Meliput Sepak Bola yang Berbeda di Masa Pandemi
Meliput pertandingan sepak bola di masa pandemi menghadirkan pengalaman unik. Protokol kesehatan ketat harus dilalui sebelum bisa memasuki stadion. Suara interaksi pemain dan pelatih menjadi pengganti nyanyian ”fans”.

Pertandingan babak semifinal leg kedua Piala Menpora 2021 antara PSS Sleman dan Persib Bandung digelar tanpa penonton di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-1.
Meliput pertandingan sepak bola di masa pandemi menghadirkan pengalaman unik. Protokol kesehatan ketat harus dilalui sebelum bisa memasuki stadion. Suara interaksi pemain dan pelatih menjadi pengganti nyanyian para fans.
Setelah menanti lebih dari 13 bulan, akhirnya saya berkesempatan meliput langsung pertandingan sepak bola dari tribune media di stadion. Momen itu hadir saat meliput laga kedua semifinal Piala Menpora 2021 antara PS Sleman dan Persib Bandung di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021) lalu.
Sebelum kompetisi Liga 1 benar-benar dihentikan pada 16 Maret 2020 lalu, saya sempat meliput dua pertandingan terakhir PSM Makassar di Tangerang dan Jakarta. Pertama, pertandingan Persita Tangerang kontra PSM di Stadion Sport Centre, Tangerang, Banten, 6 Maret 2020. Kemudian meliput langsung laga ketiga fase grup Piala AFC 2020 yang mempertemukan PSM dengan tim Filipina, Kaya, pada 10 Maret 2020, di Stadion Madya Senayan, Jakarta. Dua laga itu berakhir dengan skor imbang 1-1.
Meskipun hanya berselang empat hari, nuansa dua pertandingan itu berbeda. Pertandingan di markas Persita masih dihadiri penonton yang berjumlah 10.019 orang. Itu adalah laga pertama di Liga 1 2020 yang menerapkan pemeriksaan suhu kepada semua pihak, mulai dari penonton, pemain, hingga awak media, sebelum masuk ke dalam stadion. Selain pemeriksaan suhu, panitia pelaksana (panpel) pertandingan itu pun menyiapkan tenda khusus untuk penonton yang suhunya di atas 37 derajat celsius.
Kemudian, laga PSM melawan Kaya dilaksanakan tanpa kehadiran penonton. Hal itu sesuai dengan instruksi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mulai melarang kegiatan dengan banyak orang pada awal Maret 2020. Itulah momen pertama saya menyaksikan pertandingan ”hantu” alias tanpa penonton.

Tampak pintu masuk tribune di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, pada perhelatan Piala Menpora 2021. Panitia pelaksana pertadingan hanya membuka pintu masuk tertentu yang diperuntukkan secara khusus bagi awak media, tamu VIP, dan para pemain.
Laga Piala AFC itu memang tanpa penonton, tetapi belum ada protokol kesehatan ketat. Contohnya, kami, awak media, masih leluasa mengikuti kegiatan konferensi seusai laga. Saat itu belum ada penerapan jaga jarak dan memakai masker sehingga kami masih bisa duduk berdekatan.
”Saya mengikuti anjuran dari pemerintah. Apa pun keputusan yang diambil tentu demi keselamatan semua pihak, tidak hanya di sepak bola,” ujar Pelatih PSM Bojan Hodak saat ditanya tentang kemungkinan Liga 1 digelar tanpa penonton. Pertanyaan itu ditanyakan seusai laga melawan Kaya. Bojan pun tidak pernah kembali lagi ke Indonesia setelah Liga 1 2020 dihentikan dan ia kembali ke Malaysia pada akhir Maret 2020.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga akhirnya memutuskan untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 sejak 16 Maret 2020. Sejak saat itu, kompetisi profesional di Indonesia mati suri. Jadi, tidak ada pula kesempatan liputan langsung di stadion.
Penantian saya untuk hadir langsung di stadion akhirnya terpenuhi setelah Kompas mendapat jatah liputan salah satu laga semifinal Piala Menpora 2021, PSS melawan Persib. Laga itu merupakan perebutan tiket laga final terakhir. Pemenang dari laga itu telah ditunggu Persija Jakarta yang sudah terlebih dahulu memastikan langkah di partai puncak seusai menyingkirkan PSM, sehari sebelumnya.

