Lewis Hamilton bukan tidak pernah melakukan kesalahan dalam balapan. Namun, saat itu terjadi, dia bisa cepat menata kekacauan untuk meraih kemenangan. Hal itu dia tunjukan saat meraih kemenangan ke-97 di Portimao.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PORTIMAO, MINGGU — Lewis Hamilton membuat kemenangan-kemenangan yang dia raih di Formula 1 terkesan sempurna. Namun, sesungguhnya ada beberapa cela saat dia menerapkan strategi balapan. Akan tetapi, juara dunia tujuh kali F1 itu memiliki kekuatan lain yang sangat krusial, yaitu daya sintesa untuk menemukan solusi dengan sangat cepat. Kemenangan ke-97 yang dia raih di Portimao, Minggu (2/5/2021), merupakan wujud kemampuan unik Hamilton itu.
Start dari posisi kedua bukan posisi yang jelek bagi Hamilton pada balapan itu. Dia masih memiliki peluang yang besar memenangi balapan dengan terus menekan rekan setimnya di Mercedes, Valtteri Bottas, hingga muncul kesalahan kecil dari pebalap Finlandia itu untuk Hamilton manfaatkan.
Hamilton sudah mengincar Bottas sejak awal balapan seri Portugal itu. Hal itu semakin menguat saat balapan kembali dilanjutkan pada lap ketujuh setelah masuknya safety car ke lintasan akibat insiden Kimi Raikkonen yang menabrak rekan setimnya di Alfa Romeo, Antonio Giovinazzi.
Namun, Hamilton justru melakukan kesalahan kecil. Akibatnya, posisi kedua sempat direbut rivalnya, Max Verstappen (Red Bull). Kesalahan itu membuat Hamilton sempat marah kepada dirinya sendiri.
”Saya sedang fokus pada Valtteri dan hanya dalam sepersekian detik melihat spion untuk mengetahui Max (Verstappen) ada di mana. Dalam sepersekian detik itulah Valtteri melesat. Kemudian, setelah itu, saya berada di belakang mereka," ujar Hamilton.
Meskipun melakukan kesalahan hingga kehilangan posisi kedua, Hamilton tetap tenang dan terus menyesuaikan gaya membalapnya di sirkuit yang licin itu. Dia menata kembali setiap keping manuver yang harus dia lakukan supaya bisa lebih cepat dan berada dalam jarak untuk menyerang Verstappen. Kesempatan itu dia peroleh hanya dalam empat putaran berikutnya dan lantas diesekusinya dengan brilian pada putaran ke-11.
Saya harus melakukan pergerakan lebih awal sebelum ban-ban mulai hancur. Saya berhasil mendahului dia (Bottas) di tikungan 1, tepat pada limit. Balapan yang luar biasa.
Verstappen melakukan kesalahan di tikungan 14 sehingga Hamilton bisa berada dalam jarak DRS (drag reduction system, teknologi untuk bantu menyalip) dan mendahului pebalap asal Belanda itu untuk meraih posisi kedua.
[embed]https://youtu.be/-9-8gvYantk[/embed]
”Saya hanya perlu menyatukan apa yang saya pikirkan dan melakukan sejumlah penyesuaian terkait dengan bagaimana saya mengemudi dan kemudian mulai menyerang lagi. Begitu melakukan itu, saya bisa mendekat, dan Max melakukan kesalahan kecil yang kemudian menempatkan saya di posisi yang bagus,” kata Hamilton.
Setelah itu, dengan pace yang lebih cepat, dia terus mendekat dan mendahului Bottas pada lap ke-20. ”Saya harus melakukan pergerakan lebih awal sebelum ban-ban mulai hancur. Saya berhasil mendahului dia (Bottas) di tikungan 1, tepat pada limit. Balapan yang luar biasa,” kata Hamilton.
Pebalap berusia 35 tahun itu pun meraih kemenangan ke-97 dan memimpin balapan dengan keunggulan delapan poin dari Verstappen di posisi kedua klasemen. Verstappen finis di posisi kedua setelah Bottas kehilangan kecepatan karena masalah sensor pada mobilnya. Verstappen batal mendapat bonus satu poin dari lap tercepat karena melanggar batas kecepatan pada tikungan 14. Bonus poin lap tercepat pun diberikan kepada Bottas.
Adapun Verstappen mengaku cukup senang dengan hasil balapan ini karena dia tidak bisa tampil maksimal di trek yang minim daya cengkeram itu. Dia mengaku tidak pernah nyaman dalam setiap sesi di Portimao yang licin.
”Saya pikir, secara umum, kami kalah sedikit pace dibandingkan (Mercedes) dalam balapan ini. Tahun lalu kami tidak terlalu kuat di sini. Akhir pekan ini sedikit lebih baik, tetap tidak cukup. Posisi kedua adalah hasil terbaik yang bisa kami raih hari ini,” kata Verstappen yang kini di posisi kedua klasemen dengan koleksi 61 poin.
Sementara bagi Bottas, yang meraih pole position, balapan di Portimao ini mengecewakan. Dia gagal meraih kemenangan karena tidak bisa mencetak pace yang lebih bagus. ”Ketika start dari posisi terdepan, Anda hanya memiliki satu target dalam balapan, yaitu memenangi balapan. Itu tidak terjadi hari ini. Jadi, saya kecewa,” ungkap Bottas yang kini menempati peringkat keempat klasemen dengan nilai 32.