinson Cavani.
Aksi heroik kiper tim nasional Spanyol ini kembali ditunjukkan pada babak kedua. Dia menggagalkan tiga peluang emas yang bisa saja berbuah dua gol untuk tuan rumah.
Ketika itu, Roma mendapat angin kedua setelah berbalik unggul hanya dalam tiga menit, 2-1. Mereka mengepung pertahanan MU seusai gol cepat dari Edin Dzeko dan Bryan Cristante.
De Gea mencegah percobaan gol ketiga Roma berkali-kali. Dia menggagalkan dua percobaan berturut-turut dari Dzeko dan Mkhitaryan. Sundulan Dzeko dari jarak dekat ditepis. Lalu, bola muntahan yang ditendang Mkhitaryan juga kembali dihadang sang kiper.
Beberapa menit berselang, De Gea kembali menggagalkan peluang tendangan Mkhitaryan dengan jarak amat dekat, kurang dari 1 meter. Tendangan itu gagal masuk karena terbentur kaki De Gea. Dia refleks merapatkan kakinya ketika bola datang.
Hasil akhirnya bisa saja 6-8 untuk keberhasilan mereka. Ini adalah laga yang aneh. Kami terus memberikan bola kepada mereka, tetapi beruntung kami punya salah satu kiper terbaik di dunia.
Penyelamatan tersebut sangat krusial. Roma bisa saja menambah keunggulan mereka menjadi 4-1 dengan waktu tersisa masih sekitar 30 menit. Namun, De Gea menghentikan momentum tersebut.
Sekali lagi, momentum kembali berpindah ke arah Cavani dan rekan-rekan. Setan Merah menyeimbangkan kedudukan lewat gol kedua dari Cavani. Gol itu memanfaatkan kelengahan Roma yang mulai frustrasi karena tidak bisa menambah gol.
Roma sempat mencoba mengatasi ketinggalan dalam agregat. Mereka sempat unggul lagi lewat gol bunuh diri bek MU, Alex Telles. Hanya saja, gol pada menit ke-83 itu sudah terlambat bagi mereka untuk mengejar jarak ketertinggalan tiga gol lagi.
Pujian pun datang dari sang kapten MU, Harry Maguire. ”David membuat banyak penyelamatan hebat. Dia telah melakukannya di sepanjang karier. Dia membuat penampilan gemilang untuk kami dalam momen yang besar,” katanya.
Performa apik ini seakan menjadi jawaban De Gea. Musim ini, kehebatan salah satu kiper terbaik di Liga Inggris tersebut dipertanyakan banyak pendukung. Dia cukup sering melakukan blunder yang membuat tim kehilangan poin.
Di sisi lain, Cavani juga tampil heroik dalam laga ini dengan brace atau sepasang gol. Tidak hanya itu, striker asal Uruguay tersebut juga berperan penting dalam dua laga semifinal melawan Roma.
Cavani tercatat menghasilkan 4 gol dan 2 asis untuk MU dalam laga kandang dan tandang semifinal. Dia juga memberikan satu kali hadiah penalti. Artinya, striker bertubuh atletis ini terlibat dalam 7 gol dari total 8 gol MU pada babak ini.
Dalam partai puncak, MU akan berhadapan dengan wakil Spanyol Villarreal, di Stadion Gdansk, Polandia, pada 26 Mei 2021. Kepastian lawan itu didapat seusai Villarreal menumbangkan Arsenal dengan unggul agregat tipis, 2-1. (AP/REUTERS)