Sejumlah slogan dengan tanda pagar dipasang di tepi lapangan dalam pertandingan babak semifinal leg kedua Piala Menpora 2021 antara PSS Sleman dan Persib Bandung di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-1. Berdasarkan hasil tersebut, Persib Bandung melaju ke babak final melawan Persija Jakarta.
Sebagai catatan, panitia pelaksana Piala Menpora 2021 hanya menyediakan jatah 20 media, yang terdiri dari 10 wartawan tulis dan 10 fotografer, per pertandingan sebagai bentuk pembatasan jumlah orang di turnamen pramusim itu. Alhasil, panpel menetapkan giliran kepada media yang ingin meliput. Pada laga yang berlangsung Senin (19/4/2021) lalu, Kompas mendapat jatah wartawan tulis dan fotografer. Saya yang berkesempatan memenuhi jatah wartawan tulis itu dan Ferganata Indra (DRA) menjadi fotografer yang hadir langsung di Stadion Manahan.
Dua kali tes usap
Piala Menpora dilangsungkan di tempat netral. Maka, panpel pertandingan ialah tim yang bermarkas di stadion itu. Stadion Manahan terdaftar sebagai markas Bhayangkara Solo FC. Meskipun Bhayangkara Solo FC baru meresmikan kepindahan markas dari Jakarta ke Surakarta, awal 2021, tim berjuluk ”The Guardian” itu langsung mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan Piala Menpora 2021.
Oleh karena itu, saya pun mendaftarkan diri ke tim media Bhayangkara Solo FC melalui surat elektronik. Awalnya, saya ingin daftar untuk dua laga kedua semifinal di Stadion Manahan, tetapi karena keterbatasan kuota media, saya hanya mendapat jatah untuk meliput laga PSS melawan Persib.
Karena berlangsung di bulan puasa, semua pertandingan fase gugur Piala Menpora dilaksanakan pada pukul 20.30. Satu hari sebelum pertandingan, tim media Bhayangkara Solo FC mengirimkan pesan Whatsapp untuk memberi tahu pintu masuk dan lokasi tes usap di stadion.

Petugas medis melakukan tes usap antigen kepada personel kepolisian yang mengamankan laga kedua semifinal Piala Menpora antara PSS dan Persib Bandung, Senin (19/4), di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. Setiap orang yang hendak masuk ke dalam stadion wajib melakukan tes usap.
Seperti para pemain dan pelatih yang berlaga di Piala Menpora, kami juga harus menjalani tes usap sebelum masuk ke dalam stadion. Setelah hasil tes usap negatif, wartawan akan mendapatkan gelang yang bertuliskan ”Sudah Dilakukan Swab Antigen”. Gelang itu seakan menjadi tiket masuk ke dalam stadion. Tidak hanya wartawan, gelang itu juga dikenakan semua pemain, pelatih, dan wasit pertandingan di Piala Menpora.
Nah, berhubung saya juga sudah memesan tiket pesawat untuk kembali ke Jakarta esok harinya, Selasa (20/4/2021), maka Senin sore sebelum berbuka puasa saya melakukan tes usap antigen di sebuah klinik di kawasan Laweyan. Satu jam setelah tes, saya telah mendapat notifikasi bahwa hasil tes negatif dan mendapatkan surat keterangan dari klinik itu.
Dengan surat keterangan negatif Covid-19, saya datang ke stadion sekitar pukul 19.00. Saya pun berharap tidak perlu lagi melakukan tes usap di stadion. Setelah melakukan registrasi ulang untuk menukarkan ID pers dengan ID liputan dan melakukan cek suhu, saya diarahkan untuk melakukan tes usap.
Berbekal surat tes usap dari klinik, saya berbincang dengan petugas medis yang melakukan tes usap untuk memberi tahu bahwa saya telah melakukan tes usap hari itu. Ternyata, surat keterangan hasil tes usap negatif itu tidak berlaku di stadion.

