Villarreal Berpeluang Gagalkan Misi Final Duo Inggris
Dengan modal kemenangan 2-1 di laga pertama semifinal Liga Europa, Villarreal berpeluang menyingkirkan Arsenal di laga kedua. Apalagi performa Villarreal di liga domestik dan Liga Europa lebih baik dibandingkan Arsenal.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
LONDON, KAMIS — Lewat kemenangan 2-1 dalam laga pertama semifinal Liga Europa di Stadion de la Ceramica, Villarreal, Spanyol, pekan lalu, Villarreal punya modal berharga untuk menatap laga kedua semifinal di Stadion Emirates, London, Inggris, Jumat (7/5/2021). Skuad ”Kapal Selam Kuning” berpeluang menggagalkan misi final duo Inggris di kompetisi kasta kedua Benua Eropa ini, antara Manchester United dan Arsenal.
Walau tidak superior di laga pertama, Villarreal membuktikan telah mempersiapkan diri jauh lebih baik. Faktanya, hasil itu kemenangan pertama mereka atas Arsenal.
”Walau tidak superior di laga pertama, Villarreal membuktikan telah mempersiapkan diri jauh lebih baik. Faktanya, hasil itu kemenangan pertama mereka atas Arsenal. Dengan kesempatan istirahat pada akhir pekan, Gerard Moreno (penyerang Villarreal) mungkin memegang kunci untuk klubnya mengulangi capaian di laga pertama dan menembus final setelah empat kegagalan terakhir di semi final,” tutur pengamat sepak bola, Graham Hunter, dilansir Uefa.com, Rabu (5/5).
Sepak bola Inggris boleh jadi menguasai jagat sepak bola Eropa musim ini. Setelah berhasil membuat final duo Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Liga Champions, kini kemungkinan final duo Inggris turut terjadi di Liga Europa, antara Manchester United dan Arsenal.
Namun, peluang itu tidak akan terjadi semudah membalikkan telapak tangan dan ada celah besar untuk dipatahkan. Paling tidak, selain unggul agregat, Villarreal punya dua keunggulan atas Arsenal. Dua bulan terakhir, performa Villarreal di liga domestik dan Liga Europa lebih stabil dibandingkan dengan ”Meriam London”. Di Liga Spanyol, kendati tidak selalu menang, klub berusia 73 tahun itu mampu menjaga peluangnya bersaing untuk merebut tiket langsung ke kompetisi Eropa musim depan.
Saat ini, Carlos Bacca dan kawan-kawan berada di peringkat keenam dengan 52 poin dari 34 laga. Pada laga terakhir, Minggu (2/5), mereka menang 1-0 atas tamunya, Getafe, setelah pekan sebelumnya kalah 1-2 dari tamunya, Barcelona.
Di Liga Europa, Villarreal amat sensasional. Mereka adalah tim dengan statistik terbaik di musim ini dengan 12 kemenangan dan satu imbang dari 13 laga sepanjang penyisihan grup hingga laga pertama semifinal. Satu-satunya imbang itu terjadi ketika mereka bermain 1-1 dengan tuan rumah Maccabi Tel Aviv dalam pekan keempat penyisihan grup.
Performa buruk Arsenal
Sebaliknya, Arsenal tim pesakitan di liga domestik dan tidak terlalu menjanjikan di Liga Europa. Di Liga Inggris, terpuruk di urutan kesembilan dengan 49 poin dari 34 laga. Dua bulan terakhir, ”The Gunners”, julukan Arsenal, punya penyakit yang sama di liga domestik dan Liga Europa, yakni tidak pernah menang di rumah sendiri.
Setelah menang 2-1 atas Tottenham Hotspur di kandang pada pekan ke-28 Liga Inggris, Minggu (14/3), Pierre-Emerick Aubameyang dan kawan-kawan tidak pernah lagi menang di Stadion Emirates. Dalam laga kandang terakhir di Liga Inggris, Sabtu (24/4), mereka kalah 0-1 dari Everton.
Di Liga Europa, Arsenal menjadi tim dengan rekor paling minimalis selama fase gugur dibandingkan dengan tiga semifinalis lain, terutama dalam laga kandang. Dari empat laga kandang sepanjang babak 32 besar sampai laga pertama semifinal, mereka kalah dua kali, imbang sekali, dan menang sekali.
Tak heran, Villarreal sejatinya jauh lebih diunggulkan ketimbang Arsenal dalam semifinal kali ini. Apalagi mereka memiliki pelatih Unai Emery, yakni juru taktik tersukses di Liga Europa dengan tiga gelar juara bersama Sevilla pada 2014, 2015, dan 2016. Pelatih asal Spanyol itu juga mantan pelatih Arsenal yang membawa klub ini menembus final Liga Europa 2018/2019 sehingga tentu sedikit banyak mengenal celah kelemahan di tubuh klub asal London Utara tersebut.
”Kami bakal menjalani laga kedua ini dengan rasa hormat maksimal kepada Arsenal. Kami akan melihat performa individu terbaik dari pemain Arsenal. Walau kami menang di laga pertama, Arsenal tetap lebih difavoritkan. Namun, kami ingin melakukan yang terbaik untuk bersaing dalam laga nanti,” kata Emery merendah.
Demi musim depan
Kendati peluang cukup besar, Villarreal patut mewaspadai kebangkitan Arsenal. Mengingat, menjuarai Liga Europa menjadi satu-satunya jalan untuk Arsenal meraih tiket ke kompetisi antarklub Benua Biru musim depan, terutama ke Liga Champions, setelah lima tahun absen. Pasalnya, dari jalur domestik, peluang mereka untuk meraih tiket ke Eropa nyaris tertutup.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta dikutip Sky Sport, Rabu, menuturkan, pihaknya sudah mengevaluasi kekalahan dalam laga pertama semifinal kemarin dan telah menyiapkan strategi khusus untuk menaklukan Villarreal di laga kedua nanti. ”Kami kebobolan sangat cepat di laga pertama dan itu mengubah permainan. Lalu, mereka membuat gol kedua dari bola mati. Kemudian, kami harus bermain dengan 10 orang selama 40 menit. Di laga kedua, kami memulai lagi dengan 11 pemain. Bakal ada banyak hal baru yang terjadi dalam laga nanti,” tuturnya.
Arsenal pun akan tampil dengan kekuatan penuh dalam laga kedua semifinal ini. Kapten tim, Aubameyang, sempat tampil dari bangku cadangan saat kontra Villarreal di laga pertama karena baru pulih dari malaria. Ketika Arsenal menang 2-0 atas Newcastle dalam laga terakhir Liga Inggris, Minggu (2/5), penyerang berkebangsaan Gabon itu sudah kembali menjadi pemain inti dan mencetak satu gol.
Kini, pemain berusia 31 tahun itu amat antusias menanti laga kedua semifinal. ”Saya pikir saya benar-benar termotivasi untuk laga nanti. Beberapa kali saya menerima kritikan karena tidak terlibat (berkontribusi) dalam laga besar. Jadi, dalam laga nanti, saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kritikan mereka tidak benar,” ujarnya dilansir Sky Sport.
Pengamat sepak bola, Samantha Miller, dikutip Uefa.com menerangkan, kesempatan Arsenal ke final Liga Europa masih ada karena kalah tipis dan ada modal gol tandang dari laga pertama semifinal kemarin. Di sisi lain, Villarreal kemungkinan tidak diperkuat oleh mesin lini tengahnya, Etienne Capoue, sedangkan Arsenal memiliki pemain seperti Bukayo Saka yang bisa melakukan momen ajaib. ”Arsenal berpeluang membalikkan keadaan,” ucapnya.