Sapwaturrahman Ditargetkan Susul Zohri, Lolos Olimpiade Tokyo
Pelompat jauh Sapwaturrahman ditarget bisa menyusul jejak pelari Lalu Muhammad Zohri lolos ke Olimpiade Tokyo. Peluang Sapwan terbuka saat mengikuti uji coba Olimpiade ke-32 di Tokyo, 9 Mei ini.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelompat jauh andalan Indonesia, Sapwaturrahman, ditargetkan bisa menyusul jejak pelari andalan nasional Lalu Muhammad Zohri untuk lolos langsung ke Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus. Peluang atlet asal Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, itu terbuka saat mengikuti uji coba Olimpiade ke-32 dalam kejuaraan bertajuk Ready Steady Tokyo-Athletics Continental Tour Gold 2021 di Tokyo, Jepang, 9 Mei 2021.
”Sapwan (Sapwaturrahman) rekor terjauhnya bisa mencapai 8,09 meter (ketika meraih perunggu Asian Games 2018 Jakarta-Palembang). Dia butuh sedikit lagi untuk menembus limit Olimpiade, 8,22 meter, kami harap dia bisa mencapainya,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan, saat menemui Sapwan dan Zohri sebelum kedua atlet itu bertolak ke Jepang, di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Senin (3/5/2021).
Luhut mengatakan, berdasarkan informasi tim pelatih, kondisi Sapwan sudah 95 persen. Untuk teknik, kecepatan, dan kelenturan, atlet berusia 26 tahun itu telah jauh berkembang. Sekarang dia diharapkan bisa menjaga semangat dan mentalnya agar bisa mengeluarkan performa terbaik dalam kejuaraan nanti.
”(Dalam lompat jauh) banyak sekali faktor yang memengaruhi bukan sekadar fisik yang kuat. Spirit dan mood pun sangat berpengaruh untuk 1-2 sentimeter (jarak lompatan),” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia tersebut.
Optimis mencapai target
Sapwan optimistis bisa meraih tiket ke Olimpiade Tokyo. Selama latihan, dia beberapa kali bisa menembus lompatan sekitar 8,20 meter. ”Dalam latihan, saya bisa melompat dengan lepas karena tidak memikirkan diskualifikasi (pelanggaran dalam lompatan) seperti di perlombaan. Saya berusaha bisa mengeluarkan performa terbaik dalam latihan itu pada kejuaraan nanti,” ujarnya.
Dia butuh sedikit lagi untuk menembus limit Olimpiade 8,22 meter, kami harap dia bisa mencapainya.
Sapwan menerangkan, dirinya sudah menjalani latihan sesuai program yang diberikan pelatih Arya Yuniawan Purwoko. Fokus latihan atlet bertinggi 175 sentimeter itu, antara lain, adalah akurasi, kecepatan, kekuatan, dan momentum sejak dari awalan sampai titik lompatan. Menurut Arya, teknik Sapwan sudah jauh lebih baik dibandingkan ketika meraih emas SEA Games 2019 Filipina.
Perlombaan di Jepang ini menjadi kejuaraan resmi pertama untuk Sapwan ataupun Zohri dalam setahun terakhir.
”Kami sempat istirahat dari perlombaan (karena pandemi Covid-19) sekitar satu setengah tahun. Menghadapi kejuaraan pertama ini menjadi tidak mudah. Namun, kami akan berusaha mencapai target yang dicanangkan,” ujarnya.
Selain uji coba Olimpiade Tokyo, Sapwan sedikitnya punya dua kesempatan lagi untuk merebut tiket ke Olimpiade, yakni Kejuaraan G Qusanov Memorial di Almaty, Kazakhstan, 19-20 Juni, dan Jawa Tengah Terbuka di Semarang, awal Juli. ”Di setiap kejuaraan, saya selalu punya motivasi untuk memperbaiki catatan prestasi,” ujar Sapwan.
Target untuk Zohri
Sejauh ini Indonesia baru meloloskan satu atlet ke Olimpiade Tokyo, yakni Lalu Muhammad Zohri, kala mencatat waktu 10,03 detik dan meraih perunggu Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang. Untuk mengembalikan mental berlomba, Zohri turut diberi kesempatan ikut uji coba Olimpiade tersebut. Sapwan dan Zohri berangkat dari Jakarta menuju Tokyo pada Selasa (4/5/2021).
Luhut menuturkan, Zohri diminta bisa memperbaiki catatan waktunya di uji coba Olimpiade ini. Bahkan, atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, itu diharapkan bisa menembus waktu di bawah 10 detik. Apalagi, dia ditargetkan menembus semifinal Olimpiade Tokyo.
”Kalau melihat rekor waktu terbaiknya 10,03 detik, Zohri diprediksi bisa masuk semifinal Olimpiade. Saya lihat dalam kejuaraan-kejuaraan dunia, rata-rata atlet dengan waktu 10,2 detik yang bisa ke semifinal,” katanya.
Sekarang kondisi Zohri dinilai sudah mencapai 90 persen setelah mengalami cedera dan operasi lutut beberapa waktu lalu. Program latihannya sudah masuk tahap inti atau khusus jelang kejuaraan, terutama perbaikan start block.
Akan tetapi, pelatih sprint Eni Nuraini meminta Zohri rileks atau tidak terbebani dalam uji coba Olimpiade ini. ”Soal cedera (Zohri), kami harus hati-hati walau, menurut dokter, penyembuhannya dua minggu lebih cepat dari biasanya,” tuturnya.
Sementara itu, Zohri menunjukkan kepercayaan diri tinggi menantap uji coba Olimpiade tersebut. Bagi dia, perlombaan ini sangat penting untuk menguji mentalitasnya jelang Olimpiade. Dirinya pun ingin menembus waktu di bawah 10 detik. ”Kalau target pribadi saya di kejuaraan apa pun, saya berharap bisa lari di bawah 10 detik,” ucapnya.