Gelang tanda bukti telah melakukan tes usap antigen yang menjadi syarat untuk masuk ke dalam kawasan stadion di Piala Menpora 2021.
”Kami ingin pastikan Mas benar-benar negatif (Covid-19) sebelum masuk stadion. Kan, sebelum ke sini (stadion), Mas sudah berinteraksi dengan orang lain,” kata petugas di Stadion Manahan.
Dengan perasaan pasrah, saya pun bersedia untuk menjalani tes usap kedua pada hari itu. Pengalaman itu menjadi momen pertama saya menjalani tes usap dua kali dalam satu hari. Dua tes usap antigen itu hanya berselisih dua jam. Serupa dengan tes usap pertama, alhamdulillah, hasil tes usap yang saya lakukan di Manahan juga menyebutkan saya negatif Covid-19.
Setelah itu, saya baru diizinkan memasuki tribune media yang berada di pintu 25 Stadion Manahan. Kursi media pun menerapkan jaga jarak. Tidak hanya tempat duduk yang diberikan jarak kursi kosong, tetapi satu baris kursi wartawan juga dibiarkan kosong. Jadi, dari lima baris kursi wartawan di Stadion Manahan, hanya tiga baris yang boleh diduduki.
Ketika sudah berada di dalam tribune, para peliput Piala Menpora dilarang pula meninggalkan kursi tribune kecuali ada tujuan tertentu, seperti ke toilet. Kemudian, konferensi pers seusai laga juga hanya bisa diikuti via virtual melalui Zoom.

Sejumlah ofisial tim dan tamu undangan khusus menyaksikan pertandingan babak semifinal leg kedua Piala Menpora 2021 antara PSS Sleman dan Persib Bandung di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-1. Berdasarkan hasil tersebut, Persib Bandung melaju ke babak final melawan Persija Jakarta.
Seperti menyaksikan latihan
Meliput langsung pertandingan tanpa penonton menghadirkan sebuah pengalaman unik. Saya seperti menyaksikan tim yang sedang latihan. Pasalnya, saya bisa mendengar langsung teriakan pelatih dari sisi lapangan serta komunikasi antarpemain di lapangan.
Ketika laga baru berjalan delapan menit, tekel keras kapten PSS, Fabiano Beltrame, kepada pemain sayap Persib, Frets Butuan, terdengar horor. Sebab, benturan sepatu kedua pemain itu terdengar bergema di seisi stadion. Syukur, Frets tidak mengalami cedera.
Akibat momen itu, Pelatih Persib Robert Rene Alberts langsung berdiri dari kursinya dan berteriak keras ke arah wasit yang hanya memberikan Beltrame kartu kuning. ”Ref (wasit), itu tekel dari belakang. Ia (Beltrame) melakukannya dengan sengaja,” kata Alberts menggunakan bahasa Inggris.
Alberts mengatakan itu sebanyak tiga kali kepada wasit dan juga wasit keempat yang mencoba menenangkan Alberts di sisi lapangan.

Pemain Persib Bandung, Frets Listanto Butuan (depan), terjatuh setelah dijegal oleh pemain PSS Sleman, Fabiano Da Rosa Beltrame, dalam pertandingan babak semifinal leg kedua Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). Pertandingan tersebut menjadi penentu tim yang melaju ke babak final melawan tim Persija Jakarta.
Selain teriakan protes dari pinggir lapangan, interaksi pemain juga terdengar jelas. Kiper dan kapten dari kedua tim adalah pemain yang paling aktif memberikan instruksi kepada rekan-rekan setimnya di lapangan hijau.
”Man to man, man to man,” ujar kiper PSS, Ega Rizky, saat timnya menghadapi situasi sepak pojok Persib. Melalui instruksi itu, Ega meminta rekan setimnya untuk menjaga satu per satu pemain Persib yang berada di kotak penalti PSS.
Kiper Persib, I Made Wirawan, juga tidak ketinggalan. Beberapa kali kiper senior itu meminta pemain Persib untuk aktif dan membuka ruang ketika 10 rekan setim di depannya tengah membangun serangan.

Petugas menyemprotkan disinfektan sebelum dimulainya pertandingan antara PSM Makassar dan PSS Sleman pada laga perebutan tempat ketiga Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (24/4/2021).
”Ayo minta bola. Bicara, jangan diam,” kata Made.
Kerinduan nyetadion lagi memang telah terpenuhi. Tetapi, sejujurnya meliput dan menyaksikan pertandingan sepak bola di masa pandemi ini terasa hambar karena ketidakhadiran fans yang selalu bernyanyi dan meneriakkan yel-yel dukungan dari tribune. Semoga pandemi segera berakhir agar dunia dan sepak bola bisa kembali seperti sediakala….