Di tengah pandemi Covid-19, lomba lari BAF Lions Run 2021 tetap digelar. Kali ini panitia mengambil tema ”Lari Virtual untuk Diabetes”. Tujuannya, membantu pengobatan dan pencegahan meningkatnya penyakit berbahaya itu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Yayasan Lions Indonesia bersama perusahaan pembiayaan, PT Bussan Auto Finance, kembali menggelar perlombaan lari bertajuk BAF Lions Run 2021. Dalam ajang tahun ketiga ini, mereka mengangkat tema ”Lari Virtual untuk Diabetes”. Perlombaan yang digelar dengan sistem virtual itu bertujuan menggalang dana untuk pengobatan penderita diabetes serta mencegah kasus-kasus baru.
Perhatian untuk diabetes cukup besar karena penyakit ini menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia setelah stroke dan jantung koroner. Bahkan, kasus diabetes di Indonesia menduduki peringkat ketujuh tertinggi di dunia. Adapun kasus prediabetesnya berada di urutan ketiga tertinggi di dunia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia lebih kurang 10 juta jiwa dari total penduduk atau ada satu orang dari setiap 20 penduduk.
Mirisnya, diabetes di Indonesia tidak hanya diderita oleh kelompok berusia paruh baya ataupun orang tua, tetapi juga anak muda. Hal itu dianggap bisa mengancam masa depan generasi muda Indonesia. Jika tidak ada penanganan serius, jumlah penderita diabetes di Indonesia akan melonjak menjadi 30 juta jiwa pada 2030. Tentu, itu menjadi ancaman serius untuk Indonesia yang bakal menerima bonus demografi pada 2030-2040.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin mengampanyekan gaya hidup sehat yang amat penting, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Selain itu, kami ingin mengajak masyarakat lebih mengenal diabetes dan turut membantu pengobatan penderita penyakit ini. Kami ingin membantu pemerintah mencegah atau mengendalikannya (pertumbuhan kasus diabetes),” ujar Ketua Yayasan Lions Indonesia Willy Suwandi Dharma saat konferensi pers daring, Kamis (6/5/2021).
Yayasan Lions Indonesia adalah lembaga sosial yang terlibat dalam upaya membangun dan membantu masyarakat Indonesia agar memiliki masa depan lebih baik lewat lima sektor pelayanan. Kelima sektor itu meliputi pengendalian kanker, kebutaan, diabetes, lingkungan hidup, dan kemiskinan.
Fokus kegiatan amal
Presiden Direktur PT Bussan Auto Finance Lynn Ramli mengatakan, konsep lari sambil beramal ini sangat sesuai dengan komitmen pihaknya untuk bidang sosial. Maka itu, mereka selalu terlibat sejak perlombaan tersebut digelar pertama kalinya pada 2019. Adapun ajang itu selalu mengangkat tema berbeda di setiap penyelenggaraan. Pada 2019, mereka mengangkat tema ”Lari untuk Kanker Anak”, lalu pada 2020 mengusung ”Lari untuk Penglihatan”.
”Tahun ini, temanya fokus ke diabetes. Kami menganggap sosialisasi mengenai diabetes ke masyarakat amat penting karena penyakit ini sangat berbahaya dan mengintai generasi muda Indonesia. Kita semua perlu berkontribusi memperbaiki kualitas hidup anak-anak bangsa,” katanya.
Pada tahun pertama, kegiatan ini masih berlangsung normal. Sekitar 2.000 orang mengikuti perlombaan yang saat itu dilakukan di kawasan Serpong, Tangerang. Gelaran dengan kategori lomba 5K dan 10K itu berhasil mengumpulkan donasi mencapai Rp 125 juta yang digunakan untuk membangun rumah singgah bagi anak-anak pejuang kanker.
Pada tahun kedua, ajang itu digelar secara virtual karena pandemi Covid-19. Sedikitnya 2.520 orang ikut perlombaan itu dari tempat masing-masing, seperti di Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Papua. Gelaran dengan kategori lomba 5K, 10K, dan 21K itu berhasil mengumpulkan donasi mencapai Rp 200 juta yang digunakan untuk pemeriksaan mata pada anak di sekolah dan pemberian kacamata untuk anak-anak.
Tahun ini, ajang itu dilaksanakan kembali secara virtual karena pandemi masih berkecamuk. Panitia menargetkan sekitar 3.000 orang untuk berpartisipasi dalam gelaran dengan lima kategori lomba itu, yakni 2,5K, 5K, 10K, 21K, dan 42K. Peserta bisa mendaftar melalui laman resmi Baflionsrun.id dengan biaya Rp 180.000 per individu dan Rp 540.000 per kelompok yang berlaku untuk tiga orang.
Tahun ini, temanya fokus ke diabetes. Kami menganggap sosialisasi mengenai diabetes ke masyarakat amat penting karena penyakit ini sangat berbahaya dan mengintai generasi muda Indonesia.
Pendaftaran dibuka pada 6 Mei-6 Juli, sedangkan periode lari selama 3 Juli-8 Agustus. Peserta bisa menyelesaikan perlombaan secara bertahap selama periode yang telah ditentukan. ”Jadi, peserta bisa menyelesaikan langsung lomba atau dicicil beberapa kali lari,” terang General Manager Tribun EO Gunawan Samiadjie.
Dari laman itu, peserta juga bisa langsung berdonasi lewat nomor rekening yayasan yang tertera. Semua dana yang terkumpul akan disalurkan bersama tiga komunitas, yakni Lions Eye Bank Jakarta, Teman Diabetes, dan Keluarga Besar Ikatan Penyandang Diabetes Anak dan Remaja.